Stephen Curry kembali rela meredam egonya sebagai penembak terhebat sepanjang masa demi kemenangan tim. Warriors pun membenamkan Lakers.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
SAN FRANCISCO, JUMAT —Shooting guard Klay Thompson memang menjadi eksekutor utama kemenangan Golden State Warriors atas Los Angeles Lakers. Namun, kemenangan Warriors sebenarnya berawal dari kerelaan megabintang Warriors, Stephen Curry, menerima peran pelayan.
Disaksikan sang ayah, Mychal, yang merupakan mantan pemain Lakers, Thompson mengantar Warriors menang telak atas tim tamu 127-100 dalam gim 2 semifinal Wilayah Barat di Chase Center, Jumat (5/5/2023). Penampilan pemain kelahiran LA itu nyaris sempurna dengan sumbangan 30 poin dalam 31 menit, memasukkan 8 kali dari 11 tembakan tiga angka.
”Saya hanya mencoba untuk membangunkan semangat penonton. Selalu menyenangkan ketika Anda bisa menembak bola dengan baik. Itu akan lebih baik jika kami bisa menutupnya dengan kemenangan (seperti hari ini),” kata Thompson yang akhirnya bertemu Lakers di playoff untuk pertama kalinya.
Bukan kebetulan tim juara bertahan Warriors bisa unggul 27 poin atas LeBron James dan rekan-rekan. Berbeda dengan dua hari lalu di tempat sama. Mereka kesulitan menghadapi keunggulan fisik para pemain Lakers saat kalah pada gim 1, dengan skor 112-117. Ketika itu, mereka sempat frustrasi dan hanya asal menembak dari tiga angka.
Pelatih Warriors Steve Kerr mengubah banyak hal, termasuk memainkan center JaMychal Green sejak menit awal. Penampilan Green sebagai pemain mula merupakan yang pertama kali terjadi di playoff musim ini. Meskipun begitu, perubahan paling berpengaruh adalah peran Curry.
Curry tidak lagi mengambil peran mesin skor tim, seperti terjadi sepanjang playoff. Dia hanya menyumbang 20 poin dari percobaan 12 kali tembakan. Bagi sosok berjuluk penembak terhebat sepanjang masa, jumlah tembakan itu sangat rendah. Bandingkan dengan dua laga sebelumnya, gim 1 versus Lakers (24 kali) dan gim 7 versus Kings (38 kali).
”Chef” Curry, julukannya, juga hanya mencoba 5 kali tembakan tiga angka, 3 kali di antaranya masuk. Sebagai konteks, hanya sekali dia mencatatkan jumlah tembakan tiga angka (4 kali) dalam sejarah playoff, yaitu pada seri versus Utah Jazz musim 2016-2017. Reratanya dalam playoff adalah 10,6 kali tembakan.
Curry tidak memaksa untuk mencetak poin. Dia lebih berperan sebagai pelayan atau fasilitator tim. Sebagian kontribusi itu bisa terlihat dari sumbangan 12 asis miliknya, terbanyak di antara seluruh pemain gim 2. Sebagian lagi tidak terlihat dalam statistik karena dia lebih sering memancing gravitasi pertahanan Lakers.
Analisis sekaligus mantan pemain NBA, Tim Legler, mengatakan, Curry menunjukkan kreativitas di level tertinggi. ”Dia menciptakan skema, membuka jalan untuk pemain lain. Banyak situasi itu berujung poin, tetapi tidak menjadi asis untuk dia. Butuh kerelaan besar bagi pencetak skor seperti dia untuk bermain seperti itu, demi kemenangan tim,” ujarnya di ESPN.
Perbedaan paling jelas, Curry lebih banyak menjadi pembawa bola utama. Sebelumnya, sang guard 35 tahun lebih banyak berlari mengelilingi pertahanan lawan, sambil menanti umpan. Perubahan itu sangat berpengaruh untuk mengacaukan pertahanan Lakers.
Lakers terpaksa berkali-kali menciptakan skema untuk menjaga Curry dengan dua pemain sekaligus. Dalam situasi pick and roll yang memunculkan skema dua lawan dua, Curry juga sering kali mampu menarik center Lakers Anthony Davis keluar dari area dalam. Saat lawan tertarik, dia langsung mengumpan ke dalam.
Adapun Davis merupakan kunci kemenangan Lakers pada gim 1. Selain menyumbang 30 poin dan 23 rebound, dia juga menjadi monster penjaga keranjang dengan 5 blok, Rabu lalu. Hal itu sangat menyulitkan para pemain Warriors untuk berekspresi di area dalam. Keran skor tuan rumah pun tersumbat.
Roda berbalik di Chase Center Jumat pagi. Akurasi tembakan Warriors naik drastis ke 50,5 persen, dari 40,6 persen (gim 1). Mereka juga mampu unggul dalam raihan poin di area berwarna, dekat keranjang, 48-42. Adapun mereka tertinggal jauh dalam aspek itu pada gim lalu, 28-54. Gravitasi Curry adalah jawabannya.
Di sisi lain, JaMychal menjawab kepercayaan dengan sumbangan 15 poin. Dia yang mencetak 3 kali tembakan tiga angka, turut memaksa pertahanan Lakers lebih fokus ke area luar. Tidak seperti ketika center utama Warriors, Kevon Looney, bermain. Looney hanya beroperasi di area dalam.
Kami sanggup bermain dengan berbagai cara. Saya juga bisa bermain dengan berbagai cara.
Curry berkata, Warriors bisa 4 kali meraih juara bersama Kerr karena punya begitu banyak skema bermain. Adapun di rezim Kerr, mereka belum pernah kalah sekalipun dalam seri playoff di Wilayah Barat (19-0). ”Kami sanggup bermain dengan berbagai cara. Saya juga bisa bermain dengan berbagai cara,” tuturnya.
Penyesuaian Warriors pun membuat laga berlangsung timpang. Mereka sudah unggul 30 poin, 110-80, pada akhir kuarter ketiga. Akibat itu, Pelatih Lakers Darvin Ham memutuskan untuk mengeluarkan semua pemain terbaiknya pada 12 menit terakhir.
Penurunan drastis performa Davis menjadi masalah utama Lakers. Dia hanya mencatat 11 poin dan 7 rebound setelah berperan sebagai pahlawan di gim 1. Davis kesulitan karena dijadikan sasaran utama pertahanan Warriors, terutama dijaga sangat ketat oleh forward Draymond Green.
James, sempat panas pada paruh pertama, hanya menyumbang total 23 poin dan 7 rebound. Menurut James, mereka harus lebih siap dengan kejutan dari Warriors. Gim 3 dan 4 akan berlangsung di markas mereka, Crypto.com Arena. ”Penyesuaian yang mereka lakukan adalah khas tim juara,” ujarnya. (AP/REUTERS)