Peluang Al-Nassr dan Ronaldo Bersinar di Liga Champions Asia
Liga Champions Asia akan menjadi panggung baru untuk Cristiano Ronaldo. Bersama Ronaldo, Al-Nassr mengejar trofi kontinental perdana.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
RIYADH, RABU — Cristiano Ronaldo memastikan bakal menjalani debut di Liga Champions Asia musim 2023-2024. Itu tercipta berkat raihan tiket ke babak utama yang diraih Al-Nassr setelah melibas Shabab Al-Ahli, wakil dari Uni Emirat Arab, 4-2 pada laga playoff fase grup, Rabu (23/8/2023) dini hari WIB, di Stadion Al-Awwal Park.
Al-Nassr melengkapi kuota empat tim Arab Saudi yang menembus kompetisi antarklub terbaik di Asia itu. Tiga klub Saudi lainnya lolos langsung ke fase grup, yaitu Al-Hilal (juara Liga Saudi 2021-2022), Al-Ittihad (juara Liga Saudi 2022-2023), dan Al-Fayha (kampiun Piala Raja Saudi 2021-2022).
Arab Saudi menjadi salah satu dari empat negara yang paling banyak mengirimkan duta di Liga Champions Asia musim ini. Selain Arab Saudi, tiga negara lain yang diwakili empat klub adalah Uzbekistan, Korea Selatan, dan Jepang.
Bagi Al-Nassr, keikutsertaan di musim 2023-2024 adalah kali kesembilan mereka berkompetisi di Liga Champions Asia. Capaian terbaik Al-Nassr adalah menjadi runner-up pada edisi 1995. Di dua partisipasi terakhir, musim 2020 dan 2021, Al-Nassr melaju sampai semifinal atau babak final Wilayah Barat.
Selanjutnya, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) akan menyelenggarakan undian fase grup. Agenda itu dilaksanakan di kantor pusat AFC, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (24/8/2023) pukul 15.00 WIB.
Pada undian nanti, Al-Nassr masuk ke dalam pot empat dari Wilayah Barat yang meliputi tim asal Timur Tengah, Asia Tengah, dan Asia Selatan. Wilayah Barat akan meliputi lima grup dari Grup A sampai Grup E.
Berada di pot undian non-unggulan membuka kans Al-Nassr bertemu dengan eks juara Liga Champions Asia, seperti Esteghlal (Iran) dan Al-Sadd (Qatar).
Dua tim yang telah sama-sama mengoleksi dua gelar juara berada di pot satu. Tiga tim lain yang berada di pot unggulan utama itu ialah Al-Hilal (Arab Saudi), Al-Ittihad (Arab Saudi), dan Pakhtakor (Uzbekistan).
Pelatih Al-Nassr Luis Castro mengatakan, timnya antusias bisa menembus fase grup Liga Champions Asia. Ia menilai, pertarungan di Asia akan sangat sulit. Itu, kata Castro, terlihat pada laga sulit dan rumit yang dialami skuadnya untuk menumbangkan Shabab Al-Ahli, yang menjadi runner-up Liga Champions Asia edisi 2015.
Kami tahu kompetisi ini akan menuntut kami bisa memberikan kemampuan terbaik di semua laga. Saya akan mempersiapkan tim terbaik untuk menghadapi gim-gim sulit di fase grup.
”Kami tahu kompetisi ini akan menuntut kami bisa memberikan kemampuan terbaik di semua laga. Saya akan mempersiapkan tim terbaik untuk menghadapi gim-gim sulit di fase grup,” ujar Castor dalam konferensi seusai laga dilansir laman klub.
Anderson Talisca, penyerang sayap Al-Nassr, menuturkan, Liga Champions Asia adalah salah satu kompetisi yang menjadi target Al-Nassr di musim ini. Ia pun senang bisa menyumbang dua gol yang membantu timnya bertarung di kompetisi kontinental itu.
