Rinov/Pitha punya peluang besar lolos ke Olimpiade Paris 2024. Peluang itu akan dipastikan melalui Kejuaraan Asia.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Peluang Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari untuk tampil di Olimpiade Paris 2024 terbuka begitu lebar. Meski demikian, mereka tetap harus waspada untuk menjalani Kejuaraan Asia, sebagai ajang terakhir pada masa kualifikasi Olimpiade, agar tak tersalip pesaing.
Kejuaraan Asia, sebagai turnamen yang setara dengan BWF World Tour Super 1000, akan digelar di Ningbo, China, 9-14 April. Pada pekan yang sama, diselenggarakan pula kejuaraan di zona lain, yaitu Eropa dan Pan Amerika. Kejuaraan-kejuaraan tersebut digelar pada pengujung kualifikasi Olimpiade Paris 2024 yang berlangsung sejak 1 Mei 2023.
Pesaing terdekat Rinov/Pitha untuk menjalani debut Olimpiade adalah pasangan Singapura, Hee Yong Kai Terry/Tan Wei Han Jessica. Sebelum menjalani tur Eropa selama Maret, Rinov/Pitha tertinggal 554 poin dari Hee/Tan dalam daftar peringkat kualifikasi Olimpiade. Setelah mendapat hasil babak kedua Jerman Terbuka, babak pertama Perancis Terbuka, final Orleans Masters, babak pertama Swiss Terbuka, dan menjuarai Spanyol Masters, Rinov/Pitha berbalik unggul 2.904 poin atas Hee/Tan.
Dengan gelar juara dari Spanyol Masters, Rinov/Pitha menjadi ganda campuran ke-13 yang berada di posisi aman ke Olimpiade, sedangkan Hee/Tan berada dalam posisi tidak lolos. Jumlah peserta untuk nomor ganda campuran, juga untuk ganda putra dan putri, hanya 16 pasangan. Ini berbeda dengan 38 wakil, masing-masing, untuk tunggal putra dan putri. Maka, Rinov/Pitha pun harus mewaspadai semangat Hee/Tan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik di Kejuaraan Asia.
Kesalahan yang dibuat semakin sedikit meski tetap ada. Mentari juga punya keberanian lebih besar dalam permainan di depat net sebagai playmaker.
Pelatih ganda campuran pelatnas bulu tangkisHerry Iman Pierngadi mengatakan, Rinov/Pitha bisa tersalip jika mereka mendapat hasil yang lebih buruk dari Hee/Tan di Ningbo. ”Namun, Hee/Tan memiliki syarat lain, yaitu minimal mencapai semifinal,” kata Herry di Jakarta, Jumat (5/4/2024).
Dengan apa yang disebutkan Herry, Rinov/Pitha setidaknya harus memiliki hasil yang sama dengan Herry/Tan untuk mempertahankan peluang mereka. Pada babak pertama, Rinov/Pitha akan berhadapan dengan Hiroki Midorikawa/Natsuo Saito, pasangan Jepang yang selalu mereka kalahkan dalam empat pertemuan. Setelah itu, mereka punya tantangan berat karena berpeluang besar berhadapan dengan juara dunia, Seo Seung-jae/Chae Yu-jung, pada babak kedua.
Namun, Hee/Tan juga bisa mengalami perjalanan serupa. Jika bisa mengalahkan Chang Ko Chi/Lee Chih Chen (Taiwan) pada babak pertama, mereka berpeluang besar melawan ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China), pada babak kedua.
Menurut Herry, Rinov/Pitha bisa membawa pengalaman saat tampil di Eropa. Mantan pelatih ganda putra itu menilai, sisi positif yang terlihat dari mereka adalah pola main yang konsisten.
”Kesalahan yang dibuat semakin sedikit meski tetap ada. Mentari juga punya keberanian lebih besar dalam permainan di depat net sebagai playmaker,” tutur Herry.
Namun, untuk tampil di Kejuaraan Asia, Rinov/Pitha hanya punya waktu kurang dari sepekan untuk beristirahat dan latihan sepulang dari Eropa. Persiapan pun difokuskan pada pemulihan kondisi dengan pola latihan yang efisien. ”Durasi latihan dikurangi,” ujar Herry.
Ganda campuran Indonesia lainnya, yaitu Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, berada dalam posisi yang sangat sulit untuk menyalip Rinov/Pitha. Rehan/Lisa terpaut 5.000-an poin, sementara Dejan/Gloria memiliki 3.000-an poin yang lebih sedikit dari Rinov/Pitha.
Posisi ke-19 yang ditempati Dejan/Gloria dan Rehan/Lisa di urutan ke-21 juga membuat Indonesia hanya akan memiliki satu wakil ganda campuran di Olimpiade. Indonesia tak akan memenuhi syarat untuk mendapat dua wakil, yaitu menempatkan dua pasangan pada peringkat delapan besar dalam daftar peringkat seusai kualifikasi.
Persyaratan itu masih diusahakan tercapai oleh ganda putra. Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana akan berupaya masuk posisi delapan besar untuk mendampingi Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Saat ini, Fikri/Bagas berada di peringkat kesembilan, sementara Fajar/Rian ketujuh.
Fikri/Bagas bersaing ketat dengan pasangan China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (peringkat kedelapan). Apalagi, Indonesia dan China memiliki misi yang sama, yaitu mendapatkan dua tiket ganda putra. China telah meloloskan satu wakil ganda putra, yaitu Liang Wei Keng/Wang Chang.
Fikri/Bagas tak menampik bahwa mereka merasakan tekanan untuk Kejuaraan Asia, termasuk ketika menjalani Perancis Terbuka, All England, dan Swiss Terbuka. ”Yang terpenting, kami berusaha sebaik mungkin, tidak berpikir tentang hasil,” ujar Fikri yang ditemui di pelatnas Cipayung, Rabu.
Hal lain yang menjadi tantangan Fikri/Bagas adalah hasil undian. Mereka berada pada paruh yang sama dengan Liu/Ou dan berpeluang berjumpa di semifinal. Sebelum bertemu Liu/Ou, Fikri/Bagas harus bersiap dulu menghadapi Lee Yang/Wang Chi Lin yang bersaing dengan rekan senegara mereka untuk mendapat satu tiket bagi Taiwan. Fikri/Bagas dan Lee/Wang bisa bersaing di babak kedua.
”Setiap lawan memang berat. Mau tidak mau harus dihadapi dengan semaksimal mungkin,” kata Bagas.