Pecco Bagnaia Nyalakan Tanda Bahaya
Francesco Bagnaia di jalur ”hat-trick” juara MotoGP setelah mengonfirmasi motor baru Ducati lebih kencang dan stabil.
LUSAIL, SELASA — Francesco Bagnaia membuat kejutan pada hari terakhir tes pramusim MotoGP 2024 di Lusail, Qatar, dengan mencetak rekor lap impresif 1 menit 50,952 detik. Ini menjadi rekor baru, lebih cepat 0,8 detik dari rekor sebelumnya yang dicetak oleh Luca Marini saat meraih pole position pada musim 2023. Pencapaian Bagnaia itu menegaskan persiapan yang mulus dan matang untuk meraih hat-trick juara MotoGP.
Bagnaia menjadi pebalap paling solid dalam dua tes pramusim MotoGP di Malaysia dan Qatar. Dia meninggalkan Malaysia dengan optimisme tinggi setelah bisa mengonfirmasi performa mesin, aerodinamika, dan hanya perlu sedikit menyesuaikan setelan elektronik. Pebalap berjuluk Pecco itu menilai, pengembangan Ducati Desmosedici GP24 di Sepang sudah mencapai 80 persen. Hasilnya, dia mencatatkan waktu lap tercepat pada hari terakhir tes di Sepang yang melengkapi ritme pace kompetitifnya.
Pecco melanjutkan pengembangan Desmosedici GP24 dalam tes di Qatar pada 19-20 Februari. Pada hari pertama dia mengonfirmasi ulang hasil positif di Sepang, dan semuanya berjalan mulus di Lusail. Motor bekerja dengan maksimal, perangkat aerodinamika berfungsi sempurna, dan penyaluran tenaga mesin ke ban belakang tidak menyebabkan spinning.
Pebalap tim pabrikan Ducati itu pun mengakhiri tes hari pertama sebagai pebalap tercepat dengan catatan waktu 1 menit 52,040 detik. Catatan positif lainnya, Pecco bisa menyamai waktu kualifikasi musim lalu tanpa menggunakan ban kompon lunak. Ini peningkatan krusial karena musim lalu dia sering kesulitan dengan ban yang berkompon lebih keras.
Namun, juara MotoGP 2022 dan 2023 itu masih mencari setelan elektronik yang pas supaya dia bisa menerapkan jurus andalannya, pengereman keras, tanpa menyebabkan motor kehilangan stabilitas.
”Menurut saya, kami masih memiliki sejumlah keraguan di beberapa area, tetapi kami masih memiliki waktu untuk mengerjakan itu,” ujar Pecco, Senin.
”Motor ini cukup stabil. Namun, ketika Anda melakukan pengereman, itu sedikit memburuk. Jika kami bisa menyesuaikan setelan terhadap hal itu, maka 100 persen kami akan menggunakan itu,” ujar pebalap asal Italia itu kepada MotoGP.
Pencarian keping yang hilang itu dilakukan pada hari kedua tes di Qatar dan hasilnya Pecco mencetak rekor waktu putaran di Lusail. Dia unggul 0,120 detik atas rekan setimnya, Enea Bastianini, di posisi kedua, serta 0,308 detik atas pebalap Aprilia, Aleix Espargaro, di posisi ketiga. Pecco juga memiliki ritme pace solid dalam simulasi balapan. Pecco pun menyalakan tanda bahaya bagi para pebalap lain dalam persaingan juara MotoGP 2024.
Baca juga: Quartararo Mencari Peredam Agresivitas M1
Hasil tes ini menegaskan persiapan Ducati untuk persaingan juara MotoGP 2024 berjalan mulus. Mereka telah mengonfirmasi mesin, aerodinamika, girbok, serta setelan motor dan elektronik. Hasil solid juga diraih oleh Bastianini yang tampil konsisten sejak tes di Sepang. Bastianini pun dinilai oleh runner-up musim lalu, Jorge Martin, berpotensi menjadi pesaing juara.
Analis MotoGP Simon Crafar menilai, para pebalap Ducati, baik yang memacu GP24 maupun GP23, semuanya mampu memaksimalkan potensi motor. Bahkan, mereka mengonfirmasi memiliki daya cengkeram ban belakang yang besar, berkebalikan dengan para pebalap dari pabrikan lain.
”Saya bisa mengatakan ini sempurna. Mereka (Ducati) mencapai target mereka, semua yang mereka uji berfungsi, hanya perlu pekerjaan kecil pada elektronik. Mereka memiliki mesin baru, aero baru, knalpot baru, semuanya bekerja,” ujar Crafar.
”Ducati terlihat sangat berbahaya,” ujar mantan pebalap GP500 dan Superbike itu.
Baca juga: Marquez: Saya Manusia Biasa
Kondisi ini mengindikasikan persaingan juara masih akan didominasi oleh para pebalap Ducati. Namun, tekanan dari pabrikan lain juga akan lebih besar karena para pebalap Aprilia dan KTM juga tampil solid. Aprilia dengan konsep aerodinamika baru bisa dimaksimalkan oleh Aleix Espargaro.
Dia pun bertekad meraih hasil solid dalam musim kedelapannya di Aprilia. Sementara KTM, selain akan mengandalkan Brad Binder dan Jack Miller, juga memiliki bintang baru Pedro Acosta. Pebalap rookie yang membela tim Gasgas Tech3 itu semakin cepat di setiap sesi tes pramusim.
Potensi Marquez
Selain mereka, ada potensi besar dari Marc Marquez yang musim ini membela Gresini Racing. Juara dunia delapan kali di semua kelas itu menunjukkan peningkatan besar dalam hari terakhir tes di Qatar. Dia melakukan kemajuan besar dalam time attack hingga menempati posisi keempat menjelang akhir tes pada Rabu (21/2/2024) dini hari WIB.
Marquez mencetak waktu putaran 1 menit 51,335 detik terpaut 0,383 detik dari Pecco. Ini kemajuan besar karena saat di Sepang, dia masih kesulitan memaksimalkan Ducati Desmosedici GP23 dalam time attack. Kendala terbesar dia adalah masih memacu Ducati seperti mengendarai Honda. Area itu terus dia perbaiki dan mulai menunjukkan hasil positif dalam hari terakhir tes. Adapun dalam pace balapan, Marquez sudah bisa mencetak waktu yang solid sejak tes di Sepang.
Motor ini cukup stabil. Namun, ketika Anda melakukan pengereman, itu sedikit memburuk.
Meski demikian, Marquez merasa masih memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan motor barunya sehingga benar-benar memahami limit. Batas pengendalian itu biasanya ditandai oleh Marquez dengan terjatuh saat latihan. Dia pun mengakhiri tes di Qatar dengan terjatuh di tikungan 4 saat sesi masih menyisakan 30 menit. Sebelum kecelakaan itu, dia sedang dibuntuti oleh Acosta.
”Sejauh ini cukup bagus, cukup menggembirakan, kami mengawali dengan positif, feeling kedua pebalap di sini lebih baik dari tes terakhir di Sepang. Marc melanjutkan pekerjaan untuk memahami motor. Di Qatar, feeling dia lebih baik dibandingkan dengan Sepang, jadi kami bisa bekerja lebih baik dengan sensasi yang dia rasakan pada motor. Jelas, itu penting untuk menemukan setelan dasar yang tepat untuk mengawali musim baru,” ungkap Direktur Sport Gresini Racing Michele Masini.
Pada pengujung tes terakhir ini, selain Marquez, kecelakaan juga dialami Espargaro di tikungan 5, serta dua pebalap Honda, Joan Mir di tikungan 13 dan Johann Zarco di tikungan 17.