Wiljan Pluim, Duka untuk PSM, Berkah Borneo FC
Wiljan Pluim berikan dampak kontras bagi dua klub di musim ini. Borneo FC dekati titel juara, PSM merana di papan bawah.
PSM Makassar menderita kekalahan kesembilan di musim ini usai tumbang, 0-1, dari Persis Solo di Stadion Manahan, Senin (4/3/2024). Hasil itu membuat asa ”Juku Eja” untuk mempertahankan trofi BRI Liga 1 sudah tertutup.
Meskipun penentuan juara musim 2023-2024 menerapkan championship series yang melibatkan empat peringkat teratas musim reguler, PSM sulit untuk menembus posisi empat besar. Jarak PSM dengan posisi keempat, yakni Bali United, ialah 11 poin.
Dengan menyisakan tujuh pekan, PSM mustahil bisa ikut persaingan menuju gelar juara. Sebaliknya, posisi PSM justru lebih dekat dengan zona degradasi. Pasalnya, mereka hanya berjarak enam poin dari Persita Tangerang yang duduk di posisi ke-16.
Baca juga: Borneo FC Tak Terbendung, Tiga Tempat Tersisa untuk Babak 4 Besar
Satu hal yang membuat PSM sulit untuk merangkak naik peringkat di klasemen adalah buruknya produktivitas mereka. Dalam tiga pertandingan terakhir, termasuk dua duel di kandang darurat, Stadion Batakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, pemain PSM gagal mencatatkan nama di papan skor.
Mereka gagal meraup poin penuh ketika jumpa Bali United dan Persebaya Surabaya. Lebih buruk lagi, PSM kalah dari Persis Solo yang tampil dengan 10 pemain sejak menit ke-23.
Buruknya performa lini depan PSM itu tak bisa dilepaskan dari dampak hengkangnya kapten sekaligus motor serangan, Wiljan Pluim, di putaran kedua musim ini ke Borneo FC. Sebelum mengenakan seragam jingga khas Borneo, Pluim sempat menghilang dari skuad PSM seusai laga ke-10 menghadapi Persis Solo, 28 Agustus 2023.
Aksa Mahmud, CEO Bosowa Group, yang merupakan pemilik saham mayoritas PSM, bahkan sempat melontarkan pernyataan alasan mencoret Pluim dari skuad Juku Eja musim ini akibat kondisi fisik Pluim yang sudah tidak prima. ”Saya akan ganti orang lebih hebat di putaran kedua,” ucap Aksa kepada media, Oktober lalu.
Baca juga: Borneo FC di Jalur Tepat Menuju Juara Perdana
Sebagai suksesor Pluim, PSM merekrut gelandang serang asal Brasil, Ze Paulo. Namun, eks pemain tim Vietnam, Quang Nam, itu gagal mengisi peran krusial yang dihadirkan Pluim untuk PSM selama ini.
Dengan tiga laga tanpa gol, PSM secara total telah mengalami tujuh pertandingan gagal menciptakan gol setelah Pluim meninggalkan klub. Juku Eja telah menjalani 18 pertandingan tanpa kehadiran gelandang veteran asal Belanda itu dengan hanya mampu mencetak 20 gol.
Artinya skuad asuhan Bernardo Tavares itu hanya mampu menghasilkan 1,1 gol per gim. Catatan itu menurun dibandingkan koleksi 1,3 gol per gim pada sembilan pertandingan ketika diperkuat Pluim di Liga 1 2023-2024.
Bersama Pluim, yang mencetak satu gol dan dua asis untuk PSM di musim ini, Juku Eja mencetak 12 gol. Selain itu, PSM juga hanya sekali gagal mencetak gol ke gawang lawan. Laga itu tercipta ketika ditahan imbang tanpa gol oleh Bhayangkara FC di pekan kelima.
