Ikhtiar Panahan Akhiri Paceklik Medali Tiga Dekade
Panahan Indonesia merombak tim pelatih sebagai salah satu upaya mengakhiri puasa medali sejak Olimpiade Seoul 1988.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
Medali di Olimpiade merupakan mimpi besar tim panahan Indonesia selama lebih dari tiga dekade. Demi mewujudkan mimpi itu, panahan merombak tim pelatih, termasuk melibatkan legenda hidup panahan dan mendatangkan pelatih asal Korea Selatan.
Mulai akhir Februari 2024, legenda hidup sekaligus bagian dari tim yang merebut medali pertama panahan di Olimpiade, Lilies Handayani, ditunjuk sebagai pelatih kepala. Lilies memimpin tim pelatih dalam rangka persiapan menuju Olimpiade Paris 2024.
Tangan dingin Lee dan pengalamannya semoga dapat membimbing atlet-atlet pelatnas untuk dapat berbicara lebih baik di ajang internasional dan Olimpiade.
Selain Lilies, ada pula nama pelatih asal Korea Selatan, Lee Kyung Chul, dalam tim pelatih panahan Indonesia. Lee akan mengasuh atlet-atlet pemusatan latihan nasional panahan divisi recurve, termasuk Arif Dwi Pangestu dan Diananda Choirunisa yang telah lolos ke Paris. Adapun olimpian Hendra Setijawan, yang sebelumnya menjabat sebagai pelatih kepala, bersama Denny Decko tetap memperkuat jajaran pelatih tim panahan Indonesia.
Wakil Ketua Umum II Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) Abdul Razak mengatakan, kedatangan Lee merupakan bagian dari upaya meraih prestasi lebih tinggi di Olimpiade. Penunjukan Lee pun tak lepas dari pengalaman dan prestasi selama melatih beberapa tim internasional.
”Para atlet menjadi semakin percaya diri dengan hadirnya Lee,” ujar Abdul Razak dalam keterangan resmi.
Sebelum bergabung dengan tim panahan Indonesia, Lee merupakan pelatih compound putra Korea Selatan selama 2022-2023. Dia membawa anak-anak asuhannya, seperti Choi Yonghee, Kim Jongho, dan Yang Jaewon, meraih sejumlah prestasi pada Seri Piala Dunia Panahan dan Kejuaraan Panahan Dunia.
Lee juga menjadi bagian dari tim pelatih yang membangkitkan panahan India. Di Asia, para pemanah India mendominasi papan atas daftar peringkat kontinental untuk recurve dan compound putra. Para atlet India pun menembus 10 besar peringkat dunia.
”Tangan dingin Lee dan pengalamannya semoga dapat membimbing atlet-atlet pelatnas untuk dapat berbicara lebih baik di ajang internasional dan Olimpiade,” ucap Abdul Razak.
Sejak medali perak di Olimpiade Seoul 1988, panahan Indonesia mengalami paceklik prestasi di pesta olahraga dunia tersebut. Padahal, panahan tak pernah absen mengirim wakilnya pada setiap edisi Olimpiade.
Pada Olimpiade Seoul 1988, medali perak panahan datang melalui nomor recurve beregu putri. ”Tiga Srikandi” yang terdiri dari Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani menjadi atlet panahan yang mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia di kancah Olimpiade itu.
Medali perak itu menjadi satu-satunya medali kontingen Indonesia di Olimpiade 1988. Medali ini pun menjadi pembuka jalan prestasi Indonesia pada Olimpiade edisi selanjutnya.
Pada Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia bahkan berhasil meraih medali emas lewat Susy Susanti dan Alan Budikusuma di cabang olahraga bulu tangkis. Hingga Olimpiade Tokyo 2020, tradisi perolehan medali Indonesia tidak pernah terputus.
Namun, panahan masih kesulitan menyamai atau bahkan melampaui prestasi ”Tiga Srikandi”. Di Tokyo, misalnya, hanya Riau Ega Agata Salsabilla yang bisa melangkah jauh hingga 16 besar pada kategori individu.
Ega pun akhirnya kalah dari pemanah Amerika Serikat, Jacob Wukie. Adapun atlet Indonesia lainnya sudah tumbang lebih dulu pada babak 64 besar.
Berpotensi
Sebelum ditunjuk sebagai pelatih kepala, Lilies pernah mengatakan bahwa tim panahan Indonesia sebenarnya berpotensi menyamai atau bahkan melewati prestasi yang diraihnya 35 tahun lalu. Potensi itu, tutur Lilies, bahkan sudah terlihat sejak Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Saat itu, Ega menumbangkan Kim Woojin yang saat itu merupakan pemanah nomor satu dunia.
”Sekarang tinggal bagaimana antara atlet, pelatih, dan pengurus, harus satu bahasa, menyatu, dan nyambung. Komunikasi ini menjadi salah satu faktor penting untuk menjaga mental, fisik, ataupun meningkatkan teknik atlet,” tutur Lilies, yang juga menjadi Ketua Bidang Pembibitan dan Pemassalan PB Perpani.
Sejauh ini belum ada atlet panahan lain yang menemani Arif Dwi Pangestu dan Diananda Choirunisa untuk berlaga di Paris. Di kualifikasi kontental Asia di Asian Archery Championships 2023, Bangkok, Oktober tahun lalu, Indonesia gagal mendapatkan dua tiket yang tersedia untuk beregu.
Kini, kesempatan untuk menambah tiket dari kategori beregu ada di kualifikasi terakhir yang akan digelar di Antalya, Turki, 15-16 Juni 2024. Adapun peluang menambah atlet pada kategori individu sudah tertutup pada Asian Games Hangzhou 2022, Oktober 2023.
Indonesia memiliki peluang untuk mendapatkan tiket dari nomor beregu. Dalam beberapa kejuaraan, nomor ini mampu mengalahkan lawan-lawan kuat. Di Kejuaraan Dunia di Berlin, Jerman, pada Agustus tahun lalu, misalnya, beregu putri Indonesia sempat menembus perempat final sebelum akhirnya dikalahkah beregu putri Perancis.
Pada babak perdelapan final, beregu putri Indonesia menumbangkan tim favorit juara Korea Selatan. Indonesia diwakili oleh Diananda Choirunnisa, Nayla Putri, Alpriani Eka, sedangkan Korea Selatan terdiri atas Lim Sihyeon, An San, dan Kang Chae Young.
Beregu putra Indonesia juga berhasil mencapai perempat final. Tim yang diperkuat Riau Ega, Bagas Prastyadi, dan Arif Pangestu itu harus terhenti di babak tersebut setelah kalah dari tim Italia.
Meski demikian, jika atlet Indonesia lolos melalui kualifikasi di Antalya, mereka akan menghadapi waktu persiapan yang singkat. Para atlet hanya memiliki waktu satu bulan persiapan sebelum berlaga di Olimpiade Paris pada Juli.