Perebutan ”pole position” MotoGP seri Thailand bakal super ketat karena sepuluh pebalap teratas dalam sesi latihan Jumat hanya dalam 0,304 detik. Kesalahan kecil dalam kualifikasi bisa menyebabkan mundur tiga posisi.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BURIRAM, JUMAT — Persaingan pole position dalam sesi kualifikasi MotoGP seri Thailand, Sabtu (28/10/2023), berpotensi super ketat menyusul hasil sesi latihan Jumat, di mana 10 pebalap teratas hanya dalam 0,304 detik. Persaingan ketat akan terjadi antara para pebalap Ducati dan Aprilia, yang mendominasi tujuh posisi teratas. Pebalap Prima Pramac Racing-Ducati, Jorge Martin, yang mencetak lap tercepat 1 menit 29,826 detik menilai, persaingan dengan Aprilia akan ketat, tetapi dia merasa memiliki pace balapan lebih baik.
Martin tampil solid di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, sejak sesi latihan bebas pertama (FP1), di mana dia menjadi yang tercepat. Martin kembali tampil brilian dalam sesi latihan (PR), yang menjadi penentu lolos langsung ke kualifikasi kedua (Q2). Dia pun mencetak waktu putaran tercepat, mengungguli dua pebalap Aprilia, Maverick Vinales dan Aleix Espargaro, di posisi kedua dan ketiga. Ketiga pebalap itu dalam rentang 0,160 detik, Sangat ketat.
Di posisi keempat hingga kesepuluh ada Johann Zarco, Luca Marini, Marco Bezzecchi, Francesco Bagnaia, Fabio Quartararo, Brad Binder, dan Augusto Fernandez.
”Ya, jelas kami sangat ketat. Namun, menurut saya, kami memiliki sesuatu yang lebih dibandingkan dengan mereka (para pebalap Aprilia) dalam pace balapan. Namun, sudah pasti mereka kuat untuk kualifikasi, dan kami harus siap menghadapi pertarungan yang bagus besok,” ucap Martin.
Pebalap muda Spanyol itu sangat optimistis dirinya bisa kompetitif dalam kualifikasi, dan dalam balapan bisa lebih kuat lagi. Dia memiliki pace sangat bagus dengan ban baru dan ban yang sudah aus. Martin juga menilai, kecelakaan yang dia alami saat sesi latihan bukan masalah besar.
”Jelas saya tidak ingin mengakhiri hari dengan kecelakaan, tetapi kami mengalami itu. Namun, saya percaya diri untuk besok, kami hanya perlu menganalisis mengapa saya terjatuh karena itu kecelakaan yang aneh. Namun, pace dengan ban yang sudah terpakai bagus, saya juga kuat dengan ban baru. Jadi, saya merasa besok akan menjadi hari yang bagus,” kata Martin.
Sementara Aleix Espargaro menilai, dirinya perlu tampil lebih dari sempurna untuk bisa meraih posisi start terdepan karena persaingan akan super ketat.
”Ini akan sangat sulit dalam putaran time attack karena Anda bisa melihat selisih (waktunya). Saya tidak pernah melihat sesuatu seperti ini, 0,3 detik di 10 besar, luar biasa. Jadi, kami harus super, super presisi, setiap kesalahan kecil akan memengaruhi putaran cepat,” ujar Espargaro.
Jadi, saya akan berusaha fokus dan presisi. Anda perlu lebih dari sempurna, lebih dari sempurna, karena 0,1 detik bisa menjadi tiga atau empat posisi (di belakang), jadi ini mengagumkan.
”Jadi, saya akan berusaha fokus dan presisi. Anda perlu lebih dari sempurna karena 0,1 detik bisa menjadi tiga atau empat posisi (di belakang), jadi ini mengagumkan,” ujar Espargaro.
Potensi persaingan ketat ini juga diakui oleh Marini, di mana dia takjub dengan hasil sesi latihan. Bahkan, dia menilai, belum pernah melihat persaingan seketat ini di semua kelas.
”Saya tidak pernah melihat selisih waktu sekecil ini. Ini luar biasa, sesuatu yang tidak pernah saya lihat di MotoGP, juga di kelas lain,” ucap pebalap tim VR46 itu.
”Jadi, ini sesuatu yang sangat mengagumkan, semua pebalap fantastik juga semua pabrikan melakukan pekerjaan yang sangat bagus, levelnya sangat tinggi. Jadi, besok akan lebih sulit,” kata Marini.
Bagnaia pun menilai, kesalahan sekecil apa pun harus dihindari karena itu bisa membuat posisi start mundur tiga hingga empat baris.
”Ya, kesalahan kecil bisa membuat Anda kehilangan tiga, empat baris, karena di sepuluh besar hanya kurang dari setengah detik. Jadi, akan sangat sulit, sangat berat. Namun, selalu seperti ini tahun ini, juga karena pembungkus (ban), tetapi kami harus bersiap untuk apa pun,” ujar pemuncak klasemen sementara MotoGP itu, unggul 27 poin atas Martin di posisi kedua.
Terkait dengan persaingan balapan, dia menilai, feeling pengendalian motor di Buriram semakin positif setelah sempat tidak nyaman dengan ban belakang juga rem depan.
”Saya senang karena akhirnya bisa kembali langsung lolos ke Q2, itu sangat bagus. Namun, yang terpenting adalah feeling, dan pagi ini kami mengerjakan itu dengan baik, selalu dalam arah yang tepat, jadi saya senang dengan itu,” ucap Bagnaia yang selalu mengawali dari Q1 di Mandalika dan Phillip Island.
”Siang ini, pada awalnya kami tidak dalam kondisi terbaik karena saya tidak merasa bagus dengan ban belakang. Namun, begitu kami beralih ke time attack, semuanya kembali sempurna. Jadi, secara umum senang. Sayang, saya tidak memiliki kesempatan kedua dalam time attack karena bendera kuning akibat Jorge (terjatuh) karena saya pikir itu waktu putaran yang sangat bagus, tetapi itu bukan masalah,” ujar Bagnaia.
Dia juga menilai, penggantian piringan rem depan, lebih untuk memperbaiki feeling pengereman.
”Itu bukan masalah, saya hanya tidak mendapatkan feeling yang bagus dengan piringan rem, dan kami hanya mengganti itu,” kata Bagnaia.
Sesi lataihan di Buriram juga positif bagi pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, di mana dia bisa lolos langsung ke Q2 dengan menempati posisi kedelapan. Namun, untuk bisa meraih posisi start di dua baris terdepan, perlu melakukan putaran yang sangat bagus.
”Kami harus berusaha melakukan putaran yang sangat bagus untuk berusaha berada di atas karena Anda bisa lihat, saya P8, tetapi hanya 0,2 detik dari pebalap pertama. Jadi, akan sangat penting melakukan putaran sempurna,” kata juara MotoGP 2021 itu.