Golden State Warriors akan membuktikan pentingnya pengalaman di "playoff" saat bertemu lagi dengan Sacramento Kings yang dipoles oleh mantan asisten pelatih mereka, Mike Brown.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
SACRAMENTO, JUMAT – Juara bertahan Golden State Warriors akan ditantang mantan asisten pelatih mereka, Mike Brown, yang datang ke playoff bersama tim berbakat Sacramento Kings. Performa Kings musim ini lebih menjanjikan, tetapi pengalaman Warriors akan menjadi pembeda.
Brown meninggalkan Warriors setelah juara pada musim lalu. Pada musim pertama sebagai pelatih kepala, dia mengantar Kings lolos playoff untuk pertama kali sejak 2006. Kings, dengan guard bintang De’Aaron Fox (25), finis di peringkat ke-3 (48 menang – 34 kalah) Wilayah Barat.
Warriors terseok-seok musim ini. Stephen Curry dan rekan-rekan baru memastikan lolos playoff pada hari terakhir musim reguler. Berbagai problem seperti Curry yang sempat cedera dan Andrew Wiggins yang absen karena masalah keluarga, membuat mereka hanya finis di peringkat ke-6 (44-38).
(Hanya) perjalanan singkat. Itu saja. Saya masih punya tempat (tinggal) di sana. Saya mungkin akan mampir dan memeriksanya. (Playoff nanti) tidak penting siapa yang kami lawan, seperti yang dipikirkan tim lain. Mereka juga tidak akan masalah melawan siapa saja.
“(Hanya) perjalanan singkat. Itu saja. Saya masih punya tempat (tinggal) di sana. Saya mungkin akan mampir dan memeriksanya. (Playoff nanti) tidak penting siapa yang kami lawan, seperti yang dipikirkan tim lain. Mereka juga tidak akan masalah melawan siapa saja,” kata Brown.
Pertemuan berbau reuni itu menarik karena bergaya main nyaris serupa, sama-sama sangat ofensif. Mereka adalah tim dengan rerata produktivitas tertinggi di liga, Kings (120,7 poin) dan Warriors (118,9 poin). Permainan mereka bertumpu pada transisi kilat dan tembakan tiga angka.
Warriors selalu terkenal dengan para penembak jitu tiga angka, seperti duet “splash brothers” Curry dan Klay Thompson. Kings sama sekali tidak takut. Brown sukses menciptakan ekosistem nyaman untuk para penembak, antara lain guard Kevin Huerter dan rookie Keegan Murray.
Sepanjang musim ini, hanya 5 pemain yang mampu mencatat akurasi tembakan tiga angka di atas 40 persen, dengan catatan memasukkan minimal 200 tembakan. Empat pemain di antara itu akan berlaga di seri nanti, yaitu Curry Curry (42,7 persen), Thompson (41,2 persen), Huerter (40,2) dan Murray (41,1).
Kings diuntungkan karena finis dengan peringkat lebih tinggi. Jika seri berlangsung 7 gim, mereka akan menjadi tuan rumah 4 kali. Termasuk gim pertama di Golden 1 Center, Minggu (16/4/2023). Adapun Warriors kesulitan ketika bertandang sepanjang musim ini (11-30).
Hanya saja, pembeda terbesar dari duel itu adalah faktor pengalaman. Warriors jauh diunggulkan karena punya pelatih Steve Kerr, serta trio Curry, Thompson, dan Draymond Green yang sudah empat kali meraih cincin juara. Seperti diketahui, playoff adalah dunia berbeda. Pengalaman sangat berpengaruh.
Sejak Kerr memimpin pada 2014, Warriors tidak pernah kalah satu seri pun dari tim Wilayah Barat. Kekalahan mereka di playoff hanya pada final, dari tim Wilayah Timur (Raptors dan Cavaliers). “Saya masih tidak melihat ada tim yang bisa mengalahkan kami dalam seri tujuh laga ketika kami semua sehat,” ujar Thompson.
Menurut The Athletic, sebagai perbandingan, sebanyak 15 pemain utama Warriors total telah memainkan 817 laga playoff. Seluruh pemain Kings hanya mencatat 183 laga playoff. Adapun Fox dan Murray akan menjalani debut di playoff, sementara center Domantas Sabonis sudah tiga kali beruntun gugur di putaran pertama.
Menariknya, Warriors sudah terkenal sebagai sosok yang memupus harapan tim-tim potensial. Dalam satu dekade terakhir, sudah banyak korbannya, seperti Oklahoma City Thunder bersama duet Kevin Durant dan Russel Westbrook (2016), serta Houston Rockets bersama duet James Harden dan Chris Paul (2018).
Permainan bola basket sangat bergantung pada momentum. Momentum itu dimiliki Warriors. Mereka mencatat rekor kemenangan cemerlang, 15-9, sejak laga All-Star. Pertahanan mereka juga menjadi yang terbaik di liga dalam 7 laga terakhir, sejak kedatangan kembali guard Gary Payton II yang sempat pindah ke Portland Trail Blazers pada separuh awal musim.
Kabar baik sudah menanti Warriors jelang playoff. Wiggins bisa kembali bermain pada gim 1. Pemain terbaik kedua Warriors pada playoff musim lalu itu sudah absen sejak pertengahan Februari. Dia mendampingi ayahnya, Mitchell, yang sakit.
Wiggins akan menjadi tambahan berarti untuk tim asuhan Kerr. Dia mencatat rerata 17,1 poin dan 5 rebound pada musim ini. Forward asal Kanada itu diproyeksikan untuk menjaga Fox yang merupakan pemain terbaik Kings.
Kerr berkata, belum tahu akan langsung memainkan Wiggins sejak awal atau dari bangku cadangan. “Rencana kami adalah tidak memberi tahu ke publik agar Brown tidak mendengar informasi itu. Kami berharap itu bisa menjadi keuntungan kami. Pastinya dia (Wiggins) akan bermain,” jelas Kerr sambil bercanda. (AP/REUTERS)