Setitik Asa Senam Indonesia
Senam Indonesia menghadapi tantangan besar untuk terus melahirkan barisan atlet terbaik sekaligus penerus ”ratu senam”, Rifda Irfanaluthfi.
Kejuaraan Nasional Senam 2023 nomor meja lompat (vault) putri di Gedung Senam Nusantara, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (19/10/2023). Kontingen DKI Jakarta menjadi juara umum dalam kompetisi sekaligus ajang kualifikasi senam untuk Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumatera Utara 2024 itu.
Sebanyak 114 pesenam putra dan putri lolos kualifikasi Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumatera Utara 8-20 September 2024. Mereka ialah barisan pesenam terbaik dari Kejuaraan Nasional Senam di Surabaya, Jawa Timur, 18-19 Oktober 2023.
Di sisi lain, Persatuan Senam Indonesia (Persani) menghadapi tantangan besar untuk regenerasi atlet. Senam nasional sedang dalam masa terbaik karena memiliki ’ratu senam’ Rifda Irfanaluthfi (24) yang dipastikan lolos ke Olimpiade Paris 27 Juli-5 Agustus 2024. Rifda adalah pesenam pertama Indonesia yang menembus pesta terakbar olahraga setiap caturwarsa itu. Prestasi gemilangnya dengan raihan 1 perak Asian Games Jakarta-Palembang 2018; 2 perunggu Islamic Solidarity Games Baku 2017; lalu 4 emas, 5 perak, dan 4 perunggu dari SEA Games sepanjang 2015-2021, belum bisa disamai, apalagi dilampaui barisan pesenam saat ini.
Baca juga: Hanya Langit Batasan Rifda
Namun, Rifda bisa ”dilahirkan” meski harus melalui proses panjang, lama, dan menuntut dedikasi luar biasa. Seperti Rifda yang memulai dari usia 7 tahun, latihan 6-8 jam per hari, dan kenyang pengalaman dari berbagai kejuaraan, terutama internasional, rasanya para pesenam calon barisan elite nasional perlu mengikuti, bahkan melampaui jejak sang ”rani”.
Kejurnas Senam di Surabaya melombakan tiga dari lima disiplin senam, yakni artistik, ritmik, dan aerobik. Kontingen DKI Jakarta meraih 12 emas, 6 perak, 8 perunggu sehingga menjadi juara umum. Urutan kedua ialah tuan rumah Jatim dengan 4 emas, 7 perak, 7 perunggu. Riau berada di urutan ketiga dengan 3 emas, 4 perak, 2 perunggu. Berikutnya ialah Lampung dengan 3 emas dan 4 perak.
Baca juga: Pelatnas Senam SEA Games Berjuang di Tengah Keterbatasan
Pesenam elite
Kompetisi ini juga diikuti oleh pesenam elite peraih medali di SEA Games Kamboja 5-17 Mei 2023. Mereka adalah Abiyu Raffi (Riau), peraih 1 perak, dan Joseph JH Sianturi (Jakarta), peraih 1 perunggu. Di Surabaya, Abiyu berkontribusi dalam 1 emas nomor beregu, 1 emas dari nomor palang tunggal, dan 1 perak nomor individu serbabisa (all around). Joseph berkontribusi dalam 1 emas dari nomor lantai, 1 perak dari nomor kuda pelana, 1 perunggu dari nomor meja lompat, dan 1 perunggu nomor beregu.
Di nomor individu serba bisa putri, tuan rumah meraih emas dari pesenam Salsabila Hadi Pamungkas. Perak diraih oleh Muthia Nur Cahya dari Sulawesi Selatan. Jawa Tengah mendapat perunggu dari Yogi Novia Lailla Rahmadhani. Adapun di nomor meja lompat, Catur Indah Lestari (Jateng) meraih emas, Muthia Nur Cahya (Sulsel) perak, dan Vira Aprilia (Jakarta) perunggu. Di nomor palang bertingkat, Jakarta berjaya meraih emas dan perak lewat Nadia Indah Amalia dan Trithalia, sedangkan perunggu oleh Larasati Rengganis (Jatim).
Di nomor balok keseimbangan, Jakarta kembali mendominasi dengan emas dan perak dari Trithalia dan Dylanov Clara Brahmana, sedangkan perunggu untuk Tazsa Miranda Devira (Jatim). Di nomor lantai, Jakarta tetap unggul dan meraih emas dari Alarice Mallica Prakoso. Perak diraih Jatim dari Salsabila Hadi Pamungkas, sedangkan perunggu didapat Puja Sri Syahfitri (Riau).
Baca juga: DKI Jakarta Juara Umum Kejuaraan Nasional Gimnastik 2023
Di nomor individu serba bisa putra, Riau menyapu bersih emas perak perunggu oleh Agung Suci Tantio Akbar, Abiyu Raffi, dan M Aprizal. Di nomor meja lompat, emas oleh Trisna Ramdhany (Jakarta), M Aprizal (Riau), dan Joseph Sianturi (Jakarta). Di nomor palang sejajar, emas didapat Fajar Abdul Rohman (Sumatera Selatan), perak oleh Meiyusi Ade Putra (Lampung), dan perunggu oleh Agung Suci Tantio Akbar (Riau).
