Borneo FC Tak Terbendung, Tiga Tempat Tersisa untuk Babak 4 Besar
Borneo FC ialah tim yang dipastikan tampil di ”championship series”. Lima tim punya kans melengkapi tiga kuota tersisa.
Memasuki 10 pekan terakhir musim reguler BRI Liga 1 2023-2024, persaingan merebut posisi empat besar untuk melaju ke championship series sejatinya hanya menyisakan tiga kuota. Borneo FC, sang pemuncak klasemen, sudah lebih dari 95 persen menjadi salah satu tim yang akan berkesempatan menjalani laga perebutan trofi juara.
Hingga memasuki pekan ke-24, tim berjuluk ”Pesut Etam” itu telah mengemas 54 poin. Skuad asuhan Pieter Huistra unggul 12 poin atas PSIS Semarang di urutan kedua, serta 13 poin dari Persib Bandung dan Bali United yang menduduki posisi ketiga dan keempat.
Merujuk tren perolehan poin dalam lima musim era Liga 1 sejak 2017, tim peringkat keempat rerata memperoleh 58 poin. Pada musim 2022-2023, Borneo finis di posisi keempat dengan mengemas 57 poin.
Kondisi itu membuat Stefano Lilipaly dan kawan-kawan hanya membutuhkan empat poin lagi dari 10 laga tersisa untuk menyegel tempat di championship series. Capaian poin itu bakal bisa diperoleh Borneo FC ketika memasuki pekan ke-26 atau saat menjamu Bhayangkara FC, Senin (26/2/2024) mendatang, di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca juga: Bhayangkara FC Paling Terancam Terdegradasi, Lima Tim Lain Belum Aman
Borneo tidak akan sulit untuk mengemas poin aman itu. Pasalnya, mereka meraih rata-rata 2,25 poin per gim di Liga 1 musim ini. Bahkan, jika hanya merujuk tujuh pertandingan di putaran kedua, koleksi poin Borneo semakin baik, yaitu 2,71 poin per laga. Peningkatan di putaran kedua dihasilkan dengan mengalahkan tiga tim yang bersaing di papan atas, seperti Persik Kediri, Bali United, dan PSIS.
Apabila bisa menjaga performa konsisten hingga pekan ke-34 musim reguler, Pesut Etam pun berpeluang menciptakan sejarah baru perolehan poin tertinggi di Liga 1. Dengan konsistensi meraup 2,25 poin per laga, maka Borneo bisa menutup kompetisi reguler dengan koleksi minimal 76 poin. Jumlah poin itu telah melampaui rekor milik PSM Makassar dan Bali United yang dalam dua musim terakhir menjadi kampiun dengan raihan 75 poin.
Alhasil, perebutan tempat ke babak empat besar hanya menyisakan tiga tempat. Hingga pekan ke-24, tiga tim di bawah Borneo, yakni PSIS, Persib, dan Bali, memiliki kans paling besar untuk melengkapi persaingan di championship series.
Hal itu didasari koleksi rerata poin mereka saat ini yang telah melampaui rata-rata perolehan poin tim peringkat keempat di era Liga 1 sejak 2017. PSIS mengoleksi 1,75 poin per laga. Sementara Persib dan Bali mengemas 1,71 poin per gim. Adapun koleksi poin rerata di lima musim Liga 1 yang rampung berada di angka 1,68 poin per laga.
Baca juga: Liga 1 2023-2024: Siapa Paling Berpeluang Merebut Juara?
Selain itu, ketiga tim itu juga relatif masih mampu tampil konsisten dengan telah mengemas dobel digit poin di awal paruh kedua musim reguler. PSIS telah mengumpulkan 12 poin sehingga hanya kalah dari Borneo (19 poin) dan Persik (14 poin). Itu membuat ”Laskar Mahesa Jenar” masih menjaga perolehan rerata poin 1,71 poin per gim di awal putaran kedua.
Persib pun telah mengumpulkan 10 poin. Meski baru meraih 1,43 poin per gim di putaran kedua, performa Persib di bawah Bojan Hodak hanya kalah dari Borneo. Dengan menyisihkan lima pekan awal bersama Luis Milla, Hodak telah membantu ”Maung Bandung” mengumpulkan 1,84 poin per gim.
Alarm justru mengarah kepada Bali United. Koleksi 11 poin di putaran kedua membuat skuad asuhan Stefano Cugurra mengumpulkan 1,57 poin per gim. Bali, pemilik dua gelar Liga 1, masih memerlukan 17 poin untuk menyentuh poin aman peringkat keempat.
