Pemanah divisi recurve, Riau Ega dan Diananda Choirunisa, menjadi motor Indonesia di Asian Games. Duo Olimpian sarat pengalaman itu diharapkan mampu mengantarkan Indonesia meraih medali.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Indonesia mengandalkan pemanah-pemanah Olimpian pada divisi recurve untuk mendulang medali di Asian Games. Pada babak perdelapan final, divisi recurve yang dimotori duo Olimpian, Riau Ega Agatha dan Diananda Choirunisa, sukses melaju ke perempat final. Keberhasilan duo pemanah Olimpian itu di nomor perseorangan masih belum bisa ditiru oleh para yuniornya.
Ega dan Diananda masih menunjukkan kemampuan teknik dan mental bertanding yang mumpuni. Dua pemanah senior asal Jawa Timur itu bertanding sebanyak dua kali di nomor perseorangan pada Senin (2/10/2023) di Pusat Olahraga Fuyang Yinhu, Hangzhou, China.
Berbekal segudang pengalaman yang dimiliki, Ega dan Diananda sukses melaju ke perempat final. Di babak 16 besar, Ega mengalahkan pemanah Filipina, Jonathan Ebbinghans Reaport, 6-4. Pada pertandingan kedua atau babak delapan besar, Ega mampu mengalahkan wakil tuan rumah, Wei Shaoxuan, dengan skor yang sama, 6-4.
Seperti Ega, Diananda juga sukses memenangkan laga menghadapi pemanah Iran, Yasna Pourmahani, di babak 16 besar, dengan skor 6-5. Di delapan besar, giliran pemanah Vietnam, Do thi anh Nguyet, yang ditundukkan Diananda dengan skor 6-2. Kegemilangan merka di nomor perseorangan menjalar hingga ke nomor tim. Ega dan Diananda turut mengantar tim recurve putra, putri, dan campuran Indonesia ke babak perempat final.
“Mereka hingga saat ini masih menjadi andalan kita (untuk berprestasi). Ega dan Diananda sosok senior yang bisa memberi contoh, termasuk melayani yuniornya. Keberadaan mereka membantu pemanah-pemanah yunior untuk tetap tenang dan juga mengangkat moral saat sedang jatuh,” ujar pelatih kepala pelatnas panahan Indonesia, Hendra Setijawan, dihubungi dari Jakarta.
Namun, performa duo pemanah Olimpian itu di nomor perseorangan belum mampu diteruskan para yuniornya. Pemanah putra Indonesia, Ahmad Khoirul Baasith (18), sempat membuat kejutan dengan melaju hingga ke babak delapan besar usai mengandaskan pemanah Tajikistan, Abdumalik Ganiev, dan pemanah Banglades, Md Sagor Islam. Langkah Baasith kemudian dihentikan pemanah Korea Selatan, Lee Woo-seok.
Pemanah putri Indonesia, Rezza Octavia, juga mengawali nomor perseorangan dengan baik saat mengandaskan perlawanan pemanah Filipina, Pia Elizabeth Angela Bidaure, di babak 32 besar. Akan tetapi, peraih emas SEA Games Vietnam 2021 itu kehilangan momentum dan kalah dari pemanah India, Ankita Bhakat, di babak 16 besar.
Dalam olahraga yang membutuhkan fokus dan ketenangan seperti panahan, jam terbang punya andil yang amat besar dalam performa atlet. Diananda dan Ega tergolong atlet senior yang sudah berkali-kali membela Indonesia di ajang multicabang sekelas SEA Games hingga Olimpiade.
Ega dan Diananda sosok senior yang bisa memberi contoh, termasuk melayani yuniornya.
“Kualitas atau performa pemanah muda kita memang masih perlu ditingkatkan. Untuk itulah ada peran senior seperti Ega dan juga Diananda di tim ini. Sejauh ini mereka berdua bisa menjaga kondusivitas tim recurve. Panahan ini olahraga yang perlu konsentrasi dan fokus yang tidak main-main. Sedikit saja ada ketegangan di antara pemanah, itu bisa berakibat hilangnya fokus dan irama,” kata Hendra.
Pengaruh positif
Seringkali pengalaman dan jam terbang atlet senior seperti Diananda memberikan pengaruh positif kepada pemanah yang jauh lebih yunior. Seperti pada Agustus lalu, tim recurve putri Indonesia yang dipimpin Diananda sukses menjungkalkan tim raksasa Korea Selatan di Kejuaraan Dunia Panahan, Berlin, Jerman.
Bila efek Duo Olimpian itu belum mampu menjalar di nomor perseorangan, mereka diharapkan bisa memberikan warna positif di nomor tim. Tim recurve putri, putra, dan campuran Indonesia masih berpeluang meraih medali. Namun, perjuangan di perempat final akan sangat berat.
Tantangan terberat akan dihadapi tim recurve putri yang kembali bertemu Korea Selatan di perempat final. Diananda mesti berhati-hati pada kemungkinan pembalasan dendam dari Korea Selatan.
Laga berat juga akan dihadapi tim recurve campuran Indonesia yang diperkuat Ega dan Diananda. Mereka sudah dinanti tim kuat India, di perempat final. Adapun tim recurve putra Indonesia berpeluang lolos ke semifinal jika mampu melewati Iran.
Pemanah tim recurve putra Indonesia, Arif Dwi Pangestu, mengatakan, masalah embusan angin sempat menyulitkan dirinya dalam membidik sasaran. Namun, memasuki hari kedua panahan, angin sudah jauh lebih bersahabat.
“Anginnya sepoi-sepoi tapi membawa tanah. Itu yang bikin agak struggling. Perkiraan awal anginnya oke-oke saja tapi tiba tiba dia (bertiup) keras bawa tanah. Namun, hari ini enak,” ucap Arif yang sudah menggenggam tiket ke Olimpiade Paris 2024.
Sebelum tampil di Paris, Arif bertekad berjuang habis-habisan merebut medali di Asian Games pertama dalam kariernya ini.