logo Kompas.id
OpiniNasib ”Abu-abu” Kota...
Iklan

Nasib ”Abu-abu” Kota Pengembangan KEK dan Kawasan Industri Baru

Siapa pun presiden dan wakil presiden terpilih di 2024, sebaiknya menelurkan program antisipasi dampak buruk pertumbuhan kota hasil proyek kawasan ekonomi khusus dan kawasan industri baru yang kurang berkelanjutan.

Oleh
NELI TRIANA
· 5 menit baca
Neli Triana
SALOMO TOBING

Neli Triana

Sepuluh tahun terakhir, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dan swasta giat membangun. Program yang dirangkum dalam Proyek Strategis Nasional atau PSN tersebut cakupannya amat luas.

Pada periode 2015-2016 saat mulai digulirkan, PSN mencakup pembangunan infrastruktur jalan tol, jalan nasional non-tol, sarana dan prasarana kereta api antarkota, kereta api dalam kota, revitalisasi bandara, pembangunan bandara baru, proyek bandara strategis lain, pembangunan pelabuhan baru dan pengembangan kapasitasnya, program 1 juta rumah, pembangunan kilang minyak, proyek pipa gas atau terminal LPG, serta proyek energi dari pengolahan sampah.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Selain itu, ada proyek penyediaan infrastruktur air minum, penyediaan sistem air limbah komunal, pembangunan tanggul penahan banjir, pembangunan pos lintas batas negara (PLBN) dan sarana penunjangnya, bendungan, peningkatan jangkauan broadband, infrastruktur strategis lain, pembangunan kawasan industri prioritas atau kawasan ekonomi khusus (KEK), proyek pariwisata, pembangunan smelter, serta program pertanian dan kelautan.

Baca juga: Menitipkan Kota-kota pada (Calon) Presiden dan Wakil Presiden

Saat ini, sebagian program PSN telah terselesaikan, sebagian lain dalam proses berjalan. Jalan Tol Trans-Jawa serta di sebagian Sumatera dan Sulawesi sudah dapat dinikmati. Akses non-tol Trans-Kalimantan menekan waktu tempuh antarkawasan di daratan Borneo.

https://cdn-assetd.kompas.id/fKNp7lsovhuRgOqYTzaix8zYuqA=/1024x810/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F06%2F25%2Fcb60966a-ea78-4e7b-8d7d-aa87b08113ca_png.png

Kehadiran kereta cepat Whoosh pun memperpendek jarak Jakarta-Bandung raya menjadi 30 menit. Padalarang di Jawa Barat yang dulu hanya kota kecil tiba-tiba dikenal publik setelah menjadi salah satu lokasi stasiun utama kereta cepat Jakarta-Tegalluar itu.

Whoosh mempermudah pergerakan orang dan memperlebar peluang menyatukan metropolitan Jabodetabek dan Bandung Raya. Jika pembangunan infrastruktur transportasi publik berkecepatan 350 kilmeter per jam beserta sarana-prasarana dan penataan wilayah berjalan lancar, tak terbilang kawasan yang bakal terungkit berubah mengkota di sepanjang lintasannya.

Baca juga: Biaya Hidup Tinggi Menggerus Kebahagiaan Keluarga di Perkotaan

Infrastruktur baru juga KEK dan kawasan industri mampu menyulap wilayah yang dulu tak terjamah menjadi magnet penyedot manusia berdatangan. Saat melintasi Tol Trans-Jawa dari Jakarta memasuki Kendal di Jawa Tengah, di kiri ruas bebas hambatan yang dulu kelam sekarang diterangi lampu pada malam hari. Lokasi yang terang benderang itu adalah Kawasan Industri Kendal.

Yang juga perlu diketahui, PSN tidak hanya mengubah lanskap fisik lingkungan, tetapi juga mengusik tatanan sosial masyarakatnya. Ada perubahan sosial di sana.

Refleksi penumpang di bodi kereta cepat Whoosh saat tiba di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (12/11/2023).
KOMPAS/PRIYOMBODO

Refleksi penumpang di bodi kereta cepat Whoosh saat tiba di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (12/11/2023).

Kasus Gresik

Pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan industri sejak dulu menjadi pilihan pemerintah karena dampak ekonominya yang luar biasa.

Salah satu contohnya diteliti Achmad Hadi. Dalam desertasinya, ”Model Dinamik Pengembangan Kawasan Industri di Wilayah Perkotaan Gresik Jawa Timur” (2019), Hadi menyoroti dampak kawasan industri pada kabupaten seluas sekitar 1.200 kilometer persegi yang kini dihuni 1,3 juta jiwa itu.

Dalam kurun 1997-2017, lahan industri di Kabupaten Gresik meningkat lebih dari 100 persen. Pertambahan lahan industri menjadi faktor utama tumbuh pesatnya area perkotaan Gresik. Dari 1.411 hektar lahan industri pada 1997 menjadi 3.102 ha pada tahun 2017.

Baca juga: Kelas Menengah Aspirasional adalah Kita, Berhati-hatilah...

Membesarnya kawasan industri menyebabkan Gresik semakin meninggalkan pembangunan berbasis pertanian dan perikanan yang menjadi salah satu penentu perubahan dari perdesaan menjadi kota.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri Java Integrated dan Industrial Port Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).
KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri Java Integrated dan Industrial Port Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

Doktor ilmu lingkungan Universitas Brawijaya, Malang, itu dalam risetnya memprediksi dalam 20 tahun ke depan kawasan industri Gresik bertambah hingga 43-64 persen. Pada 2037, pendapatan per kapita naik sampai 400 persen seiring peningkatan pendapatan asli daerah dan pengangguran berkurang 80 persen.