Namun, upaya itu tidak akan mudah. Bali hanya memiliki empat laga kandang di sisa 10 pekan musim reguler. Selanjutnya, mereka menjalani enam laga tandang menghadapi tim-tim yang bisa membuat mereka kehilangan poin.
”Serdadu Tridatu” akan bertandang ke markas PSM Makassar, Barito Putera, RANS Nusantara, Persikabo 1973, lalu dua laga pamungkas sulit di kandang Persebaya Surabaya dan Persita Tangerang.
Baca juga: Kisruh Gaji Pemain Kalteng Putra Berujung Laporan ke Polisi dan Degradasi
Dua pesaing utama
Dalam perjalanan Liga 1, hanya di musim 2021-2022 ketika komposisi tim-tim di zona empat besar pada pekan ke-24 tidak mengalami perubahan di pengujung musim. Lalu, di tiga musim lainnya, yakni edisi 2022-2023, 2018, dan 2017, satu tim terlempar dari zona bergengsi itu.
Adapun pada musim 2019, Persebaya dan Bhayangkara FC bisa menutup musim di posisi empat besar meski pada 10 pekan terakhir masing-masing berada di posisi kesembilan dan ke-12. Kedua tim itu memegang rekor lonjakan perubahan terbesar dalam peta susunan empat besar di era Liga 1.
Merujuk performa tim-tim di musim ini, capaian Persebaya dan Bhayangkara itu sulit diulangi. Selain tiga tim yang memang sudah melengkapi susunan empat besar, dua tim yang juga menjadi pesaing utama untuk lolos ke championship series adalah Persik dan Barito Putera.
Kedua tim itu juga sempat menduduki posisi empat besar di putaran pertama musim ini. Tak hanya itu, Barito bahkan sempat merasakan posisi puncak pada pekan ketiga. Walaupun sempat mengalami penurunan performa di masa-masa akhir putaran pertama, mereka perlahan bangkit memasuki putaran kedua.
Baca juga: Susah Payah Persipura Tidak Terdegradasi ke Kasta Terbawah Liga Indonesia
Persik, misalnya, mengemas 14 poin dari tujuh laga putaran kedua sehingga mencatatkan rerata koleksi 2 poin per laga. Itu membantu Persik memangkas selisih poin dengan peringkat keempat dari tujuh poin pada pekan ke-17 menjadi empat poin jelang jeda kompetisi untuk Pemilu 2024.
Barito pun masih bisa menjangkau posisi empat besar. Berada di peringkat ketujuh, Barito berjarak delapan poin dari Bali di urutan keempat. Kepiawaian Pelatih Rahmad Darmawan serta enam laga kandang di sisa musim reguler akan menjadi bekal Barito untuk perlahan naik ke posisi lebih baik.
Selain lima tim itu, Madura United yang duduk di peringkat keenam juga masih bisa menjangkau posisi empat besar. Madura, yang sempat delapan pekan duduk di posisi pertama, hanya berselisih lima poin dari Bali.
Namun, anjloknya penampilan Madura di putaran kedua membuat kans mereka naik peringkat mengecil. Sebaliknya, peluang mereka semakin menjauh dari posisi empat besar lebih terbuka.
Baca juga: Misi Bali United Tembus Lima Besar Klasemen Liga 1
Di sisi lain, perbaikan performa dua tim teratas musim lalu, yaitu PSM Makassar dan Persija Jakarta, di awal paruh kedua musim ini masih amat sulit untuk membawa mereka lolos ke championship series edisi perdana.
Dengan koleksi setara 32 poin, PSM dan Persija wajib mengemas 26 poin dari 10 laga tersisa. Itu artinya, mereka hanya punya sisa ”jatah” kekalahan satu laga, lalu meraih kemenangan di laga tersisa. Meskipun tidak ada yang mustahil di sepak bola, mereka pun harus berharap lima tim di atas mereka saat ini mengalami parade kekalahan masif.
Secara umum, sistem baru untuk menentukan gelar juara kompetisi kasta tertinggi Indonesia pada musim ini berpeluang besar menghadirkan juara baru di era Liga 1. Apakah tim asal Pulau Jawa akan mengembalikan supremasi Liga 1? Atau tim luar Pulau Jawa bakal kembali mengukuhkan dominasi seperti di tiga musim terakhir? Selamat menikmati drama di Liga 1....