111 Poin Penentu Pecco atau Martin Juara
Persaingan juara MotoGP musim 2023 antara Francesco Bagnaia dan Jorge Martin tinggal menyisakan 111 poin dalam tiga seri di Malaysia, Qatar, dan Valencia. Kini mereka hanya terpaut 13 poin.
BURIRAM, MINGGU – Francesco Bagnaia dan Jorge Martin bersiap menjalani balapan seri Malaysia, Qatar, dan Valencia, yang akan berlangsung beruntun, untuk menentukan gelar juara MotoGO 2023. Bagnaia kini hanya unggul 13 poin menyusul kebangkitan Martin di Thailand dengan memenangi sprint dan balapan utama. Kini mereka akan beristirahat sepekan untuk menyegarkan diri guna memperebutkan 111 poin terakhir.
Persaingan juara MotoGP musim ini berpotensi seperti 2022 yang ditentukan dalam balapan penutup di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia.
"Kita lihat saja, akan intens, itu pasti, hingga (balapan) terakhir," ujar Pecco sapaan Bagnaia, Minggu (29/10/2023).
Pebalap tim pabrikan Ducati itu tampil kurang maksimal dalam balapan seri Thailand, di mana dia hanya bisa meraih posisi start keenam, kemudian finis ketujuh dalam sprint, dan meraih podium kedua dalam balapan utama. Pecco sebenarnya melintasi garis finis di posisi ketiga, tetapi pebalap KTM Brad Binder yang finis kedua melanggar aturan track limit. Binder pun dijatuhi sanksi mundur satu posisi, sehingga Pecco naik ke posisi kedua. Ini membuat selisih poin Pecco dengan Martin dalam klasemen menjadi 13 poin, bukan sembilan poin.
Baca juga : Martin Tinggal 13 Poin dari Bagnaia
"Ya, menurut saya akan sedikit lebih kecil, tetapi setiap poin yang kami raih penting untuk bisa sedekat mungkin saat tiba di Valencia," ujar Martin.
Pebalap tim Pramac Racing itu kini fokus memulihkan kondisi fisik dan mental untuk menjalani tiga balapan beruntun, Malaysia (10-12 November), Qatar (17-19 November), dan Valencia (24-26 November). Martin akan beristirahat di Bali untuk menyegarkan diri.
Saya tahu Pecco kuat di Sepang, kuat di Qatar, jadi itu akan menjadi balapan yang sangat sulit. Tetapi, saat ini saya perlu sedikit menjauh dari balap motor, saya akan satu pekan di Bali untuk beristirahat sejenak, bersiap untuk balapan berikutnya.
"Saya tahu Pecco kuat di Sepang, kuat di Qatar, jadi itu akan menjadi balapan yang sangat sulit. Tetapi, saat ini saya perlu sedikit menjauh dari balap motor, saya akan satu pekan di Bali untuk beristirahat sejenak, bersiap untuk balapan berikutnya," ujar Martin kepada TNT Sport.
Pebalap muda Spanyol itu memiliki peluang besar meraih gelar juara berkat performa brilian dalam lima balapan terakhir. Dia bahkan sempat menggusur Bagnaia dari puncak klasemen setelah memenangi sprint di Mandalika. Namun, 24 jam kemudian, Martin kembali ke posisi kedua karena terjatuh dalam balapan utama seri Indonesia.
Baca juga: Perebutan ”Pole Position” di Thailand Super Ketat
Dia juga kehilangan poin dalam balapan utama seri Australia, karena salah memilih ban belakang, di mana dia menggunakan ban kompon lunak. Akibatnya, dia kehilangan posisi terdepan di lap terakhir, dan finis di posisi kelima.
Namun, Martin bangkit di Thailand, dengan meraih pole position, serta memenangi sprint dan balapan utama.
Martin tampil solid dalam balapan utama di Thailand dengan memimpin balapan sejak start. Dia juga mampu menahan serangan pebalap VR46 Luca Marini dalam beberapa lap awal, serta tekanan pebalap KTM Brad Binder mulai lap kelima. Binder sempat menggusur Martin pada lap ke-23 dari 26 putaran. Namun, Martin bisa kembali memimpin di lap ke-25, finis terdepan dengan selisih 0,114 dari Binder, serta 0,253 detik atas Bagnaia.
