Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menemui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan berdiskusi selama sekitar dua jam. Seusai pertemuan, Prabowo dan Muhaimin menyatakan siap bekerja sama untuk menghadapi Pemilu 2024.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO, IQBAL BASYARI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa siap bekerja sama untuk menghadapi Pemilu 2024. Untuk itu, komunikasi lebih intensif akan dijalin oleh kedua partai. Tak terbatas kedua partai, kerja sama akan coba dijalin dengan partai politik lain.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dalam jumpa pers setelah pertemuan selama sekitar dua jam di kediaman Prabowo, di Jakarta, Sabtu (18/6/2022) malam. Muhaimin hadir didampingi sejumlah elite partainya dan disambut Prabowo yang didampingi pula sejumlah elite Gerindra.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Menurut Prabowo, Muhaimin merupakan sahabat lamanya, dan diskusi di antara keduanya sudah berlangsung intensif beberapa bulan terakhir.
Diskusi di antara kedua partai berangkat dari kesadaran bahwa pada 2024 akan digelar tiga jenis pemilu, yakni pemilu legislatif, pemilu presiden, dan pemilihan kepala daerah. ”Ini tugas kenegaraan yang sangat serius dan penting, dan sebagai ketua umum parpol, kami sadar akan tanggung jawab itu, dan kami berminat mengemban tanggung jawab itu sebaik-baiknya,” ujarnya.
Karena itu, komunikasi dengan PKB berjalan intensif, juga dengan parpol lain. Namun, khusus PKB, menurut Prabowo, sudah ada titik-titik kesepakatan untuk kerja sama. ”Secara garis besar masing-masing sama-sama menyampaikan niat untuk bekerja sama menghadapi tanggung jawab tersebut (pemilu pada 2024),” ujarnya.
Senada dengan Prabowo, menurut Muhaimin, pertemuan di kediaman Prabowo ini hanya kelanjutan dari pertemuan yang sudah intens di antara jajaran pengurus PKB dan Gerindra. Pertemuan kali ini lebih untuk menguatkan kerja sama kedua partai. ”Sampai pada kesimpulan bahwa PKB dan Gerindra siap bekerja sama utuh dan menyeluruh untuk menghadapi Pemilu 2024. Kita, PKB dan Gerindra, punya visi dan tujuan perjuangan yang sama untuk NKRI yang lebih maju, adil, dan sejahtera,” katanya.
Selain dengan Gerindra, ia berharap kerja sama bisa dijalin pula dengan parpol lain.
Seusai jumpa pers, saat ditanyakan apakah kerja sama dimaksud berarti Gerindra dan PKB akan berkoalisi, Prabowo hanya tersenyum. Keduanya juga enggan menyebut nama koalisi yang akan dibangun. Sebelum berpisah, keduanya berjabat tangan. "Partai kebangsaan yang religius dan partai religius yang nasionalis kebangsaan, demi kebangkitan Indonesia raya," ucap keduanya saling melengkapi sambil berlalu.
Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad juga sulit menjelaskan apakah kerja sama dimaksud berarti koalisi. “Ya susah bilangnya. Pokoknya seperti yang tadi disampaikan. Dan juga tidak menutup kemungkinan akan bekerja sama dengan partai-partai yang lain,” tambahnya.
Menurutnya, pertemuan kedua petinggi partai itu bisa terjadi setelah muncul keinginan dari PKB untuk berkunjung dan bertemu dengan Prabowo. “Jadi memang komunikasi yang dilakukan ini sudah lama dan intens dan di antara teman-teman DPP PKB dan DPP Gerindra, sehingga kemudian setelah Lebaran ini belum bertemu, kemudian akhirnya ada keinginan dari teman-teman PKB untuk main ke sini menikmati kopi hambalang. Kita tadi terima,” ujarnya.
Sebelum pertemuan Prabowo dan Muhaimin, sejumlah elite PKB sudah menggulirkan rencana berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Elite Demokrat dan PKS pun menggulirkan wacana yang sama. Bahkan deklarasi koalisi ketiga partai disebut tinggal menunggu waktu. Adapun Prabowo dalam dua bulan terakhir telah bertemu pula dengan sejumlah elite partai, seperti Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.
Pertemuan Prabowo dan Muhaimin berlangsung sehari setelah Rakernas Partai Nasdem merekomendasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk dipilih menjadi bakal calon presiden dari Nasdem pada Pemilihan Presiden 2024.
Deputi Direktur Eksekutif Populi Center Rafif Imawan menilai pertemuan tersebut merupakan upaya Muhaimin menunjukkan posisi politiknya kepada publik ataupun parpol lain. Melalui pertemuan dengan Prabowo, Muhaimin ingin menegaskan dirinya sebagai bakal calon presiden yang patut diperhitungkan dan memiliki basis pendukung, salah satunya kelompok Nahdlatul Ulama.
Sementara bagi Prabowo dan Gerindra, pertemuan itu secara tidak langsung ingin menunjukkan kepada Nasdem yang tak memilih Prabowo sebagai salah satu bakal capres. Padahal, Prabowo dalam beberapa survei berada di urutan teratas.
Perihal kemungkinan koalisi antara Gerindra dan PKB, Rafif menilai masih terlalu dini. Kedua parpol diyakini akan terlebih dulu melihat peta politik dan survei untuk membentuk koalisi ataupun menentukan capres-cawapres.