Gejala Petaka Awal Musim MU
Kekalahan di kandang Spurs membuka tabir sejumlah permasalahan Manchester United di awal musim ini. MU terlalu mudah membiarkan lawan melepaskan tembakan.
LONDON, MINGGU — Serupa dengan musim lalu, Manchester United memulai perjalanan musim dengan performa yang tidak meyakinkan, jika tak ingin disebut buruk. Tak hanya masalah produktivitas, lini tengah ”Setan Merah” juga terlihat tak bertenaga menghadapi permainan penuh energi dua tim yang telah mereka hadapi.
MU memang telah memulai musim dengan positif berkat kemenangan nan beruntung melawan Wolverhampton Wanderers, Senin (14/8/2023), tetapi Bruno Fernandes dan kawan-kawan tidak berdaya menghadapi Tottenham Hotspur di Stadion Tottenham Hotspur, Sabtu (19/8/2023).
Baca juga : Chelsea Membidik Tonggak Baru
Kekalahan, 0-2, dari Spurs menampilkan ada hal tidak beres dalam permainan MU, terutama performa mereka di lini tengah. Tiga gelandang Setan Merah, yaitu Fernandes, Casemiro, dan Mason Mount, kalah bersinar dibandingkan trio pemain tengah Spurs, James Maddison, Yves Bissouma, dan Pape Matar Sarr.
Mount dan Casemiro yang diturunkan Erik Ten Hag sebagai dua pivot gagal menjadi peredam serangan dan penghubung antarlini bagi permainan MU. Sebagai pemain baru, Mount seperti kehilangan arah dan belum memahami keinginan Ten Hag kepadanya.
Catatan 18 operan dan 27 sentuhan bola selama 85 menit tampil amat buruk bagi pemain tengah. Dalam situasi bertahan, Mount juga hanya mencatatkan satu tekel sukses. Itu menandakan Mount gagal menjadi tandem Casemiro, terutama ketika gelandang asal Brasil itu tampil lebih dominan dalam menyerang.
Di London, Casemiro adalah pemain MU yang paling banyak mencatatkan tembakan tepat sasaran dengan dua kesempatan. Peluang terbaik Casemiro tercipta pada menit ke-56, tetapi sundulan terarahnya mampu ditepis kiper Spurs, Guglielmo Vicario.
Baca juga: Efek Bola Salju Kepergian Harry Kane bagi Tottenham Hotspur
Selain menonjol dalam usaha memburu gol, Casemiro juga masih menjadi gelandang yang paling berperan dalam skema bertahan MU. Tiga tekel sukses, dua sapuan, dan sekali intersep menjadi wujud eksistensi eks pemain Real Madrid itu bagi MU.
Sementara itu, Fernandes adalah pemain MU yang paling gigih untuk mengejar gol ke gawang Spurs. Catatan enam tembakan menjadi bukti keinginan besar Fernandes menolong timnya. Meski demikian, hanya satu tembakan Fernandes yang mengarah ke gawang Spurs.
Mendapat kawalan bergilir dari Sarr dan Bissouma menyebabkan Fernandes gagal tampil maksimal. Ia hanya menghasilkan 71 persen operan akurat. Tentu, itu catatan buruk bagi playmaker.
”Kami berkata Ten Hag pelatih yang brilian, tetapi kami tidak melihat itu (laga ini). MU bermain sangat datar. Saya ingin melihat apa yang mereka lakukan di lapangan latihan. Apakah mereka terlalu banyak berlatih? Mereka tidak terlihat dalam energi penuh,” ucap legenda MU, Roy Keane, kepada Sky Sports.
Baca juga : Harry Kane Pindah, Rekor Alan Shearer Belum Tersentuh
Gary Neville sepakat dengan mantan rekan setimnya itu. Menurut Neville, Casemiro yang tampil apik musim lalu tidak terlihat perannya di dua laga awal perdana Liga Inggris 2023-2024.
Ten Hag menginginkan pemain bernomor enam yang bisa mendampingi Casemiro. Mereka harus mencari pemain itu atau mereka akan memiliki masalah besar.
”Apa yang jelas adalah gelandang MU butuh ditingkatkan. Ten Hag menginginkan pemain bernomor enam yang bisa mendampingi Casemiro. Mereka harus mencari pemain itu atau mereka akan memiliki masalah besar,” kata Neville.
Hadapi tembakan terbanyak
Penampilan buruk gelandang itu membuat MU sebagai tim yang paling banyak membiarkan lawan menghasilkan tembakan di Liga Inggris musim ini. Mereka telah menghadapi akumulasi 40 tembakan. Itu terdiri dari 23 tembakan ketika menghadapi Wolves, lalu menghadapi 17 tembakan dari Spurs.
Tidak ada tim lain di Inggris yang telah mengalami dobel digit tembakan dari lawan dalam dua laga beruntun musim ini. Terdapat delapan pemain Spurs yang melepaskan tembakan di zona pertahanan MU. Sarr adalah pemain yang paling banyak melepaskan tembakan dari tim tuan rumah dengan lima tembakan.
Baca juga : “Setan Merah” Manchester United Wajib Mengamuk Sejak Awal
Dua gol yang diciptakan Spurs pun berkat kesalahan pemain belakang MU. Gol Sarr pada menit ke-49 tercipta akibat kegagalan Casemiro memenangi bola kedua setelah umpan Dejan Kulusevski diblok bek MU, Lisandro Martinez.
Kemudian, ketidakcermatan Martinez untuk mengantisipasi operan bek sayap pengganti Spurs, Ben Davies, justru mengubah arah bola ke dalam gawang sendiri.
Selain buruk dalam bertahan, kegagalan gelandang MU memanjakan trisula penyerang menjadi masalah lain yang dihadapi Ten Hag. Dalam dua laga musim ini, Setan Merah menjadi tim dengan akurasi tembakan terburuk.
Mereka hanya menghasilkan 21 persen tembakan akurat. Sebab, pemain MU hanya menghasilkan delapan tembakan tepat sasaran dari 37 percobaan.
Baca juga : Strategi Transfer Berseberangan Trio London
Ten Hag tidak mempermasalahkan permainan menyerang skuadnya. Menurut dia, efektivitas memanfaatkan peluang menjadi kendala utama timnya seperti di musim lalu.
”Bukan skema menyerang, tetapi mencetak gol adalah masalah utama kami. Kami sudah tahu itu sehingga itu menjadi alasan kami merekrut penyerang (baru),” kata Ten Hag dilansir BBC.
Ia menambahkan, ”Kami buruk memulai babak kedua, tetapi kami tidak menyerah setelah kemasukan. Kami melawan balik, sayangnya kami gagal mencetak gol.”
Sementara itu, Spurs memainkan laga kandang perdana tanpa Harry Kane, yang hijrah ke Bayern Muenchen, dengan hasil positif. Delapan pemain yang melepaskan tembakan menunjukkan Manajer Spurs Ange Postecoglou membuka kans semua pemainnya untuk terlibat dalam kreasi peluang.
Baca juga : Kunci City dalam Peran Baru Ederson
Meski menang, Postecoglou masih melihat banyak kelemahan dalam skuadnya. Ia menilai, pemain Spurs masih terlalu mudah kehilangan bola dan gagal menjalankan transisi serangan balik yang baik di babak pertama.
”Kami beruntung masih bisa bertahan di babak pertama. Di awal babak kedua, kami berbenah dan respons pemain brilian dengan mencetak gol cepat yang mengubah permainan,” ucap Postecoglou dilansir The Guardian.