Di palang tunggal, Riau meraih emas dari Abiyu Raffi, perak oleh Satria Tri Wira Yudha (Jateng), dan perunggu oleh Fajar Abdul Rohman (Sumsel). Untuk nomor gelang-gelang, tuan rumah meraih emas dari Dwi Samsul Arifin, perak oleh Aprizal (Riau), dan perunggu didapat Muhammad Ibnu Kamal (Jabar). Di nomor kuda pelana, emas diraih Fajar Abdul Rohman (Sumsel), perak oleh Joseph Sianturi (Jakarta), dan perunggu untuk tuan rumah oleh Naufal Takdir Al Bari. Di nomor lantai, Jakarta berjaya lewat Josep Sianturi (emas), diikuti Agung Suci dari Riau yang meraih perak, dan perunggu oleh tuan rumah dari Naufal Takdir AB.
Baca juga: Persani Rampungkan Seleknas Senam
Harapan
Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (Persani) Ita Yuliati, Kejunas Senam juga bermaksud untuk menemukan pesenam-pesenam muda untuk tingkatan elite ke jenjang internasional. Persani berencana menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Gimnastik (WGC) 2025 di Jakarta.
”Untuk para peserta, kalian merupakan atlet terpilih dari provinsi. Berbanggalah dan teruslah meningkat karena kalian penerus para atlet senior saat ini,” ujar Ita, mantan pesenam nasional itu.
Ita mengatakan, WGC 2025 merupakan ikhtiar untuk mengharumkan nama bangsa dan negara dari cabang senam. Sayangnya, disiplin yang termasuk bagian dari ibu olahraga bersama atletik kurang mendapat perhatian. ”Jujur, saya iri dengan cabang lain yang kontribusi prestasi minim, tetapi mendapat atensi begitu besar. Ketika senam dipinggirkan, berarti keinginan untuk maju dalam olahraga adalah omong kosong,” katanya.
Baca juga: Ketika Senam Harus Mengalah pada Vovinam
Dari kejurnas, emas yang diperebutkan sebanyak 27 medali. Itu terdiri dari 8 emas artistik putra, 6 emas artistik putri, 8 emas aerobik, dan 5 emas ritmik. Jumlah itu melampuai 23 emas yang diperebutkan di PON Papua 2-15 Oktober 2021. Jumlah medali emas yang sama (23 medali) juga diperebutkan di SEA Games Vietnam 2021. Adapun SEA Games Kamboja 2023 hanya memperebutkan 13 medali emas karena artistik putri tidak dilombakan.
Di Asian Games dan Olimpiade, emas yang diperebutkan sebanyak 18 medali. Jika suatu saat aerobik dan parkour dilombakan, medali emas yang diperebutkan bertambah. Artinya, senam menjadi kekuatan tak terbantahkan bersama atletik dan renang untuk menguasai pesta olahraga. ”Untuk itu, kalau Indonesia mau berjaya di olahraga, disiplin banyak medali, termasuk senam, ya, harus dikuasai dengan perhatian dan visi dan target terarah,” kata Ita.
Ketua Panitia Kejuaraan Nasional Gimnastik 2023 Sri Sundari Kencana Ayu mengatakan, kompetisi diikuti oleh 19 provinsi. Disiplin artistik putra diikuti 58 atlet dari 16 provinsi, sedangkan kelompok putri diikuti 40 atlet dari 13 provinsi. Ritmik diikuti 30 atlet dari 12 provinsi, sedangkan aerobik melombakan 30 atlet dari 13 provinsi. Selain di Gedung Senam Nusantara, kejuaraan itu juga dilangsungkan di Kampus Lidah Wetan Universitas Negeri Surabaya, yakni Gedung Futsal dan Gedung Basket.
Sri melanjutkan, Jatim dipilih karena punya kemauan untuk menjadi tuan rumah serta tetap berkomitmen mengembangkan senam. Secara nasional, kekuatan senam memang masih didominasi Jakarta dan Jatim. Namun, Riau dan Lampung mulai memberikan persaingan yang hebat. Artinya, ada harapan dari daerah-daerah lain untuk memunculkan barisan pesenam nasional.
Para pesenam yang akan tampil di PON Aceh-Sumut nanti diharapkan bisa meningkatkan diri untuk Kejuaraan Dunia setahun berikutnya. Jika benar menjadi tuan rumah, para pesenam nasional jangan sekadar menjadi penonton, tetapi bisa berprestasi. Setidaknya, 1 medali perak Asian Games yang dirintis oleh Rifda bisa bertambah.
Setitik asa senam Indonesia masih bergulir dan jangan terlebih dulu berakhir dengan tanda titik.