logo Kompas.id
Politik & HukumDarurat Standar Profesi...
Iklan

Darurat Standar Profesi Advokat

Banyaknya organisasi yang diberi kewenangan mengelola advokat membuat standar uji kompetensi advokat jadi tak sama. Pengawasan terhadap perilaku advokat juga diserahkan ke tiap organisasi. Masyarakat bisa jadi korban.

Oleh
SUSANA RITA/ DIAN DEWI PURNAMASARI
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mBd9-O68IrCap30qTNMrSfxV6Mo=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F2373db0f-3962-4654-b7b8-36491fe6e425_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) kembali melaksanakan ujian profesi advokat yang dilaksanakan di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta, Sabtu (10/4/2021). Kegiatan tersebut dilaksanakan serempak di 44 kota dari Sabang sampai Merauke dengan jumlah peserta yang mendaftar mencapai 5.833 orang.

Seorang sarjana hukum yang selama beberapa tahun memilih bekerja mengaku ditawari langsung disumpah jadi advokat dengan membayar. Ia tak harus mengikuti pendidikan khusus profesi advokat atau masa magang dua tahun di kantor advokat sebelum diusulkan ke pengadilan tinggi untuk disumpah menjadi advokat dan memperoleh kartu tanda advokat.

”Ini bukan gosip. Ada teman saya bikin organisasi advokat, terus nawarin saya bayar Rp 6 juta-Rp 7 juta, langsung disumpah jadi advokat,” ujarnya melalui pesan singkat sembari menekankan peristiwa itu sungguh terjadi.

Editor:
Antony Lee
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000