Silaturahmi Presiden di Hari Lebaran, Ringan Tanpa Obrolan Politik
Presiden Jokowi bersama istri bersilaturahmi dengan Wapres Ma'ruf Amin dan istri melalui panggilan video. Presiden juga bersilaturahmi langsung dengan Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN KUNCORO MANIK, NINO CITRA ANUGRAHANTO
·6 menit baca
Meskipun gelar griya atau open house bagi para pejabat dan pegawai pemerintah masih dilarang karena pandemi Covid-19, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo tak lantas putus menjalin silaturahmi. Hari Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah dilalui dengan bersilaturahmi bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin melalui panggilan video hingga bertemu langsung Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
”Assalamualaikum Pak Wapres, kami menghaturkan selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin, saya dan Ibu Iriana,” ucap Presiden Jokowi yang duduk didampingi Ibu Iriana sambil menghadap ke layar panggilan video di telepon seluler ketika mengawali perbincangan dengan Wapres Amin dan Ibu Wury Ma'ruf Amin.
Dari ujung telepon, Wapres Amin membalas. ”Ya sama-sama Pak Presiden, saya juga mengucapkan minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir batin,” jawabnya.
Lebaran kali ini, keduanya merayakan di tempat berbeda. Presiden berada di Gedung Agung, Istana Kepresidenan Yogyakarta, setelah pagi harinya melaksanakan shalat Idul Fitri di halaman Gedung Agung. Adapun Wapres Amin berada di Jakarta setelah shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Tak sebatas mengucap selamat Idul Fitri dan saling bermaafan, keduanya saling bertukar kabar, salah satunya menanyakan keluarga masing-masing. ”Cucu-cucu sudah kumpul?” tanya Ibu Wury.
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana yang tampak melaksanakan shalat Id bersama dengan putra bungsunya, Kaesang Pangarep, kompak menjawab belum. ”Belum, belum, besok pagi,” jawab Presiden dan Ibu Iriana kompak.
”Bapak sudah kumpul semuanya?” tanya Presiden kepada Wapres dan dijawab bahwa keluarga Wapres akan berkumpul pada sore hari nanti. ”Oh nanti sore. Terima kasih Pak Wapres. Selamat pagi, assalamualaikum,” ujar Presiden mengakhiri percakapan.
Selain bersilaturahmi dengan Wapres Amin melalui panggilan video, Presiden juga menerima kehadiran Prabowo Subianto. Di antara deretan kursi kosong tanpa tamu yang berjajar di Gedung Agung, kehadiran Prabowo terasa istimewa. Apalagi, memang tak banyak tamu yang diterima Presiden Jokowi seiring larangan menggelar gelar griya.
”Maaf lahir batin, Pak,” ujar Prabowo sembari berjalan dan mengulurkan tangan ke arah Presiden Jokowi. Prabowo lantas juga berkata, ”Terima kasih, Pak, sudah terima kami.”
Dalam tayangan pertemuan yang diunggah di laman Youtube Sekretariat Presiden, tampak Prabowo didampingi putranya, Didit Hediprasetyo. Selain Ibu Iriana, Presiden Jokowi juga didampingi putra bungsunya, Kaesang Pangarep. Sayup-sayup terdengar, Presiden Jokowi dan Prabowo berbincang tentang lama perjalanan yang ditempuh Prabowo untuk tiba di Istana Kepresidenan Yogyakarta. Presiden juga berbincang terkait pandemi Covid-19 dengan menyebut bahwa 99,2 persen masyarakat telah punya antibodi.
Pagi harinya, Prabowo melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Nurul Wathon, Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor.
Tak hanya berbincang-bincang, Kepala Negara juga mengajak Prabowo menyantap hidangan khas Lebaran, salah satunya opor. Prabowo menambahkan, dirinya turut menyantap menu lain, yaitu bakso dan tempe bacem. ”Saya tadi makan bakso dan tempe bacem, opor, ada dua macam opornya tadi. Saya rasa itu, terima kasih Bapak Presiden berkenan menerima kami, kehormatan besar, dan kami optimistis menghadapi tahun yang akan datang ini,” kata Prabowo sesuai pertemuan.
