Kunci City dalam Peran Baru Ederson
Penampilan Manchester City semakin menyerang di awal musim ini. Kiper Ederson Moraes terlibat aktif untuk mengalirkan bola guna menghadirkan peluang kepada penyerang ”The Citizens”.

Penjaga gawang Manchester City, Ederson (kanan), menyelamatkan gawangnya dalam pertandingan kedua babak 16 besar Liga Champions antara Manchester City dan Leipzig di Stadion Etihad, Manchester, Rabu (15/3/2023) dini hari WIB.
MANCHESTER, JUMAT — Manajer Manchester City Pep Guardiola memberikan peran baru kepada sang kiper, Ederson Moraes, di awal musim ini. Penjaga gawang asal Brasil itu bertugas sebagai ball-playing goalkeeper yang berdiri sejajar dengan bek tengah untuk menambah opsi penguasaan bola serta menjadi distributor operan progresif.
Dalam permainan menyerang ”The Citizens” yang mengutamakan penguasaan bola, Guardiola mewajibkan 11 pemainnya di atas lapangan bisa terlibat aktif dalam membangun serangan. Dalam sejumlah pertandingan sejak pramusim hingga tiga laga resmi di musim 2023-2024, City bermain dengan empat pemain sejajar dalam situasi ofensif.
Berbeda dibandingkan dua musim lalu ketika tiga bek berdiri sejajar, lalu satu bek berperan lebih maju untuk memegang fungsi sebagai gelandang ekstra. Kini, empat bek sejajar itu terdiri dari dua bek tengah, satu bek sayap, dan Ederson. Satu bek sayap lainnya berdiri sejajar dengan seorang gelandang bertahan.
Itu terlihat pada laga perdana City di Liga Inggris 2023-2024 melawan Burnley, pekan lalu, di Stadion Turf Moor. Ederson menjadi pemain ketiga City yang paling banyak melepaskan operan dengan 75 operan. Angka itu hanya kalah dari Rodri (110 operan) dan Manuel Akanji (102).

Kiper Manchester City, Ederson, melempar bola saat laga melawan Wolverhampton Wanderers di pekan ke-36 Liga Inggris di Stadion Molineux, Wolverhampton, Inggris, Kamis (12/5/2022) dini hari WIB. Dominasi penguasaan bola oleh City yang mencapai 67 persen atas Wolves berdampak pada kinerja Ederson yang hanya melakukan penyelamatan sebanyak dua kali sepanjang laga.
Kemudian, dari angka operan itu, terdapat 47 operan yang dilepaskan dari dalam kotak penalti. Sebanyak 28 operan lainnya dilakukan di luar kotak penalti. Selain menjadi pemain yang membantu awal mula serangan, Ederson juga sering melepas umpan jauh yang mengarah kepada dua penyerang, Erling Haaland dan Julian Alvarez.
Itu membuat total jarak operan progresif Ederson ialah 1.088 meter. Tidak ada pemain lain di pekan pertama Liga Inggris musim ini yang mencatatkan akumulasi jarak operan progresif lebih dari 900 meter.
Pola itu akan kembali ditunjukkan Ederson ketika City menjamu Newcastle United, Minggu (20/8/2023) pukul 02.00 WIB, di Stadion Etihad. Serupa dengan Burnley, Newcastle juga menggunakan garis pertahanan tinggi dengan menerapkan man-to-man marking.
”Ketika menghadapi tim yang melakukan penjagaan perorangan, maka satu-satunya pemain yang bebas menguasai bola adalah kiper. Dengan kualitas kiper dan penyerang kami, maka kami harus menggunakan senjata kami yang lain untuk melepaskan tekanan lawan,” ujar Guardiola dilansir Manchester Evening News, Jumat (18/8/2023), merujuk peran baru Ederson.
Baca juga : Gambaran ”Kegilaan” Musim Kedua Haaland
Dengan kualitas kiper dan penyerang kami, maka kami harus menggunakan senjata kami yang lain untuk melepaskan tekanan lawan.

