Mudik tahun ini terasa berbeda karena dilakukan setelah dua tahun tertahan pandemi Covid-19. Kendati demikian, persiapan matang tetap diperlukan supaya semua bisa tiba di kampung halaman dengan aman dan nyaman,
Oleh
NINA SUSILO
·4 menit baca
Mudik Lebaran 2022 adalah mudik pertama yang dibolehkan pemerintah setelah dua tahun terganjal pandemi Covid-19. Ada euforia setelah lama tak bisa bersilaturahmi dengan keluarga.
Pergerakan orang pun diperkirakan bakal besar-besaran dan tentu memerlukan persiapan matang. Dalam survei Kementerian Perhubungan, diprediksi 85,5 juta orang akan mudik sepanjang libur Idul Fitri tahun ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Bagian Operasi Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara RI Komisaris Besar Eddy Djunaedi mengupas persiapan pemerintah dan kepolisian menghadapi puncak arus mudik 2022 dalam Satu Meja The Forum bertajuk “Antisipasi Puncak Arus Mudik,” yang ditayangkan di Kompastv, Rabu (27/4/2022) petang. Acara ini dipandu Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo.
Untuk pengguna kendaraan bermotor, empat rekayasa lalu lintas disiapkan mulai 28 April. Ada skema satu arah (one way) dan alih arus (contraflow), ganjil genap, serta larangan truk masuk tol. Rekayasa diterapkan di Jalan Tol Cikampek Kilometer (Km) 47 sampai Gerbang Tol Kalikangkung Km 414.
Rekayasa diujicobakan mulai Senin (25/4/2022). “Uji coba dibutuhkan untuk membiasakan petugas dan memperkenalkan kepada masyarakat dan melihat interaksi apa yang terjadi di sana,” tutur Budi.
Jalan tol Cikampek memang sudah terpantau semakin ramai Rabu petang. Budi menilai, arus mudik mulai meningkat sejak Selasa (26/4) dan Rabu (27/4).
Bagi Budi, itu menunjukkan anjuran Presiden Joko Widodo supaya masyarakat mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan didengarkan. “Karena itu, saya mengajak masyarakat untuk menghindari puncak arus mudik pada 28, 29, 30 April,” tutur Presiden, Senin (18/4).
Untuk memperlancar arus pemudik yang antre di gerbang tol, gerbang satelit akan dibuka sewaktu-waktu. Bila ini masih tidak memadai, petugas akan berjalan membantu pembayaran supaya pemudik bisa langsung lewat di gerbang tol.
Situasi pemudik berkendaraan roda dua di jalur arteri Pantai Utara (Pantura) juga dinilai lancar dan aman.
Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyiapkan Jalur Pantai Selatan (Pansela). Jalur sepanjang 1.292 kilometer ini, kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada Selasa (26/4), adalah alternatif jalur mudik. Pansela disebut sudah berkondisi bagus, memiliki pemandangan indah, dan juga melewati lokasi-lokasi kuliner menarik.
Tarif bebas
Terkait tarif bus, Budi menjelaskan, pemerintah hanya mengatur batas atas tarif untuk bus kelas ekonomi yang berkapasitas 42-52 kursi. Adapun bus kelas bisnis dan eksekutif yang umumnya hanya berkapasitas 30 kursi, tarifnya bebas.
Oleh karenanya, kenaikan harga tiket bisa mencapai dua kali lipat. Dilaporkan Kompastv dari Terminal Kampung Rambutan, tiket Jakarta-Solo yang biasanya Rp 250.000 kini naik menjadi Rp 500.000.
Salah satu pemudik, Eva, menyebut tiket tujuan Banyuwangi yang biasanya Rp 380.000 naik menjadi Rp 800.000. Selain itu, tiket bus makin langka.
Karena itu, saya mengajak masyarakat untuk menghindari puncak arus mudik pada 28, 29, 30 April. (Presiden Joko Widodo)
Budi mengakui, mencari tiket di hari kepulangan akan sangat sulit sebab animo masyarakat untuk mudik sangat tinggi. Apalagi, banyak bus yang tidak beroperasi selama pandemi Covid-19 sehingga banyak yang masih diperbaiki dan armada yang diturunkan terbatas.
Laut dan udara
Di moda laut, Budi mengatakan, umumnya disiapkan lebih banyak dermaga. Di Pelabuhan Merak, Banten, misalnya, saat ini digunakan pula Dermaga Pelindo dan dermaga swasta. Adapun truk-truk diarahkan melalui Dermaga Bojonegoro. Kapal-kapal juga ditambahkan untuk mengangkut pemudik maupun truk. Harapannya, tidak ada warga yang memaksakan masuk ke kapal dan memicu kelebihan muatan. Pemudik diimbau membeli tiket secara daring sebelum berangkat, bukan saat tiba di pelabuhan.
Di Madura, Jawa Timur, kapal-kapal Pelni dan kapal negara juga disiapkan untuk para pemudik ke pulau-pulau sekitar seperti Pulau Sapeken, Sapudi, Kangean, Masalembu, dan Pulau Bawean. Di jalur laut Sulawesi, Kalimantan, dan wilayah lainnya pun penambahan armada kapal disiapkan.
Untuk jalur udara, penerbangan sudah bertambah. Salah satu yang mulai ramai, menurut Budi, adalah penerbangan menuju Bali. Ia berharap ini jadi awal kebangkitan pariwisata Bali.
Antisipasi kecelakaan
Mengantisipasi kecelakaan saat mudik, masyarakat diimbau mengikuti mudik gratis dan mengirimkan sepeda motor yang akan digunakan di kampung halaman menggunakan truk, kereta api, atau kapal. Namun, sisa tiket mudik gratis yang umumnya disiapkan sejumlah kementerian kian terbatas.
Eddy mengatakan, di Jalur Pantura, pos-pos pelayanan didirikan untuk memastikan para pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua tidak terlampau lelah dan membahayakan dirinya maupun orang lain. Di jalur tol, disiapkan personil serta sarana-prasarana seperti ambulans dan jalur alternatif terdekat untuk mengantisipasi kedaruratan.
Budi cukup optimistis dengan persiapan pemerintah. “Kalau dilaksanakan dengan konsisten, saya pikir akan berjalan baik,” ujarnya.