Marquez Absen, Sorotan Tertuju pada Rins di Jerez
Balapan MotoGP seri Spanyol akan menjadi ujian konsistensi bagi Alex Rins dan Honda setelah membuat kejutan dengan finis terdepan di Amerika. Rins akan menjadi pusat perhatian Honda karena Marc Marquez masih absen.
Uccio, Rossi, dan Air Mata untuk Marini
JEREZ DE LA FRONTERA, KAMIS – Alex Rins akan menjadi pusat perhatian Honda di Jerez untuk melihat lebih dalam setelan motor RC213V yang sangat solid dan membuahkan kemenangan dalam balapan di COTA. Pebalap LCR Honda itu menawarkan sudut pandang lain bagi Honda, yang selama ini lebih terfokus kepada Marc Marquez, dalam menentukan arah pengembangan motor. Perspektif Rins itu akan disorot dalam balapan MotoGP seri Spanyol di Jerez-Angel Nieto, sirkuit yang karakternya sangat berbeda dengan COTA.
Rins saat ini membuka secercah harapan untuk meningkatkan performa RC213V di saat pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, kembali absen karena masih menjalani pemulihan pascaoperasi tulang metakarpal pertama ibu jari tangan kanan. Proses pemulihan berjalan dengan baik, tetapi tulangnya belum tersambung solid sehingga ada risiko cedera lagi jika ia ikut balapan di Jerez. Marquez pun memilih melanjutkan proses pemulihan dengan target kembali balapan di Le Mans, Perancis. Posisi Marquez akan ditempati oleh pebalap HRC Superbike, Iker Lecuona.
Marquez sebelumnya absen dalam balapan di Argentina dan Amerika, sehingga tim pabrikan Honda kehilangan sosok yang bisa dijadikan referensi utama pengembangan RC213V. Namun, Rins, yang membela tim satelit LCR Honda, menunjukan sinyal positif dalam balapan basah di Argentina. Dia memiliki pace yang dinilai akan mudah finis di lima besar jika pandangannya tidak terganggu oleh kotoran yang menempel di kaca helmnya.
Baca juga : Kemenangan Rins, Perspektif Baru bagi Marquez
Rins melanjutkan performa apiknya itu di Amerika. Saat itu, dia bisa meraih posisi start kedua, dan kemudian finis kedua dalam balapan sprint serta memenangi balapan utama. Kemenangan itu menjadi kejutan besar sekaligus pembuka harapan bahwa motor Honda bisa kompetitif. Rins pun menilai dirinya seperti sudah menemukan setelan dasar motor.
Namun, solid tidaknya basis motor itu akan diuji dalam balapan di Jerez, 28-30 April. Trek ini sangat berbeda dengan COTA dan menuntut setelan motor serta gaya berkendara yang berbeda. Jika Rins bisa kompetitif di Jerez, maka jalan RC213V untuk kembali bersaing di papan atas semakin terbuka.
"Balapan seri Amerika luar biasa bagi kami, tetapi Jerez akan sangat berbeda bagi semua orang. Kami datang ke sini hanya dengan satu tujuan yaitu melanjutkan pekerjaan, mengembangkan motor dan terus maju selangkah demi selangkah. Hasil itu (kemenangan di COTA) memberi kekuatan, bukan hanya kepada saya, tetapi bagi seluruh Honda. Kami menunjukkan, bahwa kami bisa melakukan itu (menang)," ungkap Rins, Kamis (27/4/2023).
Meraih kemenangan dengan RC213V musim ini, sejak tes pramusim, diakui oleh para pebalap Honda akan sangat sulit. Bahkan, Marc Marquez menegaskan, dirinya menjalani balapan tidak dengan target menang. Dia hanya fokus untuk setahap demi setahap meningkatkan performa motor, hingga berada pada level untuk bersaing meraih kemenangan. Saat level itu tercapai, mungkin persaingan juara sudah terlambat bagi dirinya. Karena itu pula, Marquez realistis bahwa gelar juara musim ini masih jauh dari jangkauannya.
Saya pikir, motor kami memiliki banyak potensi. Jadi, kami perlu memperbaiki beberapa hal, termasuk aerodinamika. Kami menantikan perbaikan yang mungkin akan kami coba setelan balapan di Jerez dalam tes. (Alex Rins)
Namun, Marquez menegaskan bahwa potensi RC213V sangat besar. Dia pun meyakini, pada satu titik, level motornya akan bisa sangat kompetitif. Keyakinan itu juga dimiliki oleh Rins yang sejak awal musim merasakan potensi besar motor barunya itu. Rins menilai, Honda hanya perlu memperbaiki detail-detail setelan motor, termasuk aerodinamika serta setelan elektronik (traction control) untuk mengurangi ban belakang spin saat akselerasi keluar dari tikungan.
