Inter Milan Tergelincir, Lazio Jaga Asa ke Liga Champions
Lazio tidak menyia-nyiapkan kesempatan memperkokoh posisi di empat besar Liga Italia saat Inter Milan tergelincir kalah 1-3 dari Napoli. Lazio menang 1-0 atas Udinese dan mengudeta Inter di urutan ketiga.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
UDINESE, SENIN – Setelah Inter Milan takluk 1-3 dari Napoli, Lazio tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengonsolidasikan posisi mereka di empat besar Serie A Liga Italia. Dalam laga tandang pada pekan ke-36, Senin (22/5/2023), Lazio menambah tiga poin usai menang 1-0 atas Udinese. ”Si Elang” pun sukses mengudeta Inter di urutan ketiga dan memperbesar peluang bertahan di empat besar hingga akhir musim guna mendapatkan tiket ke Liga Champions musim depan.
”Liga Champions (musim depan) adalah impian kami. Kami mengejarnya dalam dua musim terakhir (terakhir kali meraih tiket ke Liga Champions pada musim 2019/20),” ujar penyerang sekaligus kapten Lazio Ciro Immobile yang mencetak gol kemenangan timnya kepada DAZN dilansir Corriere dello Sport.
Raihan tiga poin itu membawa Lazio naik satu tangga dari urutan keempat menjadi ketiga dengan 68 poin dari 36 laga. Mereka melompati Inter yang kalah 1-3 dari tuan rumah Napoli, Minggu (21/5). Kini, ”Si Ular Besar”, julukan Inter Milan, di tempat keempat dengan 66 poin dari 36 laga. ”
Posisi Lazio di empat besar relatif lebih aman dibanding Inter. Hal itu karena ”Si Biru Langit” hanya menghadapi tim yang di atas kertas jauh di bawah dalam dua pekan terakhir, yakni menjamu tim urutan ke-19 Cremonese pada pekan ke-37, Minggu (28/5) dan kontra tuan rumah Empoli yang berada di peringkat ke-14 pada pekan pamungkas, Minggu (4/6).
Kalau tidak menang, imbang dua kali pun sudah cukup untuk mengantarkan Lazio ke Liga Champions musim depan. ”Kenyataannya, kami cuma membutuhkan tambahan dua poin untuk ke Liga Champions. Anda perlu memikirkan hal ini, kalau tidak, tim akan mendapatkan pesan yang buruk (kritikan),” ungkap pelatih Lazio Maurizio Sarri.
Sebaliknya, posisi Inter relatif rawan. Dua laga sisa ”Si Hitam-Biru” cukup berat, yaitu menjamu tim urutan keenam yang turut mengintai empat besar, Atalanta pada pekan ke-37, Minggu (28/5) dan bersua tuan rumah Torino yang berada di peringkat ke-10 pada pekan terakhir, Minggu (4/6). Lagi pula, Inter harus membagi energi dan konsentrasinya untuk menghadapi Fiorentina pada final Piala Italia, Kamis (25/5) dan Manchester City di final Liga Champions, Minggu (11/6).
Kalau kalah dalam dua laga sisa, posisi Inter berpotensi direbut oleh AC Milan yang kini berada di urutan kelima dengan 64 poin dari 36 laga ataupun Atalanta dan AS Roma. Roma masih berada di peringkat ketujuh dengan 59 poin dari 35 laga. Mereka baru memainkan laga ke-36 melawan tim tamu Salernitana, Senin malam.
Pelatih Inter Simone Inzaghi kepada DAZN dikutip Football-Italia mengatakan, dirinya sangat menyesal timnya tidak membuat lebih banyak peluang saat menghadapi Napoli. Bahkan, mereka lebih banyak membiarkan ”Si Keledai Kecil” menguasai bola sepanjang babak pertama. ”Saya yakin kami bisa berbuat lebih banyak di babak kedua tetapi kemudian kami melakukan kesalahan naif berupa kartu merah (yang diterima gelandang Roberto Gagliardini di menit ke-41),” ucapnya.
Liga Champions (musim depan) adalah impian kami. Kami mengejarnya dalam dua musim terakhir.
