Tergelincir oleh Kata ”Membawahi” dan ”Membawahkan”
Orang acap-acap tergelincir dalam pemakaian kata ”membawahi” dan ”membawahkan”. Secara kebahasaan, senyatanya dua verba transitif tersebut beda nosi. Makna keduanya berlawanan sehingga tidak bisa dipertukarkan.
Dalam praktik berbahasa Indonesia, ada beberapa kata berimbuhan -kan dan -i yang kerap digunakan secara bergantian dan dimaknai sama. Motifnya, agar pilihan kata tidak monoton atau kalimat lebih bervariasi.
Kata itu antara lain menugasi-menugaskan, memenangi-memenangkan, menghindari-menghindarkan, dan membawahi-membawahkan.
Senyampang di rubrik Ulas Bahasa edisi tahun ketiga ini, izinkan penulis berfokus pada kata membawahkan-membawahi.
Orang acap-acap tergelincir dalam pemakaian kata membawahi dan membawahkan.
Orang acap-acap tergelincir dalam pemakaian kata membawahi dan membawahkan. Dalam ragam lisan ataupun tulis, kata membawahkan relatif jarang dipilih.
Adapun kata membawahi—untuk maksud membawahkan—lebih kerap dipakai. Secara kebahasaan, senyatanya dua verba transitif tersebut beda nosi. Makna keduanya berlawanan sehingga tidak bisa dipertukarkan.
Baiklah, untuk mengulik soal ini, pembahasan berangkat dari kata yang lebih populer, yakni membawahi. Hal ini seturut dengan mendiang Anton M Moeliono, ahli bahasa Indonesia, yang pernah mengajak pembaca mengikuti jalan pikirannya dalam membahas afiksasi -kan dan -i.
Baca Juga: Tips Menyusun Kalimat Efektif
Kata membawahi mempunyai kesejajaran bentuk dengan kata mengatasi. Sejajar, mengacu pada proses morfologis yang sama, yaitu kata dasar bawah dan atas yang sama-sama beroleh imbuhan meng-i: membawahi = bawah + meng-i, mengatasi = atas + meng-i.
Sejajar, mengacu juga pada kata dasar keduanya yang identik, yaitu berkelas kata nomina. Kesejajaran itu juga berimplikasi pada arti kedua kata jadian itu yang semestinya sama.
Kata mengatasi, menurut Kamus Umum Poerwadarminta, memiliki arti ’ada yang di atasnya, bersifat lebih tinggi dari yang lain, mengalahkan, menguasai’, sedangkan kata membawahi berarti ’ada di bawahnya, tunduk pada, diperintah’.
Baca Juga: ”Buron”, ”Buronan”, atau ”Buruan”?
Kamus Besar Bahasa Indonesia V memberikan arti secara rinci:
mengatasi: 1 menguasai (keadaan dan sebagainya): untuk mengatasi persoalan itu, diperlukan kebijaksanaan para petugas; 2 melebihi dalam hal; tinggi dari: memanglah dia yang terpandai di kelas kami, tidak ada yang mengatasinya; 3 mengalahkan: aku tak sanggup mengatasi dia dalam perdebatan itu; 4 menanggulangi: kapal-kapal perang kita turut mengatasi penyelundupan.
membawahi: menempatkan diri di bawah perintah seseorang.
Adapun kata mengataskan berarti ’menempatkan di atas, memandang lebih tinggi atau lebih penting dari yang lain’, sedangkan kata membawahkan berarti ’menempatkan di bawah, memegang pimpinan atas orang atau badan yang ada di bawahnya, menguasai, memerintah’.
Dengan pedoman itu, berdasarkan kaidah umum, kita dapat membuat kalimat seperti:
- Kedisiplinan dibutuhkan untuk mengatasi pandemi Covid-19. (mengatasi berarti ’menguasai keadaan’ atau ’menyelesaikan masalah’ pandemi)
- Partai-partai politik semestinya mengataskan kepentingan masyarakat ketimbang kepentingan kelompok. (mengataskan berarti ’menempatkan di atas’)
- Rosdiana tercantik di dusun kelahirannya, tidak ada yang mengatasinya. (mengatasi berarti ’melebihi’)
- Kepala sekolah membawahkan para wakil kepala sekolah dan kepala tata usaha. (membawahkan berarti ’memimpin yang ada di bawahnya’)
- Para wakil kepala sekolah dan kepala tata usaha membawahi kepala sekolah. (membawahi berarti ’ada di bawah atau melaksanakan tugas’ dari kepala sekolah)
- Manajer keuangan dan manajer personalia dibawahkan oleh direktur. (dibawahkan berarti ’ditempatkan di bawah’)
- Seorang direktur setidaknya dibawahi manajer keuangan dan manajer personalia. (dibawahi berarti ’dipatuhi’)
Dari contoh di atas, menurut artinya, kata mengatasi sama dengan membawahkan dan kata mengataskan sama artinya dengan membawahi.
