Tujuh korban Sriwijaya Air SJ-182 PK-CLC berhasil diidentifikasi. Dengan demikian, total 24 korban yang sudah diidentifikasi hingga Sabtu petang.
Hingga sepekan setelah kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 PK-CLC, proses identifikasi jenazah korban masih berlangsung. Jenazah yang sudah teridentifikasi segera diserahkan kepada keluarga.
Dari berbagai hal di atas, informasi, strategi, rancangan liputan, jaringan narasumber, dan kemampuan kita membaca situasi memegang peranan penting dalam peliputan bencana yang bersifat mendadak.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meyakini, dengan dukungan KRI Rigel dan Kapal Riset Baruna Jaya IV, CVR dapat ditemukan. Operasi ini juga belum selesai karena tim gabungan juga terus mengevakuasi korban.
Tim memastikan semua sampel DNA keluarga korban kecelakaan pesawat SJ-182 segera terkumpul. Sampel ini berguna untuk pencocokan data identitas dari jenazah yang ditemukan.
Kotak hitam Sriwijaya Air SJ-182 ditemukan empat hari setelah pesawat Sriwijaya SJ-182 jatuh. Kotak hitam ini diharapkan menjadi titik terang untuk mengungkap penyebab jatuhnya Sriwijaya SJ-182.
Tim penyelam mengumpulkan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dan barang-barang yang diduga milik korban di dasar laut.
Upaya maksimal tim gabungan untuk mencari kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182, belum berbuah hasil. Selain kotak hitam, tim fokus mencari korban.
Di mata keluarga, mereka adalah sosok teladan. Sebagian dikenal sebagai penyayang orangtua, penolong, dan penganjur kebaikan kepada yang lain.
Proses evakuasi telah memasuki hari ke-2 dengan jumlah temuan yang semakin banyak.