logo Kompas.id
OpiniFase Paceklik Beras dan Gula
Iklan

Fase Paceklik Beras dan Gula

Anomali beras dan dan gula dunia. Produksi diproyeksikan berlimpah, tetapi ekspor terbatas dan harga melonjak tinggi.

Oleh
HENDRIYO WIDI
· 4 menit baca
Sejumlah pekerja membongkar beras impor dari Thailand yang baru tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dengan menggunakan Kapal Vimc Unity, Senin (29/5/2023). Pemerintah mengalokasikan kuota impor beras pada 2023 dan 2024 masing-masing sebanyak 3,5 juta ton dan 2 juta ton untuk memperkuat cadangan beras pemerintah.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Sejumlah pekerja membongkar beras impor dari Thailand yang baru tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dengan menggunakan Kapal Vimc Unity, Senin (29/5/2023). Pemerintah mengalokasikan kuota impor beras pada 2023 dan 2024 masing-masing sebanyak 3,5 juta ton dan 2 juta ton untuk memperkuat cadangan beras pemerintah.

Indonesia tengah masuki fase paceklik produksi beras dan gula. Fase itu dibayangi anomali beras dan gula dunia yang mencerminkan produksi berlimpah, tetapi harga justru naik. Padahal, Pemerintah Indonesia tengah membutuhkan kedua komoditas itu sebagai cadangan pangan di tengah penurunan produksi pada tahun ini.

Fase paceklik produksi beras dan gula di Indonesia diperkirakan terjadi berbarengan, yakni pada November 2023-Mei 2024. Musim tanam (MT) I padi di sejumlah daerah produsen beras nasional baru mulai pada November dan Desember 2023 akibat dampak El Nino.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000