Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD saat memberikan arahan di depan sekitar 900 peserta jajaran komandan TNI AD meminta agar mereka tetap menjaga penegakan dan perlindungan HAM.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejak 2020, Indonesia tidak lagi menjadi sorotan PBB sebagai negara yang bermasalah soal HAM. Terkait dengan hal ini, TNI Angkatan Darat diminta agar terus menjaga penegakan dan perlindungan HAM.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat memberikan arahan di depan sekitar 900 peserta apel Komandan Satuan (Dansat) TNI AD di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (23/6/2022). ”Mari kita pertahankan penilaian baik ini kita hindari agar TNI jangan sampai secara terstruktur atau sengaja melakukan kejahatan kemanusiaan,” kata Mahfud.
Mahfud memaparkan, ia baru saja kembali dari Sidang Dewan HAM PBB. Di mata PBB, Indonesia tidak memiliki catatan buruk soal HAM dalam tiga tahun terakhir. Penilaian itu juga disampaikan oleh komisioner Komisi Tinggi HAM PBB di Geneva, Swiss.
Mahfud mengatakan, saat ini TNI, khususnya TNI AD, telah memiliki prosedur tetap dalam operasi sehingga bisa menghindari pelanggaran HAM, apalagi pelanggaran HAM berat.
Dalam pengarahan yang dihadiri Kepala Staf TNI AD Jenderal Dudung Abdurachman dan Gubernur Akmil Mayjen TNI Robertus Legowo WR Jatmiko ini, Menko Polhukam juga mengapresiasi TNI yang dalam tujuh tahun terakhir terus-menerus menjadi lembaga yang paling dipercaya oleh publik berdasarkan survei oleh sejumlah lembaga kredibel.
Ia meminta TNI AD untuk menyikapi berbagai perkembangan regional dan global serta persiapan dan pelaksanaan Pemilu 2024. ”Agar dicermati dan diantisipasi sejak sekarang, potensi gangguan gerakan-gerakan yang memicu keributan pada momen-momen penting, seperti sejumlah agenda politik dan ekonomi yang akan kita hadapi dalam waktu dekat ini,” kata mantan Menteri Pertahanan ini.
Mari kita pertahankan penilaian baik ini, kita hindari agar TNI jangan sampai secara terstruktur atau sengaja melakukan kejahatan kemanusiaan.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga memberikan ceramah mengingatkan, tugas prajurit TNI AD sebagai patriot tidak ringan. Ia juga mengatakan, tugas para prajurit adalah melindungi dan menjaga masa depan negara dan rakyat. Prabowo juga menggarisbawahi tentang pelajaran dari studi perang Rusia-Ukraina yang memengaruhi seluruh dunia, bahkan memengaruhi stabilitas kawasan regional.
Menurut dia, TNI perlu memperbaiki struktur organisasinya, misalnya dengan menentukan doktrin dan organisasi logistik.