Ungkapan ”satu meja” dan ”duduk satu meja” ada yang mengartikan sebagai ’duduk bersama di atas sebuah satu meja’. Rupanya ungkapan ini bukan ungkapan baru, malah sudah ditulis sebagai lirik lagu sejak dulu.
Oleh
Rosdiana
·4 menit baca
Terkait perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali, sejumlah media nasional menyoroti beberapa mantan presiden Indonesia yang duduk bersama dalam jamuan makan malam yang dihelat di sela kegiatan tersebut.
Di sejumlah media daring, keberadaan para mantan presiden dan beberapa elite politik itu diungkapkan dengan istilah duduk satu meja. Berikut beberapa contohnya.
1. SBY dan Megawati Duduk Satu Meja di Acara G20 Bali
2. Megawati, SBY, dan JK Duduk Satu Meja di Gala Dinner KTT G20
3. Megawati-SBY Duduk Satu Meja, Masinton: Ini yang Ditunggu Lama Masyarakat Kita
4. Acara Makan Malam KTT G20 Bikin Megawati dan SBY Duduk Satu Meja
Terkait momen ini, Kompas menurunkan tulisan berjudul ”Penghormatan di Perhelatan G20”, dengan judul asli sebelum diedit ”Penghormatan untuk Mantan RI1-RI2”.
Saat mengedit tulisan itu, satu pertanyaan diajukan kepada saya. Kira-kira begini bunyinya, ”Sebenarnya istilah duduk satu meja itu bagaimana?”
Dari pertanyaan itu, saya menyimpulkan, penanya agaknya mengantisipasi logika berbahasa yang akan mengartikan duduk satu meja sebagai ’duduk bersama di meja’. Sebab, bukan itu makna yang akan disampaikan lewat tulisan itu.
Faktanya, sebagaimana terpampang dalam foto di atas, para elite politik itu duduk di kursi, tidak di meja. Dan karena sudah mendekati tenggat, kami yang terlibat dalam pengeditan naskah itu menerima usulan, ”Pakai duduk bersama saja.”
Bagaimana menurut aturan berbahasa Indonesia yang baik terkait penggunaan ungkapan duduk satu meja ini? Dalam tulisan ”Penghormatan di Perhelatan G20” itu, frasa duduk satu meja diulang sebanyak tiga kali. Berikut kalimat lengkapnya.
1. Sejumlah politisi PDI-P dan Partai Demokrat menyambut positif pertemuan semeja Megawati dan SBY meski dilaporkan keduanya tidak saling berbicara saat duduk satu meja.
2. Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan mengungkapkan, SBY dan Megawati bisa duduk satu meja karena memang menuruti protokol kepanitiaan.
3. Sementara itu, Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo memandang duduk satu mejanya Megawati dengan SBY merupakan momen langka.
Sejujurnya, ketika membaca tulisan ”Penghormatan di Perhelatan G20” itu, saya tidak terganggu dengan frasa duduk satu meja. Saya tak terpikir juga ungkapan itu bermakna para mantan presiden itu 'duduk bersama di atas sebuah meja'.
Sama halnya ketika mendengar atau membaca ungkapan masak nasi, yang ada di pikiran saya bukan nasi yang dimasak, melainkan beras.
Menurut saya, duduk satu meja merupakan ungkapan yang sudah disepakati penutur bahasa Indonesia. Sama seperti masak nasi.
Adapun Kamus Besar Bahasa Indonesia versi daring memuat satu meja menjadi satu lema. Dari lema tersebut terbentuk kata turunan menyatumejakan. Kata turunan menyatumejakan itulah yang dijelaskan maknanya dalam KBBI versi daring.
satu meja » me.nya.tu.me.ja.kan
1. menjadi satu meja; 2. menyatukan pendapat (pandangan dan sebagainya): dia minta DPR bisa ... kelompoknya dengan kelompok yang pandangannya berbeda.
Berdasarkan unsur pembentuknya, satu meja memiliki makna denotatif ’satu/sebuah meja’, sedangkan makna leksikal istilah tersebut seperti terdapat di KBBI daring di atas.
Makna kontekstual satu meja dalam kalimat itu adalah ’satu tahap’.
Selain dua jenis makna tersebut, satu meja juga memiliki makna kontekstual, yaitu (arti yang dibangun dari) hubungan antara ujaran dan situasi di mana ujaran itu dipakai (Kridalaksana, Kamus Linguistik, 2008: hlm 149).
Dalam pencarian di mesin pencari, saya menemukan kalimat judul ”Pengurusan Sertifikat Cukup Satu Meja”.
Makna kontekstual satu meja dalam kalimat itu adalah ’satu tahap’. Ketika satu meja diperluas dengan penambahan kata duduk di depannya menjadi duduk satu meja dan menjadi bagian kalimat seperti pada tiga kalimat yang dikutip dari tulisan ”Penghormatan di Perhelatan G20”, ungkapan itu memiliki makna ’duduk bersama’.
Makna kontekstual lain dari duduk satu meja adalah ’berunding’, seperti dalam kalimat ”PBB Gagal Bujuk Utusan Damaskus dan Oposisi Duduk Satu Meja”.
Sesungguhnya istilah duduk satu meja telah lama digunakan, setidaknya dalam lagu kanak-kanak yang berdasarkan hasil pencarian di mesin pencari diketahui berjudul ”Kelas yang Baru” karya M Suharto. Sayangnya, dalam pencarian tersebut, saya tidak mendapatkan informasi kapan lagu itu dibuat.
Makna kontekstual lain dari duduk satu meja adalah ’berunding’, seperti dalam kalimat ”PBB Gagal Bujuk Utusan Damaskus dan Oposisi Duduk Satu Meja”.
Berikut cuplikan syair lagu tersebut.
Satu satu kawan baru
Kawan baru dalam kelasku
Dua dua sama sama
Duduk satu meja
Jadi, selain makna denotatif dan makna leksikal, suatu kata atau istilah bisa memiliki makna kontekstual. Tentu saja makna kontekstual ini tidak terbatas, akan terus berkembang seiring penggunaan kata atau istilah yang dimaksud. Kita lihat saja perkembangannya.