logo Kompas.id
Politik & HukumSeni Komunikasi Memfasilitasi ...
Iklan

Seni Komunikasi Memfasilitasi Daerah

Sentralisasi yang begitu kuat di era Orde Baru membuat daerah cenderung tak berkembang. Desentralisasi lantas dipilih agar daerah bisa mandiri dan kesejahteraan masyarakat meningkat. Namun, jalan itu tak selalu mulus.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/45iXkgjbSSs6NutMAAGsOfL299g=/1024x659/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F20200303ags10_1584582541.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Potret sebuah keluarga yang rumahnya berada di pinggir Trans-Papua di Distrik Mandobo, Boven Digoel, Papua, Selasa (3/3/2020). Pelaksanaan 20 tahun otonomi khusus (otsus) Papua dan dana yang besar belum terasa perbaikan dari sisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua yang masih rendah serta  tingkat kemiskinan dan kesenjangan yang masih tinggi.

Pemerintah menetapkan 25 April sebagai Hari Otonomi Daerah, merujuk pada tanggal pengesahan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1995, yaitu pemerintah pusat menyerahkan sebagian urusan pemerintahan kepada 26 daerah tingkat II percontohan. Kebijakan ini dijadikan tonggak dalam pelaksanaan otonomi daerah.

Kemudian, pada 7 Februari 1996, Presiden Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1996 yang menetapkan 25 April sebagai Hari Otonomi Daerah. Di era Reformasi, muncul pengesahan UU No 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah yang mengamanatkan penerapan otonomi daerah pada 1 Januari 2001.

Editor:
Antony Lee
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000