”Kemenangan ini adalah hasil yang sangat penting bagi ambisi kami untuk tampil di kompetisi antarklub Asia. Kami memang membuat sedikit kesalahan, tetapi yang terpenting kami bisa mencapai target lolos ke fase grup,” kata Talisca.
Sempat tertinggal
Tampil di hadapan pendukung sendiri membuat Al-Nassr tampil bersemangat untuk mengejar hasil positif atas Shabab Al-Ahli. Trisula penyerang, Sadio Mane, Cristiano Ronaldo, dan Talisca, menjadi andalan Castro di lini depan. Ketiganya ditopang Marcelo Brozovic yang menjadi motor serangan di lini tengah.
Ketika laga baru berjalan 11 menit, Talisca sudah membuka keunggulan melalui sundulan setelah menerima umpan sepak pojok Brozovic. Namun, keunggulan itu membuat Al-Nassr lengah.
Hanya dalam waktu dua menit, Shabab Al-Ahli memperoleh dua peluang terbaik. Pertama, gelandang Luka Milivojevic melepaskan tembakan jarak jauh yang bisa diantisipasi kiper Al-Nassr, Nawaf al-Aqidi, pada menit ke-17.
Satu menit berselang petaka Al-Nassr hadir. Melalui serangan balik cepat, penyerang Shabab Al-Ahli, Moanes Dabbur, mengecoh pemain belakang Al-Nassr di sisi kanan kemudian memberikan asis kepada pemain sayap, Yahya al-Ghassani, yang tanpa kawalan menyamakan kedudukan.
Selanjutnya, ketika babak kedua baru berjalan 47 detik, Yahya kembali menaklukkan pertahanan Al-Nassr. Ia lolos dari perangkap offside bek Al-Nassr sebelum mencongkel bola untuk memenangkan duel dengan Nawaf.
Dua gol itu membuat Al-Nassr selalu kemasukan sepasang gol pada tiga laga terakhir. Sebelumnya, mereka tumbang 1-2 dari Al-Ettifaq dan 0-2 dari Al-Taawon di Liga Arab Saudi. Meski masih menampilkan kelemahan di lini belakang, Castro tidak ingin hanya menyalahkan pemain-pemain belakangnya.
”Sepak bola adalah permainan tim. Kami harus terus bekerja untuk membenahi kesalahan dalam bertahan. Kami banyak kehilangan pemain belakang utama akibat cedera sehingga kondisi itu membuat kami harus melakukan banyak perubahan,” kata Castro.
Al-Nassr telah kehilangan tiga pemain utama akibat cedera, yaitu Abdullah Madu, Ali al-Awjami, serta Alex Telles. Dua pemain pertama berposisi sebagai bek tengah, sedangkan Telles adalah pilihan utama di bek sayap kiri. Mereka cedera ketika menjalani laga di Piala Champions Klub Arab. Di tengah badai cedera, Al-Nassr semakin dekat merekrut bek Manchester City, Aymeric Laporte.
Al-Nassr mengunci kemenangan berkat sumbangan tiga gol setelah laga memasuki menit ke-88. Sultan al-Ghannam menyamakan kedudukan melalui sundulan, lalu Talisca kembali mencatatkan nama di papan skor melalui tandukan terarah pada menit ke-90+5. Dua gol itu diawali asis dari bek sayap kiri pengganti, Ayman Yahya.
Kemenangan Al-Nassr dikunci oleh sepakan keras Brozovic pada menit 90+7. Brozovic menerima operan dari Ronaldo yang memenangkan duel perebutan bola dengan bek Shabab Al-Ahli, Walid Abbas.
Meski menang, Ronaldo sempat tidak puas dengan kepemimpinan wasit. Pemain Al-Nassr sempat dua kali memprotes keputusan wasit yang tidak memberikan penalti setelah Ronaldo dan Mane dijatuhkan di kotak penalti lawan. Sebelum masuk ke lorong ruang ganti di akhir babak pertama, Ronaldo berteriak ke wasit keempat.
”Hei, bangun, bangun,” kata Ronaldo ke arah wasit keempat dan ofisial pertandingan dengan kesal.