Pangkalan TNI AL (Lanal) Balikpapan akan ditingkatkan menjadi setingkat Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal). Lalu, bersama-sama beberapa Lantamal lain akan berubah menjadi Kodamar untuk melindungi IKN di Kalimantan Timur.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — TNI Angkatan Laut merancang pertahanan laut untuk ibu kota nzegara yang tengah dibangun di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. TNI AL akan memperkuat pertahanan teritorial, yaitu berupa pertahanan pantai untuk melindungi seandainya ada musuh yang akan menyerang IKN dari laut.
”Memang IKN tidak terletak persis di tepi laut sehingga satuan operasional kita akan menjadi Komando Daerah Maritim atau Kodamar yang fungsinya pertahanan pantai,” kata Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono, di sela-sela Rapat Pimpinan TNI AL, Rabu (2/3/2022).
Pangkalan TNI AL (Lanal) Balikpapan akan ditingkatkan menjadi setingkat Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal).
Yudo mengatakan, saat ini Pangkalan TNI AL (Lanal) Balikpapan akan ditingkatkan menjadi setingkat Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal). Lalu, bersama-sama Lantamal lain akan berubah menjadi Kodamar. ”Jadi nanti di utara ada Kodamar Tarakan, lalu Kodamar Balikpapan dan Kodamar Pontianak di sebelah baratnya,” kata Yudo.
Dengan demikian, jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II di Selat Makassar dijaga dua Kodamar. Sementara ALKI I di barat Kalimantan dijaga oleh satu Kodamar. Untuk perairan di selatan Kalimantan, karena terletak di dalam wilayah Indonesia, dirasakan tidak perlu membangun Kodamar.
Yudo mengatakan, pada prinsipnya struktur organisasai Kodamar tidak berubah dari Lantamal. Fungsinya juga pertahanan pantai dan tugas teritorial TNI AL. Kodamar akan menjadi pertahanan yang tetap di wilayah tersebut dan akan dilengkapi oleh persenjataan peluru-peluru kendali yang pengadaannya tengah dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan.
Yudo mengatakan, pada prinsipnya struktur organisasai Kodamar tidak berubah dari Lantamal. Fungsinya juga pertahanan pantai dan tugas teritorial TNI AL.
Selain itu, sesuai dengan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) TNI AL, ada satuan-satuan yang tidak menetap, seperti penerbang TNI AL, marinir dan tentunya armada kapal. ”Nanti Pasmar 4 dari Batam dan Lampung dan Brigif 4 akan digeser ke IKN,” kata Yudo.
Sebelumnya, mantan KSAL Laksamana (Purn) Slamet Soebijanto menyatakan kekhawatirannya terkait letak IKN. Menurut dia, pemindahan ibu kota berbahaya dari sisi pertahanan. Padahal, pertahanan adalah bagian penting dalam keberadaan sebuah bangsa. Menurut Slamet, pemindahan ibu kota akan memorakporandakan sistem pertahanan yang saat ini telah ada. Proses pemindahan juga sangat krusial.