Pilot T50i Dimakamkan, Menhan Sebut Gugur sebagai Kusuma Bangsa
Jenazah Lettu Pnb Allan Syafitra yang gugur saat berlatih menggunakan pesawat tempur T50i telah dimakamkan di Makam Bahagia TNI AU di Bekasi, Jawa Barat. Ia meninggalkan seorang istri yang dinikahinya pada 2021.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jasad Lettu Pnb Allan Syafitra yang gugur dalam latihan terbang malam dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat tempur T50i Golden Eagle di Desa Nginggil, Kradenan, Blora, Jawa Tengah. Perwira penerbang lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 2015 itu sempat disemayamkan di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, sebelum diterbangkan ke Jakarta untuk dikebumikan di Taman Makam Bahagia TNI AU, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/7/2022) sore.
”Tim SAR Lanud Iswahjudi yang dikirim ke lokasi jatuhnya pesawat T50i Golden Eagle di Desa Nginggil, Kradenan, Blora, Jawa Tengah, berhasil mengevakuasi jasad Lettu Pnb Allan Syafitra,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Indan Gilang Buldansyah, Selasa ini.
Allan gugur saat melaksanakan tugas latihan terbang malam, Senin (18/7/2022). Pesawat tempur T50i Golden Eagle buatan AS dan Korea Selatan yang diterbangkannya dari Lanud Iswahjudi jatuh di kawasan Blora. Ia meninggalkan seorang istri yang dinikahinya tahun 2021.
Jatuhnya pesawat TT-5009 merupakan insiden ketiga sejak pemerintah mendatangkan 16 pesawat hasil kerja sama AS dan Korea Selatan itu pada kurun waktu 2013 hingga 2014
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melalui juru bicaranya, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan dukacita yang mendalam. ”Beliau wafat sebagai kusuma bangsa, dan kita akan terus menghidupkan api semangat prajurit-prajurit TNI,” kata Dahnil.
Sementara selain mengevakuasi jenazah pilot, tim SAR Lanud Iswahjudi bersama unsur SAR kewilayahan dan masyarakat juga mengamankan puing-puing pesawat di lokasi kejadian. Tidak hanya itu, TNI AU juga telah membentuk tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat tempur yang masuk Indonesia pada 2013 tersebut.
Pengamat isu politik pertahanan dan keamanan Khairul Fahmi mengungkapkan, jatuhnya pesawat TT-5009 merupakan insiden ketiga sejak pemerintah mendatangkan 16 pesawat hasil kerja sama AS dan Korea Selatan itu pada kurun waktu 2013 hingga 2014. Insiden pertama terjadi pada Desember 2015. Letkol Marda Sarjono dan kopilotnya, Kapten Dwi Cahyadi, gugur dalam kecelakaan itu.
Insiden kedua terjadi pada Agustus 2020. Pilotnya, Letkol Luluk Teguh Prabowo, meninggal setelah tiga pekan dirawat akibat tergelincirnya pesawat di Lanud Iswahjudi.