Komunikasi Kian Intens, Koalisi Demokrat-PKB-PKS Tinggal Tunggu Waktu
Di luar Demokrat, PKB, dan PKS, ada satu parpol lain yang diajak bergabung, bahkan komunikasi dengan parpol tersebut sudah juga intens. Namun, parpol apa yang dimaksud masih dirahasiakan.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Komunikasi di antara Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Keadilan Sejahtera kian intens. Bahkan koalisi ketiga partai itu disebutkan tinggal menunggu waktu untuk dideklarasikan. Jika betul direalisasikan, berarti bertambah satu koalisi partai politik menuju Pemilu Presiden 2024 setelah sebelumnya Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan mendeklarasikan Koalisi Indonesia Bersatu.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pihaknya terus membuka ruang komunikasi dengan semua partai politik. Beberapa waktu terakhir, komunikasi intens dibangun dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Komunikasi berlandaskan pada semangat egalitarian atau kesetaraan, serta menjunjung tinggi kedaulatan partai masing-masing.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Seiring dengan intensifnya komunikasi di antara ketiga partai politik (parpol), rencana untuk berkoalisi pun tidak dimungkiri. ”Ada kesamaan platform, visi, dan cara pandang dalam memperjuangkan hak-hak dan program-program pro rakyat. Apalagi Partai Demokrat, PKS, dan PKB pernah sama-sama dalam pemerintahan pada periode 2004—2014,” kata Herzaky melalui keterangan tertulis, Jumat (17/6/2022).
Adapun terkait calon presiden (capres) yang akan diusung masih dikesampingkan. Ketiga parpol hingga saat ini mengutamakan hal-hal yang terbaik untuk rakyat.
Namun, menurut Herzaky, rencana pembentukan koalisi tidak hanya terdiri atas tiga partai tersebut. Demokrat juga sedang berkomunikasi intens dengan satu parpol lain. Namun, ia belum memberitahukan parpol yang dimaksud.
Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid membenarkan, pihaknya berkomunikasi intens untuk menjajaki kemungkinan koalisi dengan Demokrat dan PKS. Dari hubungan yang dibangun selama ini, ketiganya menemukan banyak kecocokan. Akan tetapi, belum ada keputusan final di antara ketiganya. ”Baru penjajakan, berproses saja,” katanya.
Menurut dia, PKB ingin membangun koalisi yang diharapkan oleh rakyat dan berpotensi menang. ”Karena, PKB ini setiap mendukung itu mesti menang. Nah, untuk kali ini jangan sampai mitos ini hilang, kami hati-hati, jadi kami lihat kanan, lihat kiri,” ujarnya.
Ditanyakan kemungkinan partai lain yang belum memutuskan koalisi, seperti Nasdem dan Gerindra, diajak bergabung, Jazilul pun tak menutup kemungkinan itu. Adapun mengenai deklarasi pasangan capres-cawapres yang diusung koalisi ini nantinya, ia mengatakan deklarasi itu tak akan dilakukan dalam waktu dekat. Deklarasi calon kemungkinan baru bisa dilakukan sekitar enam bulan lagi. ”Kalau ’cuaca’-nya bagus, bisa lebih cepat. Menurut saya, patokannya pidato kenegaraan Presiden, 16 Agustus, karena nanti akan terlihat keadaan ekonomi Indonesia seperti apa. Di situ nanti akan disampaikan prospek ekonomi, dan itu ada kaitannya dengan elektoral tiap-tiap parpol,” tuturnya, menambahkan.
Ketua DPP PKS Ahmad Mabruri pun membenarkan bahwa PKS berkomunikasi intensif dengan PKB dan Demokrat. Meski belum ada keputusan akhir, ketiganya dinilai memiliki kecocokan dan berencana untuk membentuk koalisi. ”Sudah mulai kelihatan mau jadian, tunggu waktu yang tepat,” ujarnya.
Mabruri mengatakan, koalisi yang berisi PKS, PKB, dan Demokrat sudah cukup untuk syarat pencalonan pasangan capres dan cawapres, yakni 20 persen kursi di DPR. Ketiganya ingin mengamankan satu tiket pencalonan capres, sama seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang telah mengamankan satu tiket capres. ”Kami ingin mengamankan satu tiket juga,” katanya.
Meski demikian, lanjut Mabruri, hingga saat ini belum ada pembicaraan tentang capres yang akan diusung oleh ketiga partai tersebut. Selain itu, masih ada satu partai lain yang juga dijajaki untuk bergabung. Akan tetapi, ia belum menjelaskan parpol yang dimaksud. ”Rencananya, memang begitu (akan diajak bergabung dalam koalisi), tetapi (masih) menunggu kejelasan,” ujarnya.
Gerindra bertemu PKB
Selain penjajakan yang terjadi antara Demokrat, PKS, dan PKB, partai lain melakukan hal yang sama, di antaranya Partai Gerindra. Pada Kamis (16/6/2022) malam, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani berziarah ke makam mendiang Kiai Dimyati Rois Mustasyar, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang meninggal pekan lalu, di Kompleks Pondok Pesantren Al Fadllu Wal Fadlilah 2, Kendal, Jawa Tengah. Sebelum meninggal, mendiang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro DPP PKB.
Saat berziarah, Muzani ditemani Jazilul. Keduanya tak hanya datang ke makam, tetapi juga mengikuti acara doa bersama yang digelar untuk memperingati hari ketujuh meninggalnya Dimyati Rois. Acara tersebut diikuti ribuan warga, termasuk para kiai, seperti Mustasyar PBNU Mustofa Bisri dan pengasuh ponpes Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Abdullah Kafabihi Mahrus.
Muzani mengatakan, Dimyati Rois merupakan sosok ulama panutan yang tidak hanya saleh, tetapi juga memiliki ilmu mendalam dan karismatik. Kepergiannya tidak hanya memunculkan rasa kehilangan bagi umat Islam, tetapi juga bangsa Indonesia. ”Beliau adalah Ketua Dewan Syuro DPP PKB, tetapi bukan hanya keluarga besar PKB yang merasa kehilangan atas sosok ulama tersebut, tetapi Pak Prabowo dan kami keluarga besar Partai Gerindra juga turut kehilangan,” katanya.
Muzani menambahkan, pihaknya sengaja mengajak Jazilul untuk menemaninya berziarah dan mengikuti doa bersama. Sebab, ia dan Jazilul merupakan rekan sesama Wakil Ketua MPR. Ia meminta untuk ditemani datang ke acara tersebut.
”Pas hari ini waktunya tujuh hari (meninggalnya Dimyati Rois), malam Jumat, insyaAllah, ini malam baik. Pada hari yang baik ini mudah-mudahan itikad-itikad baik antara kami dan beliau, mudahan-mudahan itikad baik antara Partai Gerindra dan PKB mendapatkan barakah KH Dimyati Rois, mendapatkan ridha Allah SWT,” katanya.
Jazilul membenarkan, Muzani telah mengajak dirinya untuk berziarah dan menghadiri doa bersama peringatan tujuh hari meninggalnya Dimyati Rois. Muzani dan dirinya bersahabat. PKB dan Gerindra selama ini juga ada dalam satu barisan.