Baca Juga: Salah Menggunakan Kata ”Kalau”
Contoh penggunaan
Untuk memantapkan pemahaman, berikut beberapa kalimat yang menempatkan kata membawahi secara kurang tepat. Beberapa contoh ini dikutip dari beberapa media daring dan portal lembaga/institusi.
- Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, kejaksaan dipimpin oleh Jaksa Agung yang membawahi 6 Jaksa Agung Muda, 1 Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI, serta 32 Kepala Kejaksaan Tinggi pada tiap provinsi.
- Badan Riset dan Inovasi Nasional membawahi empat lembaga atau badan riset yang dilebur.
- Fakultas Pendidikan Ilmu Keolahragaan membawahi: Jurusan Penjaskesrek, Jurusan Ilmu Keolahragaan, dan Jurusan Pelatihan Olahraga Pariwisata.
- Agensi yang didirikan pada 1996 ini membawahi sederetan nama grup, duet, maupun solois beken.
- Di lingkungan RW 3 yang membawahi enam RT setidaknya lebih dari 30 orang positif Covid-19, satu orang di antaranya meninggal dunia.
Baca Juga: Benarkah ”Nyaris Selamat”?
Untuk meluruskan kalimat-kalimat itu, tips sederhana yang bisa ditempuh, antara lain, pertama, pastikan seseorang berposisi sebagai atasan atau bawahan. Kedua, pastikan bagian/unit/bidang yang berposisi lebih tinggi atau lebih rendah. Ketiga, pastikan wilayah yang berposisi lebih tinggi atau lebih rendah.
Penggunaan kata membawahi pada kalimat 1 tidak tepat karena menempatkan Jaksa Agung di bawah wewenang Jaksa Agung Muda, Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI, dan Kejati. Padahal, posisi tertinggi dalam struktur tersebut ialah Jaksa Agung.
Untuk memperbaiki kalimat itu, kata membawahi diubah menjadi membawahkan (Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, kejaksaan dipimpin oleh Jaksa Agung yang membawahkan…).
Ketidaktepatan makna pada kalimat 2 karena seolah-olah kedudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di bawah empat lembaga/badan riset yang dilebur. Padahal, empat lembaga itu yang berada di bawah BRIN. Perbaikan kalimat tersebut menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional membawahkan empat lembaga atau badan riset yang dilebur.
Apabila pengin mempertahankan kata membawahi, kalimat bisa diubah menjadi Empat lembaga atau badan riset yang dilebur membawahi Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Secara berurutan, bagian perguruan tinggi mulai dari level terendah ialah program studi, jurusan, dan fakultas. Kalimat 3 tentu memaksudkan Fakultas Pendidikan Ilmu Keolahragaan merupakan bagian tertinggi. Dengan demikian, perbaikan kalimat tersebut ialah Fakultas Pendidikan Ilmu Keolahragaan membawahkan: Jurusan Penjaskesrek, Jurusan Ilmu Keolahragaan, dan Jurusan Pelatihan Olahraga Pariwisata.
Ketepatan menempatkan kata membawahkan atau membawahi mutlak diperlukan agar tidak ada salah paham.
Kalimat 4 dan 5 bisa dideteksi bahwa agensi dan wilayah RW sebagai penaung. Penggunaan kata membawahi membuat sederet grup menaungi agensi dan enam RT menjadi naungan RW 3. Pelurusan kalimat menjadi Agensi yang didirikan pada 1996 ini membawahkan sederetan nama grup, duet, maupun solois beken dan Di lingkungan RW 3 yang membawahkan enam RT setidaknya lebih dari 30 orang positif Covid-19, satu orang di antaranya meninggal dunia.
Masih kerap tersua di media massa daring ataupun luring, baik oleh pihak swasta maupun pemerintah, penggunaan kata membawahi yang tidak tepat. Salah kaprah itu bisa jadi karena kekhilafan ataupun kesalahan dalam berbahasa.
Ketepatan menempatkan kata membawahkan atau membawahi mutlak diperlukan agar tidak ada salah paham, misalnya terkait hierarki perusahaan atau lembaga negara: siapa yang membawahkan dan siapa yang mengataskan.
Didik Durianto, Penyelaras Bahasa Kompas