Menurut Prabowo, sudah menjadi tradisi saat hari Lebaran untuk bersilaturahmi dengan pemimpin negara. ”Dan saya mendapat kehormatan diterima hari ini. Kita berbincang-bincang soal ringan. Juga tadi Ibu Iriana, kemudian Mas Kaesang menerima kami, saya dan Mas Didit, kemudian kita berbincang-bincang secara ringan. Kita sama-sama cocok tinggal di Bogor,” ujar Prabowo.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo berbincang-bincang beragam hal yang ringan, tidak ada obrolan tentang politik maupun ekonomi. Menurut Presiden Jokowi, hal terpenting dari pertemuan tersebut adalah silaturahmi dan saling bermaafan.
”Tadi kami banyak berbincang-bincang, tetapi hal-hal yang ringan-ringan. Bukan baik politik ndak, ekonomi juga ndak, ringan-ringan semua yang kita bicarakan. Saya rasa yang paling penting sudah saling silaturahmi, dan juga saling bermaafan. Yang paling penting itu. Terima kasih dan juga makan opor bersama sama itu saja,” tambahnya.
Obrolan ringan tanpa pembicaraan politik juga terjalin ketika Presiden Jokowi, Ibu Iriana, dan Kaesang bersilaturahmi secara langsung ke Keraton Yogyakarta. Presiden menghaturkan selamat Idul Fitri kepada Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, dan seluruh keluarga Keraton Yogyakarta.
”Iya, ini pertama karena saya Idul Fitri saat ini berada di Yogya, tentu saja pertama kali yang kami kunjungi untuk silaturahmi dan menghaturkan selamat hari raya, mohon maaf lahir dan batin, kepada Bapak Sultan Ngarso Dalem beserta Ibu Ratu dan keluarga,” ujar Presiden Jokowi selepas pertemuan.
Tiba sekitar pukul 09.10, Presiden dan Ibu Iriana langsung disambut hangat oleh keluarga Keraton Yogyakarta di gerbang depan untuk kemudian masuk menuju area dalam keraton. Presiden Jokowi mengatakan, pertemuan berlangsung dalam suasana yang sangat baik. ”Semuanya berjalan dalam suasana yang sangat baik, alhamdulillah,” ucapnya.
Sultan Hamengku Buwono X juga mengatakan bahwa perbincangan diisi dengan hal-hal yang ringan. Pertemuan tersebut utamanya adalah untuk bersilaturahmi. ”Bagi saya kita silaturahmi, tidak ada hal-hal yang dibicarakan yang urgen, maupun yang penting. Politik, ekonomi, nggak. Kita silaturahmi,” tutur Sultan.
Dalam keterangannya seusai bersilaturahmi di Keraton Yogyakarta, Presiden Jokowi bersyukur pelaksanaan shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di seluruh wilayah di Tanah Air berjalan dengan baik dan lancar. Selain shalat Id, Kepala Negara juga melihat bahwa arus mudik Lebaran berjalan dengan baik dan lancar meski ada beberapa kendala di lapangan, misalnya antrean di Pelabuhan Merak dan Bakauheni.
Menurut dia, hal tersebut disebabkan volume kendaraan yang tidak sebanding dengan kapasitas dermaga. ”Memang volume kendaraan yang terlalu banyak, tidak sesuai dengan kapasitas dermaga, tidak sesuai dengan kapasitas kapal yang ada. Tetapi, memang kapalnya sudah disiapkan, ditambah, dari 30-an menjadi 50-an, tetapi juga belum cukup. Tambah lagi dermaganya dua lagi, baru bisa mengurangi,” ujarnya.
Menurut Kepala Negara, mudik Lebaran tahun ini diikuti jutaan orang. Setidaknya 85,5 juta masyarakat, 23 juta mobil, dan 17 juta sepeda motor melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun ini. Seperti halnya saat melakukan perjalanan mudik, Presiden Jokowi juga mengimbau agar masyarakat bisa melakukan perjalanan balik lebih awal.
”Jumlah yang betul-betul banyak sekali sehingga saya mengimbau untuk kembalinya agar juga ada yang lebih awal. Jangan semuanya nanti kembali arus baliknya semuanya di hari Sabtu dan hari Minggu, pasti akan terjadi titik-titik kemacetan, terutama di tol, maupun di jalan nasional, maupun di Merak-Bakauheni,” ujarnya.
Dari Yogyakarta, di tengah masih adanya beberapa pembatasan terkait pandemi, silaturahmi antarpemimpin tetap bisa terjalin. Keesokan hari, Kepala Negara berencana mendedikasikan waktu bagi keluarga, termasuk cucu-cucunya. Yang jelas, kerinduan untuk silaturahmi saat Idul Fitri yang sempat terhalang dua tahun karena pandemi kini terbayar tuntas.