Kiper Manchester City, Ederson, menangkap bola tendangan pemain Tottenham Hotspur, Dejan Kulusevski, pada laga Liga Inggris di Stadion Etihad, Jumat (19/1/2023) dini hari WIB. Pada laga itu, City menang 4-2.
Guardiola mengakui, ketenangan dalam menguasai bola dan akurasi operan Ederson menjadi nilai unggul kiper nomor satunya itu untuk menjalankan tugas baru di musim ini. Pada musim 2022-2023, tingkat akurasi operan Ederson rata-rata 84 persen per laga. Ia menciptakan rerata 31 operan per gim.
Haaland pun menyambut positif taktik baru City yang membuatnya lebih banyak menerima umpan langsung dari Ederson. Ia senang bisa terlibat lebih banyak dalam serangan skuad The Citizens, alih-alih hanya menjadi penyelesai akhir peluang.
Haaland pun sepakat dengan Guardiola. Ia telah siap untuk menghadapi penjagaan ketat lawan yang cenderung menginginkan adanya duel fisik.
”Saya pikir lebih banyak tim akan menerapkan penjagaan perorangan di musim ini. Jadi, kami siap menghadapi mereka,” kata Haaland dilansir The Athletic.
Baca juga : Darurat Lini Tengah ”Si Merah”

Selebrasi penyerang Manchester City, Erling Haaland, dalam pertandingan Liga Inggris antara Burnley dan Manchester City di Stadion Turf Moor, Burnley, Sabtu (12/8/2023) dini hari WIB. City mengalahkan Burnley, 3-0, dengan dua gol di antaranya dicetak Haaland.
Masalah kebugaran
Di tengah mulai memperlihatkan taktik baru, City menghadapi kondisi kebugaran yang kurang prima jelang menghadapi Newcastle. Mereka hanya memiliki waktu istirahat efektif selama dua hari setelah meraih trofi Piala Super Eropa seusai menumbangkan Sevilla, Kamis (17/8/2023) dini hari, di Yunani.
Kondisi itu membuat Guardiola mengharamkan skuadnya melakukan pesta perayaan. Pemain City sudah langsung mempersiapkan diri untuk menjalani duel ketat di Liga Inggris.
”Kami memang tidak berada dalam kondisi terbaik, tetapi saya tahu mentalitas semua pemain. Kami akan berjuang untuk melanjutkan hasil positif,” ucap Guardiola seperti dikutip The Mirror.
Sementara itu, Newcastle datang ke markas City dengan kepercayaan diri tinggi setelah memimpin klasemen di pekan pertama. Kemenangan, 5-1, atas Aston Villa menjadi bekal berharga skuad The Magpies untuk mengakhiri catatan nirkemenangan di markas City selama 23 tahun.
Baca juga : Caicedo Dulu Tak Punya Sepatu, Kini Termahal di Liga Inggris

Reaksi Manajer Newcastle United Eddie Howe dalam pertandingan semifinal kedua Piala Liga Inggris antara Newcastle United dan Southampton di Stadion St James Park, Newcastle, Rabu (1/2/2023) dini hari WIB. Newcastle mengalahkan Southampton, 2-1.
Dalam 18 laga di Stadion Etihad, Newcastle hanya dua kali membawa pulang hasil imbang. Mereka tumbang 16 kali di kandang City. Hasil positif terakhir yang dibawa Newcastle dari kandang City tercipta pada September 2000. Kala itu, City masih bermarkas di Stadion Maine Road yang telah dirobohkan pada 2003.
Meski Newcastle kerap tidak beruntung ketika bertandang ke Etihad, kata Manajer Newcastle Eddie Howe, hal itu tidak akan membuat City meremehkan skuadnya. Menurut dia, City adalah tim yang selalu berusaha tampil maksimal melawan siapa pun.
”Saya yakin mereka akan siap menghadapi kami sehingga kami harus menampilkan performa yang sangat baik. Kami ingin menjaga emosi positif setelah gim pertama, sebab kami ingin menjadi salah satu tim top di Liga Inggris musim ini secara konsisten,” ujar Howe dilansir BBC.
Howe memiliki dilema jelang laga melawan City. Ia harus memilih salah satu dari dua penyerangnya, yaitu Alexander Isak dan Callum Wilson, untuk tampil sebagai pemain utama.
”Untuk menentukan itu, saya merasa sangat berat untuk membuat salah satu dari dua orang yang saya sukai itu kecewa. Namun, saya senang dengan penampilan Alex (Isak) dan Callum (Wilson) yang sudah sama-sama mencetak gol,” kata Howe.
Jika bisa mengalahkan City, The Magpies akan mengoleksi kemenangan pada dua laga perdana Liga Inggris untuk pertama kali sejak musim 1997-1998.