"Sebelum musim ini dimulai, kami tahu bahwa ini akan menjadi musim yang berat karena saya selama enam tahun bersama tim yang sama, pabrikan yang sama (Suzuki), dan sekarang kami mengalami perubahan besar, mesin berubah. Saya perlu memperbaiki manajemen tenaga motor, pengaturan elektronik pada motor," ujar Rins kepada MotoGP.
"Ini bukanlah motor yang terlalu sulit untuk dikendarai, kami hanya perlu memperbaiki beberapa titik lemah dari motor kami. Pada aerodinamika juga. Daya cengkeram saat keluar dari tikungan, kami kehilangan sepersekian detik karena itu," jelas Rins terkait dua kelemahan utama RC213V musim ini.
Rins menyiasati kendala ban belakang spin dengan mengurangi peran traction control yang dia lakukan di COTA. Pebalap asal Spanyol itu ingin mengatur traksi dengan respons bukaan gas, merasakan limit dengan tubuhnya. Langkah itu berbuah manis di COTA. Dia bisa melaju dengan sangat cepat, berani mengambil risiko karena bisa merasakan limit motor, hingga mampu menekan Francesco Bagnaia dalam balapan utama sehingga pebalap tim pabrikan Ducati itu terjatuh.
"Jadi, jelas, saya perlu memahami motor dengan lebih baik. Ini tidak seperti motor yang satunya (Suzuki) dalam hal potensi, tenaga. Kami perlu terus bekerja dan menjadi lebih baik," ujar Rins.
Baca juga : Rins Kembalikan Tawa Honda di MotoGP COTA
"Saya tidak pernah berhenti yakin. Saya senang karena saat saya melihat motor tidak bisa lebih cepat lagi, saya berusaha lebih agresif atau berjuang ekstra. Itu membuahkan hasil. Tetapi, berada pada 110 persen di setiap putaran akan membuat mudah melakukan kesalahan," ujar Rins terkait kerja keras yang dia lakukan untuk mengompensasi keterbatasan motornya.
Jalan baru Honda
Langkah yang dilakukan oleh Rins untuk mendapatkan setelan dasar motor yang solid, yang memberikan hasil bagus di COTA, berpotensi menjadi jalan baru bagi Honda Racing Corporation yang selama ini sering dinilai hanya fokus pada Marquez. Pola itu membuat motor RC213V pun hanya cocok bagi Marquez dan membuat pebalap Honda lainnya kesulitan.
"Honda sudah pasti ingin meningkatkan motor mereka. Jadi, menurut saya, mereka perlu membangun motor yang bukan hanya untuk satu pebalap. Saya tidak ingin mengatakan bahwa mereka bekerja untuk Marc karena mereka bekerja untuk semua pebalap. Tetapi, kita lihat saja apakah mereka akan mengambil setelan dasar (motor) kami," ungkap Rins.
"Kami, keempat pebalap, meminta hal yang sama. Paling tidak, dari apa yang saya dengar dari Marc, kami berdua kesulitan dalam akselerasi. Kami perlu bekerja sama. Benar, bahwa saya mengerjakan basis saya untuk menang, Marc mencari basisnya untuk menang, demikian juga Joan (Mir) dan Taka (Takaaki Nakagami). Tetapi, kami perlu bekerja sama untuk meningkatkan motor. Kami perlu membuat Honda menjadi motor pemenang lagi," tegas pebalap asal Spanyol itu.
Ia menambahkan, untuk meraih gelar juara, tim perlu memiliki kendali terkait semua hal sejak awal. "Sudah pasti kami bisa membalikan keadaan jika kami bisa meningkatkan performa motor, tetapi itu (akan) sudah terlalu terlambat," ujar Rins terkait posisi RC213V dalam persaingan juara musim ini.
Baca juga : Uccio, Rossi, dan Air Mata untuk Marini
"Saya yakin, bahwa Honda adalah Honda. Honda adalah merek yang sangat bagus, dan mereka ingin menang. Sudah pasti mereka akan menjadi lebih baik. Saya pikir, motor kami memiliki banyak potensi. Jadi, kami perlu memperbaiki beberapa hal, termasuk aerodinamika. Kami menantikan perbaikan yang mungkin akan kami coba setelan balapan di Jerez dalam tes. Itu sangat krusial karena kami tidak memiliki banyak waktu pengujian. Hanya di Jerez ada peluang untuk meningkatkan performa motor," ujar Rins kemudian.