Martin Tinggal 13 Poin dari Bagnaia
Jorge Martin tampil sempurna dalam MotoGP seri Thailand dan kembali meneror Francesco Bagnaia di puncak klasemen yang hanya berjarak 13 poin. Gelar juara berpotensi ditentukan di Valencia.
BURIRAM, MINGGU — Jorge Martin menebus dua kesalahan dalam balapan di Mandalika dan Phillip Island, dengan performa sempurna dalam balapan MotoGP seri Thailand. Pebalap tim Pramac Racing itu meraih poin maksimal 37 poin dari sprint dan balapan utama di Sirkuit Internasional Chang, Buriram. Martin pun memangkas selisih poin dengan Francesco Bagnaia di puncak klasemen, menjadi 13 poin. Peluang Martin juara MotoGP pun semakin besar dengan sisa tiga seri, dengan poin maksimal yang bisa diraih 111 poin.
Saya sangat senang. Rasanya luar biasa, karena hari ini saya lebih baik dari mereka, saya memiliki alat yang sama, ban yang sama, tetapi saya memiliki pace yang lebih baik dari mereka.
”Saya sangat senang. Rasanya luar biasa, karena hari ini saya lebih baik dari mereka, saya memiliki alat yang sama, ban yang sama, tetapi saya memiliki pace yang lebih baik dari mereka,” ungkap Martin di parc ferme seusai finis terdepan di Buriram, Minggu (29/10/2023).
Martin tampil solid dalam balapan utama di Thailand dengan memimpin balapan sejak start. Dia juga mampu menahan serangan pebalap VR46 Luca Marini dalam beberapa lap awal, serta tekanan pebalap KTM Brad Binder mulai lap kelima. Binder sempat menggusur Martin pada lap ke-23 dari 26 putaran. Namun, Martin bisa kembali memimpin di lap ke-25, finis terdepan dengan selisih 0,114 dari Binder, serta 0,253 detik atas Bagnaia.
Baca juga: Perebutan ”Pole Position” di Thailand Super Ketat
Namun, podium kedua lepas dari tangan Binder karena dia dijatuhi sanksi turun satu posisi karena melanggar track limit. Bagnaia pun naik ke posisi kedua dan meraih 20 poin. Hasil ini masih menempatkan Bagnaia di puncak klasemen sementara MotoGP dengan 389 poin, unggul 13 poin atas Martin di posisi kedua.
”Saya harus berusaha lebih dari 100 persen di lap terakhir untuk tetap berada di depan, untuk mendahului Brad, dan kemudian tancap gas di lap terakhir seperti kualifikasi. Pace sangat bagus, dan manajemen (ban) sangat bagus,” ujar Martin.
Ini merupakan penebusan Martin setelah kehilangan potensi 50 poin akibat kesalahan dalam balapan utama di Mandalika dan Phillip Island, di mana dia sedang memimpin balapan. Kebangkitan Martin di Thailand ini kembali meningkatkan tekanan kepada Bagnaia, dalam perburuan juara MotoGP.
Baca juga: Jorge Martin Incar Penebusan di Buriram
”Terima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya. Ini momen sangat sulit, tetapi itu membuat Anda menjadi lebih kuat,” tegas Martin.
Martin, yang sedang dalam momentum positif, akan terus meneror Bagnaia dalam tiga balapan tersisa. Ini menjadi momen krusial bagi Bagnaia untuk menemukan solusi atas kesulitannya menemukan feeling pada ban belakang. Di Thailand, pebalap tim pabrikan Ducati itu juga kesulitan dengan ban belakang dan hanya bisa meraih posisi start keenam. Dia pun finis di posisi ketujuh dalam sprint dan kedua dalam balapan utama di Buriram. Sementara Martin tampil sempurna dengan meraih pole position serta memenangi sprint dan balapan utama.
”Saya merasa berada dalam ruangan permainan, itu luar biasa. Namun, untuk bisa bangkit sangat tidak mudah karena keausan ban dan dalam lap terakhir saya berada dalam limit,” ujar Bagnaia.
Baca juga: Jorge Martin Kembali Menyerang pada MotoGP Thailand
”Tetapi finis di posisi kedua positif untuk persaingan juara, mempertimbangkan akhir pekan ini, mempertimbangkan di mana saya start, dan mempertimbangkan semua hal, dan kami perlu terus seperti ini,” tegas Bagnaia.
Perebutan gelar juara MotoGP 2023 antara Bagnaia dan Martin akan sangat ketat dengan sisa tiga balapan di Malaysia, Qatar, dan Valencia. Penentuan juara pun berpotensi ditentukan dalam seri terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, 24-26 November.