"Menurut saya, ini balapan kedua terbaik saya," ujar Martin.
"Saya harus menggunakan seluruh peralatan saya, pengalaman saya, semua yang saya miliki, lebih dari 100 persen untuk menang hari ini. Menurut saya, secara mental sangat berat. Persaingan dengan Brad sangat rumit, dan kemudian Pecco juga mendekat. Saya tahu lap terakhir akan sangat krusial, dan saya perlu menghemat ban, karena itulah sangat sulit untuk menjauh," jelas pebalap muda Spanyol itu.
Baca juga: Jorge Martin Incar Penebusan di Buriram
"Sangat sulit untuk menjauh dari Brad, dan begitu dia bisa mendahului, saya mulai memikirkan Pecco. Tetapi, akhirnya saya bisa meraih kembali posisi terdepan kemudian tancap gas di lap terakhir untuk mencetak selisih waktu sangat kecil ini yang membantu saya menang hari ini," lanjut Martin.
"Dalam balapan saya mungkin menyimpan 0,1 atau 0,2 (detik) untuk menghemat ban depan dan belakang, dan itu membantu saya dalam lap terakhir. Menurut saya, jika satu lap lagi, saya tidak akan bisa menang. Tetapi, hari ini saya bisa melakukan itu," tegas Martin.
"Sangat senang karena saya tahu momen sulit yang saya alami membuat saya lebih kuat, dan hari ini kami menunjukkan itu ke publik," pungkas Martin yang kini di posisi kedua klasemen dengan 376 poin.
Momentum yang dimiliki Martin ini menjadi tantangan besar bagi Bagnaia dalam usaha mempertahankan gelar juara MotoGP. Namun, dia tetap optimistis bisa tampil solid dalam tiga balapan terakhir.
"Kita lihat saja. Menurut saya, kami bisa memulihkan semua hal, feeling kami, dalam akhir pekan ini. Tetapi, kami perlu lebih baik dalam kualifikasi dan balapan sprint, karena saya kehilangan terlalu banyak waktu dalam balapan sprint. Namun, pace pada akhir pekan ini akhirnya muncul, dan kami bisa kuat hari ini. Untuk Sepang, kami perlu sedikit melakukan perubahan dan start seperti yang kami lakukan di sini," ungkap Bagnaia.
Baca juga: Jorge Martin Kembali Menyerang pada MotoGP Thailand
Dia menilai, finis di podium kedua di Thailand merupakan hasil maksimal, mengingat kesulitan yang dia alami sejak sesi latihan bebas.
"Menurut saya ini balapan paling menyenangkan tahun ini, pertarungan sangat intens. Di awal balapan saya senang bisa melakukan start dengan bagus dan bisa berada di depan. Tetapi, kemudian pertarungan mulai terjadi, dan saya tertinggal, kemudian berusaha menyusul. Mungkin, saya menggunakan ban belakang terlalu banyak untuk bisa kembali di posisi ketiga lagi. Secara umum senang, karena dalam balapan ketat seperti ini, (podium kedua) merupakan hasil maksimal hari ini," ujar Pecco.
"Untuk bisa sepenuhnya senang, saya perlu mendahului dalam dua lap terakhir, karena dengan itu saya akan lebih senang, tetapi sayangnya saya tidak," lanjut pebalap Italia itu.
Pecco sempat melakukan manuver tidak biasa dengan mendahului Binder dari sisi luar tikungan, dia bisa di depan, tetapi gagal menusuk ke sisi dalam saat pengereman, dan tetap di posisi ketiga.
"Kami sangat ketat dan dia mengerem lebih awal, kemudian saya mengatakan 'oke saya akan melalui sisi luar', dan saya mengerem di posisi yang biasa, saya nyaris melakukan itu, (jika berhasil) mungkin akan mengubah balapan," ujar Bagnaia. (ANG)