Dua Dekade Demokrat, Yudhoyono Ingatkan Komitmen Perjuangkan Kepentingan Rakyat
Setelah 20 tahun berdiri, Partai Demokrat meneguhkan komitmen koalisi dengan rakyat. Di mana pun posisi Demokrat, baik di dalam maupun di luar pemerintah, komitmen memperjuangkan kepentingan rakyat jadi yang utama.
Oleh
IQBAL BASYARI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta kader Demokrat tetap konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat saat berada baik di dalam maupun di luar pemerintahan. Demokrat mesti berdiri di depan sebagai penjuru dalam menjalankan nilai-nilai demokrasi.
Yudhoyono berharap, di usia ke-20 Demokrat tetap menjadi partai politik (parpol) yang konsisten dan tidak memiliki standar ganda. Ketika berada di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan, Demokrat harus tetap menghormati demokrasi dan hak-hak asasi manusia, memperjuangkan kepentingan rakyat utamanya golongan tidak mampu, serta membuat ekonomi adil.
”Jadi sekali lagi, apakah kita bagian dari pemerintahan seperti dulu ketika saya memimpin atau di luar pemerintahan, perjuangan kita harus tetap sama. Rakyat akan menilai partai politik mana yang paling konsisten, baik ketika berada di pemerintahan maupun ketika berada di luar pemerintahan,” katanya saat Peringatan Dua Dekade Partai Demokrat bertajuk ”20 Tahun Partai Demokrat, Berkoalisi dengan Rakyat” di Jakarta, Kamis (9/9/2021).
Yudhoyono mengingatkan, para pemimpin dan kader Demokrat wajib hukumnya untuk dekat dengan rakyat. Mereka harus bisa memahami persoalan dan kesulitan rakyat, mendengarkan aspirasi, dan memperjuangkan aspirasi dari rakyat.
”Itulah jati diri Partai Demokrat yang sesungguhnya, dekat dengan rakyat, perjuangkan kepentingan rakyat,” ucapnya.
Para pemimpin dan kader, lanjutnya, juga mesti sensitif, peka, peduli pada keadilan, kebebasan, masalah ekonomi, serta mewujudkan masyarakat yang rukun dan bersatu. Menurut Presiden Ke-6 RI itu, tidak ada yang disebut dengan konflik identitas karena semua masyarakat bersatu dan menghormati pluralisme.
Jadi sekali lagi, apakah kita bagian dari pemerintahan seperti dulu ketika saya memimpin atau di luar pemerintahan, perjuangan kita harus tetap sama. Rakyat akan menilai partai politik mana yang paling konsisten, baik ketika berada di pemerintahan maupun ketika berada di luar pemerintahan.
Kemudian, Demokrat harus berdiri di depan sebagai penjuru dan juara demokrasi. Sebab, demokrasi menjadi salah satu aspek penting saat memberikan nama Partai Demokrat agar partai tersebut bisa menjalankan demokrasi di Indonesia.
”Mengapa dulu saya pilih nama Partai Demokrat karena dalam hati dan pikiran saya Partai Demokrat benar-benar menjalankan demorkasi yang sesungguhnya dan juga menjadi champions of democracy,” katanya.
Dengan tetap konsisten menjalankan nilai-nilai tersebut, Yudhoyono yakin Demokrat akan tumbuh menjadi partai yang maju dan berjaya. Jika bisa menjadi partai yang sangat mencintai rakyat, Demokrat akan mendapatkan dukungan dari rakyat.
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, Indonesia mengalami masa keemasan di era kepemimpinan Presiden Yudhoyono. Selama kurun waktu satu dekade sejak 2004 hingga 2014, Indonesia di bawah Presiden Yudhoyono mampu menjaga stabilitas politik dan keamanan.
Di bidang ekonomi, Indonesia juga mampu melunasi utang International Monetary Fund (IMF) serta menurunkan rasio utang luar negeri terhadap produk domestik bruto secara signifikan. Ekonomi pun tumbuh rata-rata 6 persen. Pendapatan masyarakat meningkat, serta kemiskinan, ketimpangan, dan pengangguran dapat diturunkan. Pembangunan infrastruktur bisa dilakukan di berbagai wilayah tanpa mengorbankan pembangunan manusia di sektor kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan rakyat.
”Kehidupan demokrasi, kedamaian, kebinekaan, dan kerukunan antaranak bangsa dapat terjaga dengan baik, termasuk kebebasan pers dan masyarakat sipil,” ucap Agus.
Presiden Joko Widodo yang memberikan sambutan secara virtual mengatakan, Selama berkiprah di panggung politik indonesia, Demokrat telah menjadi bagian penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia. Demokrat menjadi bagian dalam menjaga perdamaian, persatuan dan kesatuan, serta menjadi bagian dalam memperjuangkan keadilan, kesejahteraan, dan pembangunan yang berkelanjutan.
”Saya mengajak keluarga besar Demokrat untuk bersama-sama memperjuangkan aspirasi rakyat, membangun demokrasi Indonesia yang sehat dan berkualitas, dan mengerahkan kekuatan bangsa untuk meraih Indonesia maju yang kita cita-citakan. Terus berkontribusi untuk demokrasi dan kemajuan negeri,” tutur Jokowi.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengapresiasi kiprah Demokrat yang selama 20 tahun menjalankan perannya sebagai partai pengawal reformasi. Demokrat telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari konsolidasi demokrasi dan kemajuan pembangunan di Indonesia, baik secara prosedur maupun substansi. Ini memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh elemen bangsa, khususnya parpol sebagai salah satu pilar utama demokrasi.
”Oleh karena itu, Partai Demokrat sebagai salah satu parpol besar di Indonesia tetap mengutamakan kepentingan rakyat, mewujudkan partisipasi politik yang luas dan inklusif, mengawal persatuan dan kesatuan nasional, serta menumbuhkan kehidupan demokrasi yang lebih baik,” kata Wapres Amin.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai, sebagai parpol di luar koalisi pemerintah, Demokrat mesti kritis dan melahirkan narasi-narasi politik sebagai pembanding dari kebijakan pemerintah. Sikap seperti itu akan menguntungkan Demokrat dalam meraih simpati publik karena saat ini publik cenderung terbelah, ada yang pendukung pemerintah dan kecewa dengan pemerintah.
Meski demikian, partai di luar pemerintah kini cenderung kurang tegas dalam mengambil sikap. Ini bisa membuat publik yang kecewa terhadap pemerintah tidak langsung bersimpati pada parpol di luar pemerintah dan justru menjadi masa mengambang. ”Posisi demokrat harus mengapitalisasi ceruk pemilih yang kecewa terhdap pemerintah dengan catatan harus kritis,” ujar Adi.