Susah Payah Persipura Tidak Terdegradasi ke Kasta Terbawah Liga Indonesia
Ironi Persipura. Dulu bersaing menjadi juara liga kasta teratas, kini bersusah payah tidak degradasi ke kasta terbawah.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Persipura Jayapura berhasil mengalahkan PSCS Cilacap, 1-0, di laga pamungkas babak playoff degradasi Liga 2 2023/2024 di Stadion Mandala, Jayapura, Papua, Sabtu (3/2/2024). Hasil ini turut mengamankan posisi ”Mutiara Hitam” untuk tetap bermain di kasta kedua Liga Indonesia.
Tim tersukses era Liga Indonesia ini harus berjuang keras hingga akhir musim kompetisi untuk terhindar dari degradasi ke kasta terbawah Liga Indonesia. Terdengar cukup kontras dengan situsi beberapa tahun silam saat Persipura lebih sering bersaing meraih tahta juara di kompetisi kasta tertinggi dan berkompetisi di Asia.
Adapun dalam pertandingan ini, pemain depan Persipura berpaspor Perancis, Enzo Celestine, menjadi aktor protagonis yang menyelamatkan nama Persipura dari jurang degradasi. Gol sundulan Enzo tersebut baru tercipta pada menit ke-65 melalui skema sepakan bola mati.
”Satu gol, tapi bernilai tiga poin yang sangat penting sehingga kami terhindar dari status degradasi,” kata kapten Persipura Yustinus Pae dalam konferensi pers seusai pertandingan.
Tiga poin tersebut sangat berharga bagi Persipura yang mengemban misi wajib menang pada laga pamungkas ini. Jika gagal meraih kemanangan, Yustinus Pae dan kolega sangat mungkin berada pada posisi dua terbawah, berarti degradasi ke Liga 3.
Pada akhirnya, di klasemen akhir, Mutiara Hitam menempati posisi pertama dengan 11 poin. Sementara itu, Persekat Tegal dan PSCS sama-sama mengoleksi 9 poin. Namun, PSCS dinyatakan berada di posisi dua terbawah karena kalah jumlah selisih memasukkan dan kemasukan gol.
Di sisi lain, poin penuh ini semakin berharga, apalagi jika melihat situasi Kalteng Putra yang kembali walk out di laga terakhir menghadapi Persekat Tegal. Tim asal Palangkaraya tersebut tengah dilanda permasalahan internal, antara pemain dan manajemen. Saat ini, kasus ini masih bergulir di Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Jika Komdis PSSI menjatuhkan sanksi diskualifikasi kepada Kalteng Putra, situasi kembali berubah. Dengan begitu, semua pertandingan yang dimainkan Kalteng Putra menjadi tidak diperhitungkan lagi.
Satu gol, tapi bernilai tiga poin yang sangat penting sehingga kami terhindar dari status degradasi.
Hal ini awalnya dianggap akan merugikan tim Persipura jika penghitungan poin tidak menyertakan pertandingan melawan Kalteng Putra. Padahal, pada babak playoff degradasi ini, Persipura dua kali meraup poin penuh dari Kalteng Putra.
Akan tetapi, beruntung Mutiara Hitam meraih kemenangan pada laga terakhirnya ini. Jika menggunakan penghitungan poin dengan asumsi Kalteng Putra didiskulifikasi, Persipura mengumpulkan total lima poin. Mereka berada di bawah PSCS dengan koleksi enam poin. Sementara kendati memiliki poin sama dengan Persipura, Persekat akan didegradasi karena kalah produktivitas memasukkan gol.
”Ini perlu kami syukuri. Setelah ini, saya berharap ke depan Persipura kembali ke kasta teratas,” ujar Pelatih Persipura Ricardo Salampessy.
Namun, kendati hanya menorehkan prestasi bertahan di kasta kedua Liga Indonesia, hal ini dianggap perlu disyukuri. Apalagi jika melihat fenomena klub-klub elite Liga Indonesia yang kesulitan bangkit saat terdegradasi ke Liga 3.
”Dengan kondisi tim seadanya saat memulai kompetisi ini perlu disyukuri. Beruntung, jika terdegrasi, pasti keuangan tim akan semakin sulit dan itu akan menjadi salah satu penghambat untuk kembali ke kasta tertinggi,” kata Ketua Persipura Mania Wilson Samonsabra.
Menurut dia, Persipura merupakan simbol kebanggan masyarakat Papua. Bagi anak-anak Papua, mereka selalu berlatih keras demi bisa bermain di tim yang memiliki koleksi empat gelar Liga Indonesia tersebut.
Jika eksistensi Persipura semakin memudar karena hanya bermain di kasta bawah, Wilson khawatir akan memengaruhi minat anak Papua menjadi pemain sepak bola profesional. Selama ini, Papua selalu rutin mengirimkan bakat-bakat pesepak bola untuk skuad tim nasional di berbagai kelompok umur.
”Ketika ada pertandingan, anak-anak selalu berbondong-bondong datang ke stadion. Mereka selalu ingin menjadi bagian tim ini. Namun, jika seandainya Persipura semakin hilang (eksistensi), bisa saja mereka tidak punya mimpi yang sama lagi,” ujarnya.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.