Namun, bakal ada peningkatan 48-68 persen limbah padat dan cair di Gresik atau setara maksimal 61.809 ton per hari seiring membengkaknya jumlah penduduk.

Hasil riset Hadi secara umum menunjukkan Gresik cukup berkelanjutan dari sisi dimensi ekonomi, sosial budaya, dan manajemen kelembagaan. Namun, kawasan perkotaan berbasis industri tersebut kurang berkelanjutan berdasarkan analisis dimensi ekologi dan teknologi infrastruktur.

Menjadi ironi ketika suatu area menjadi sumber cuan tetapi tak layak huni dan kualitas hidup warganya buruk.

Iklan

Agar di masa depan Gresik tidak menjadi area urban kaya tetapi semrawut dan berkubang masalah limbah dan sampah, krisis air bersih, ketimpangan, kemacetan serta menjadi terlalu padat, Hadi menyarankan menerapkan pembangunan berkelanjutan. Konsep pembangunan yang sudah dicetuskan puluhan tahun lalu.

Foto udara kawasan industri yang terus tumbuh di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/9/2023)..
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Foto udara kawasan industri yang terus tumbuh di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/9/2023)..

Kota perlu menata kawasannya berorientasi transit dengan sistem transportasi publik sebagai nadi mobilitas orang. Industrinya pun ramah lingkungan dengan penerapan zonasi seimbang antara industri, hunian, ruang terbuka hijau dan biru, serta sarana-prasarana lain yang dibutuhkan.

Proyek 2024

Sesuai data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), saat ini sedikitnya ada 18 KEK dan kawasan industri baru. Belum semuanya selesai, tetapi dari yang telah beroperasi, metamorfosis kawasan itu menjadi area urban nyata terjadi.

Seperti diberitakan di harian Kompas, Jumat (29/12/2023), Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah, dengan cepat menyedot ribuan pekerja. Usaha ikutan pun menjamur, seperti warung makan dan kos-kosan. Kepadatan kendaraan bermotor selalu mewarnai akses jalan yang tak terlalu lebar.

Baca juga: Gengsi-gengsian SCBD Versus Cikarang

Fakta di lapangan tidak menyurutkan keyakinan PSN berdampak baik, memajukan daerah dan negara, bahkan salah satu penyelamat dari dampak pandemi Covid-19.

https://cdn-assetd.kompas.id/ISkbYdxiV9PsQlXM9T_gsmSqWQE=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F04%2F04%2F02656420-bc59-4a94-90a5-7917821a2c0f_jpg.jpg

Tahun depan, pemerintah tancap gas dengan menetapkan 44 proyek prioritas strategis yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2023 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024.

Baca juga: Kantormu Bukan Keluargamu

Secara umum, dalam RKP 2024 ada proyek memperkuat ketahanan ekonomi, termasuk pengembangan destinasi wisata prioritas serta kawasan industri prioritas dan smelter.

Kemudian, pengembangan wilayah, seperti proyek Ibu Kota Nusantara, pembangunan Batam-Bintan (Kepulauan Riau), wilayah metropolitan (Makassar, Palembang, Denpasar, dan Banjarmasin), serta pembangunan kota baru (Maja di Banten, Tanjung Selor di Kalimantan Utara, Sofifi di Maluku Utara, dan Sorong di Papua Barat).

Proyek infrastruktur akan dilanjutkan di sejumlah daerah, termasuk kereta cepat Jakarta-Semarang.

Ubah nasib

Berkaca dari Gresik, kawasan pengembangan baru hasil pembangunan tak sekadar mesin ekonomi, tetapi ruang hidup bagi jutaan orang. Menjadi ironi ketika suatu area menjadi sumber cuan tetapi tak layak huni dan kualitas hidup warganya justru memburuk.

Apalagi, pembangunan tak seimbang dan tidak berwawasan lingkungan biasanya berbuntut ketimpangan, rawan gesekan sosial, bekerja pun tak nyaman, industri yang digadang-gadang menjadi penggerak ekonomi bisa tak maksimal hasilnya. Cepat atau lambat, bencana lingkungan mulai dari banjir, wabah penyakit, sampai kecelakaan kerja berpotensi terjadi.

Baca juga: Simbiosis Mal, ”Wota”, ”Wibu”, dan Beragam Subkultur Kota

Calon presiden RI dalam Pemilu 2024, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
KOMPAS

Calon presiden RI dalam Pemilu 2024, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Jika dibiarkan, investor belum tentu mau memperpanjang investasinya di kawasan industri terkait, bahkan bisa hengkang dari Indonesia.

Bertolak dari pemahaman tersebut dan melihat kondisi saat ini, maka disimpulkan nasib kawasan pengembangan baru masih abu-abu. Menjanjikan, tetapi diselimuti rasa was-was terus menerus.

Menutup tahun 2023, di tengah hangatnya kontestasi menjelang pemilihan umum, isu pertumbuhan kota-kota rentan ini perlu dipikirkan serius oleh calon presiden, wakil presiden, dan calon anggota dewan wakil rakyat.

Di bawah pemimpin terpilih pada 2024 nanti, diharapkan nasib kota-kota di Indonesia bergulir menjadi lebih berkelanjutan.

Selamat Tahun Baru!

Baca juga: Catatan Urban

Editor:
GESIT ARIYANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000