Penurunan statistik itu tergambar jelas di atas lapangan hijau. Ketiadaan Pluim membuat pola serangan PSM monoton karena hanya berfokus pada Sayuri bersaudara, Yance dan Yakob, dari dua sisi sayap. Tidak ada penetrasi atau operan matang dari sisi tengah yang selama ini ditempati Pluim.
Baca juga: Ikhtiar PSM Makassar Mereinkarnasi Ramang
Selain itu, Pluim juga piawai untuk mengatur tempo permainan. Keahliannya untuk melindungi bola dari rebutan pemain lawan adalah keuntungan untuk rekan setimnya guna melakukan pergerakan tanpa bola di sepertiga akhir pertahanan lawan.
Jangan lupakan pula ketajaman Pluim yang mampu menciptakan 10 gol untuk membantu PSM meraih gelar juara musim lalu. Pluim pun menyumbang 11 asis di musim penuh terakhirnya bersama Juku Eja. Ketika meraih gelar Liga 1 2022-2023, PSM mencatatkan 1,85 gol per gim.
Koleksi poin anjlok
Urusan gol yang menurun berimbas pula pada anjloknya koleksi poin PSM setelah melepas Pluim. Juku Eja memang sempat mencatatkan delapan laga nirkalah sebelum berakhir di Manahan, tetapi perolehan poin mereka justru lebih buruk tanpa Pluim.
Pada sembilan laga bersama Pluim dengan total 728 menit, PSM mengemas 14 poin dengan koleksi empat menang, dua seri, dan tiga kalah. Artinya, PSM mencatatkan 1,5 poin per pertandingan.
Baca juga: Pasang Surut Pelayaran PSM Makassar
Sementara itu, PSM yang telah ditinggalkan Pluim, gelandang berusia 35 tahun, hanya bisa meraup 20 poin dari 18 laga. Jumlah itu menunjukkan PSM hanya bisa mendapatkan 1,1 poin per gim setelah bercerai dengan Pluim.
Sebaliknya, Borneo mendapat berkah dengan kehadiran Pluim di putaran kedua musim ini. Tim berjuluk ”Pesut Etam” itu semakin sulit diimbangi oleh tim-tim profesional terbaik Tanah Air di Liga 1.
Dalam sembilan pertandingan membela Borneo, Pluim telah berkontribusi empat gol yang terdiri dari tiga gol dan sebuah asis. Kehadiran Pluim di lini depan menambah produktivitas Borneo.
Pemuncak klasemen Liga 1 musim 2023-2024 itu mengoleksi 1,89 gol per gim dalam sembilan laga bersama Pluim. Catatan itu meningkat dibandingkan 1,61 gol per gim yang ditorehkan Borneo dalam 18 pertandingan sebelum Pluim bergabung.
Memasuki pekan ke-27, Borneo kian meninggalkan jauh para pesaing sekaligus telah menggaransi satu tempat di championship series. Mereka telah meraih 63 poin sehingga unggul 15 poin dari pesaing terdekat, Persib Bandung.
Raihan delapan kemenangan dan sekali seri yang didapatkan Borneo di putaran kedua musim ini tentu ada andil besar Pluim. Ia melengkapi lini depan Borneo yang telah diisi Stefano Lilipaly, Muhammad Sihran, dan Felipe Cadenazzi.
Pluim membantu Borneo meraih 2,78 poin per gim. Rerata poin itu melonjak drastis dari 2,11 poin per laga sebelum Pluim diresmikan Borneo sebagai rekrutan anyar di bursa transfer paruh musim.
Alhasil, Pluim berada di jalur tepat untuk mengoleksi gelar Liga 1 kedua secara beruntun di musim ini. Adapun PSM akan berjuang mati-matian untuk bertahan dan tidak masuk ke zona degradasi di akhir musim reguler.
Pluim pun bisa menambah lara mantan timnya itu ketika Borneo menjamu PSM di Batakan, 29 Maret mendatang. Dengan profesionalitasnya, Pluim tentu bakal menyingkirkan romansa dan kenangan baiknya selama tujuh musim membela PSM.