Inzaghi sadar bahwa Inter melawan Napoli yang berstatus juara Italia di kandang Napoli. Kendati demikian, Inter punya alasan untuk meraih poin atas Napoli. La Beneamata datang dengan rekor delapan kemenangan beruntun di semua kompetisi.
Terlepas dari itu, Inzaghi berharap timnya segera melupakan kekalahan itu dan kembali mencurahkan konsentrasi untuk laga-laga berikutnya. ”Ini adalah pertandingan ke-15 kami dalam 50 hari. Saya harap semua orang dalam skuad ini memberikan semuanya selama jadwal pertandingan yang luar biasa (jadwal padat yang tersisa),” terangnya.
Laga Udinese-Lazio
Kembalinya kebugaran Immobile menjadi pembeda yang nyata untuk Lazio. Pemain yang sempat bergelut dengan sejumlah cedera itu langsung membuat peluang pertama untuk Lazio di menit ke-20. Dia mampu menyundul umpan penyerang sayap kiri Mattia Zaccagni dari dalam kotak penalti. Namun, kiper Udinese Marco Silvestri masih bisa menepisnya.
Usai gelandang Luis Alberto mendapatkan peluang melalui tendangan keras dari luar kotak penalti pada menit ke-39, Immobile membuat peluang keduanya di menit ke-48 saat dirinya memaksimalkan umpan pemain pengganti, pemain sayap Pedro di dalam kotak penalti. Setelah melewati satu pemain Udinese, Immobile melepaskan tendangan keras ke arah tengah gawang. Akan tetapi, lagi-lagi, Silvestri mampu menepisnya.
Setelah gelandang Matias Vecino mendapatkan peluang lewat tendangan keras dari luar kotak penalti pada menit ke-51, Immobile kembali menjadi momok. Kali ini, setelah menerima umpan Luis Alberto di dalam kotak penalti, Immobile terpaksa dijatuhkan oleh bek Udinese, Adam Masina di menit ke-59. Wasit pun tak pikir panjang memberikan hadiah penalti untuk Lazio.
Immobile yang mengambil penalti itu tidak menyia-nyiakan kesempatan. Tanpa keraguan, pemain berusia 33 tahun itu menyarangkan bola ke sudut kanan bawah gawang di menit ke-61. Tendangannya mengecoh Silvestri yang bergerah ke arah berlawanan.
Usai gol itu, Lazio mendapatakn dua peluang lainnya, yakni sundulan bek Alessio Romagnoli yang masih membentur tiang kiri bawah gawang pada menit ke-64 dan sontekan gelandang Sergej Milinkovic-Savic yang masih bisa ditepis dengan ujung kaki oleh Silvestri di menit ke-72.
Walau bermain di kandang sendiri, Stadion Friuli, Udinese justru kesulitan mendominasi permainan dan menciptakan peluang. ”Si Zebra Kecil” tak mampu menembus pertahanan Lazio yang rapat dan displin. Skor 1-0 untuk keunggulan Lazio pun tidak berubah hingga wasit meniupkan pluit panjang tanda laga berakhir.
Sesaat pasca laga berakhir, Immobile langsung berteriak kencang sambil mengangkat kedua tangan ke arah langit. Dia meluapkan emosinya yang puas bisa melanjutkan tren positif mencetak gol dalam dua laga Serie A terakhir dan membantu Lazio terus bersaing di empat besar.
”Di awal permainan saya mengatakan siap bermain di dalam atau di luar, jika tidak tahu pasti tantangan, itu akan membuat Anda menyesal. Ini pertandingan yang sempurna, di pertahanan kami kembali ke performa seperti biasanya. Senang bisa merayakan gol dengan memeluk semua orang di bangku cadangan, mereka pantas mendapatkannya,” kata Immobile.
Sarri juga terlihat memberikan tepuk tangan berdiri kepada para pemain dan suporter Lazio yang hadir di Stadion Friuli. ”Musim yang normal terjadi ketika Ciro (Immobile) tanpa cedera dan Milinkovic (Savic) tanpa Piala Dunia (bersama Serbia di Qatar 2022). Tanpa mereka di sejumlah laga (musim ini), kami kehilangan beberapa poin,” tutur Sarri menjelaskan betapa penting kehadiran Immobile.