DKI Jakarta Juara Umum Kejuaraan Nasional Gimnastik 2023
Kontingen senam DKI Jakarta menjadi juara umum Kejuaraan Nasional Gimnastik 2023 di Surabaya, Jawa Timur.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Kontingen DKI Jakarta meraih 12 emas, 6 perak, dan 8 perunggu dan menjadi juara umum dalam Kejuaraan Nasional Gimnastik di Surabaya, Jawa Timur, 18-19 Oktober 2023. Delegasi Ibu Kota ini pun berpeluang menguasai gimnastik di Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumatera Utara 8-20 September 2024.
Dalam kejuaraan ini dilombakan tiga disiplin, yakni artistik putra-putri, ritmik, dan aerobik. Jakarta berjaya di aerobik dengan meraih 4 emas, 2 perak, dan 4 perunggu. Selanjutnya, artistik putri dengan 4 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Artistik putra menyumbang 2 emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Sementara ritmik menyumbang 2 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Urutan kedua ditempati oleh tuan rumah, Jawa Timur, dengan 4 emas, 7 perak, dan 7 perunggu. Hasil ini disumbang dari aerobik yang meraih 2 emas, 3 perak, dan 2 perunggu, lalu artistik putri dengan 1 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Selain itu, medali juga didapat dari artistik putra dengan 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu serta 1 perak dari ritmik. Urutan ketiga ialah Riau dengan meraih 3 emas, 4 perak, dan 2 perunggu. Berikutnya, Lampung dengan raihan 3 emas dan 4 perak.
”Dari kejuaraan ini telah dihasilkan para atlet yang akan lolos ke PON ke-21 di Aceh-Sumut,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (Persani) Ita Yuliati menjelang upacara penghormatan pemenang di Gedung Senam Nusantara, Surabaya Barat, Kamis (19/10/2023) malam. Untuk PON, cabang gimnastik meloloskan 114 atlet putra dan putri yang terjaring dari kualifikasi selama kejuaraan.
Ketua Panitia Kejuaraan Nasional Gimnastik 2023 Sri Sundari Kencana Ayu mengatakan, kompetisi diikuti oleh 19 provinsi. Disiplin artistik putra diikuti 58 atlet dari 16 provinsi, sedangkan kelompok putri diikuti 40 atlet dari 13 provinsi. Ritmik diikuti 30 atlet dari 12 provinsi, sedangkan aerobik mempertemukan 30 atlet dari 13 provinsi. Selain di Gedung Senam Nusantara, kejuaraan juga dilangsungkan di Gedung Futsal dan Gedung Basket Kampus Lidah Wetan Universitas Negeri Surabaya.
Ita mengatakan, selain kualifikasi PON, kejuaraan juga bertujuan menemukan pesenam-pesenam muda untuk tingkatan elite ke jenjang internasional. Persani berencana menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Gimnastik (WGC) 2025 di Jakarta. ”Untuk para peserta, kalian merupakan atlet terpilih dari provinsi. Berbanggalah dan teruslah meningkat karena kalian penerus para atlet senior saat ini,” ujar mantan pesenam nasional itu.
Di nomor individu serba bisa (all around) putri, Jatim meraih emas dari pesenam Salsabila Hadi Pamungkas dengan total 44.333 poin, Rabu (18/10/2023). Perak diraih oleh Muthia Nur Cahya dari Sulawesi Selatan dengan total 44.032 poin, sedangkan perunggu oleh Yogi Novia Lailla Rahmadhani dari Jawa Tengah dengan total 43.232 poin.
Di nomor meja lompat (vault), Catur Indah Lestari (Jateng) meraih emas, Muthia Nur Cahya (Sulsel) mendapat perak, dan Vira Aprilia (Jakarta) memperoleh perunggu. Di nomor palang bertingkat (uneven bars), Jakarta berjaya meraih emas dan perak lewat Nadia Indah Amalia dan Trithalia, sedangkan perunggu didapat pesenam tuan rumah, Larasati Rengganis.
Di nomor balik keseimbangan (balance beam), Jakarta kembali mendominasi dengan emas dan perak dari Trithalia dan Dylanov Clara Brahmana. Sementara perunggu untuk tuan rumah, yakni Tazsa Miranda Devira. Di nomor lantai (floor), Jakarta tetap unggul dan meraih emas dari Alarice Mallica Prakoso. Perak diraih Jatim dari Salsabila Hadi Pamungkas. Adapun perunggu didapat Puja Sri Syahfitri (Riau).
Persaingan artistik lebih merata di kelompok putra. Di nomor individu serba bisa, Riau menyapu bersih emas, perak, dan perunggu lewat Agung Suci Tantio Akbar, Abiyu Raffi, dan M Aprizal. Di nomor meja lompat, medali emas, perak, dan perunggu masing-masing diraih oleh Trisna Ramdhany (Jakarta), M Aprizal (Riau), dan Joseph Siantur (Jakarta). Di nomor palang sejajar (parallel bars), emas didapat Fajar Abdul Rohman (Sumatera Selatan), perak oleh Meiyusi Ade Putra (Lampung), dan perunggu oleh Agung Suci TA (Riau).
Di palang tunggal (horizontal bar), Riau berjaya lewat Abiyu Raffi yang meraih emas. Sementara perak diraih Satria Tri Wira Yudha (Jateng) dan perunggu oleh Fajar Abdul Rohman (Sumsel). Untuk nomor gelang-gelang (still rings), tuan rumah meraih emas dari Dwi Samsul Arifin. Perak didapat oleh Aprizal (Riau) dan perunggu oleh Muhammad Ibnu Kamal (Jabar). Di nomor kuda pelana (pommel horse), emas diraih Fajar Abdul Rohman (Sumsel), perak oleh Joseph Sianturi (Jakarta), dan perunggu oleh Naufal Takdir Al Bari (Jatim). Di nomor lantai, Jakarta berjaya lewat Josep Sianturi yang meraih emas, diikuti Agung Suci TA dari Riau yang meraih perak dan pesenam tuan rumah, Naufal Takdir AB, yang mendapatkan perunggu.