Performa Aldila Sutjiadi terus meningkat dalam persaingan tenis profesional. Dengan dua gelar juara pada tahun ini, dia mendekati targetnya untuk meraih posisi ranking 30 besar dunia.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
AUSTIN, MINGGU — Menjalani turnamen dengan berpindah dari satu negara ke negara lain seorang diri, termasuk dengan biaya sendiri, Aldila Sutjiadi (27) mengembangkan kariernya di dunia tenis profesional. Dalam ketatnya persaingan, Aldila kian mendekati targetnya tahun ini.
Salah satu targetnya pada 2023 adalah menembus ranking 30 besar dunia pada nomor ganda. Dia mendekati posisi tersebut setelah menjuarai ganda putri turnamen WTA 250 Austin, Amerika Serikat, 27 Februari-5 Maret.
Dalam turnamen ini Aldila berpasangan dengan petenis Selandia Baru, Erin Routliffe, dan ditempatkan sebagai unggulan kedua. Turnamen ini juga diikuti Beatrice Gumulya, sesama petenis Indonesia, yang bermain bersama petenis Taiwan, Hsieh Yu Chieh.
Beatrice/Hsieh terhenti di babak pertama, sedangkan Aldila/Routliffe melaju ke final yang berlangsung Minggu (5/3/2022), atau Senin pagi WIB. Aldila/Routliffe juara setelah mengalahkan unggulan teratas, Nicole Melichar-Martinez/Ellen Perez (AS/Selandia Baru), 6-4, 3-6, 10-8.
Gelar juara tersebut menjadi yang kedua bagi Aldila pada 2023, setelah memenangi WTA 250 Auckland bersama Miyu Kato (Jepang), 2-8 Januari. Turnamen itu menjadi salah satu momen pemanasan untuk Grand Slam Australia Terbuka. Mereka lalu bertahan hingga babak ketiga di Melbourne Park, penampilan terbaik Aldila di ajang Grand Slam.
Hasil tersebut menaikkan posisi Aldila dalam peringkat dunia ganda. Dia mengawali musim kompetisi 2023 pada peringkat ke-51 dan saat ini menempati peringkat ke-32. Aldila pun mendekati salah satu targetnya pada tahun ini.
”Saya ingin menembus peringkat 30 besar dunia pada akhir tahun dan bisa tampil dalam turnamen Final WTA,” kata Aldila, menyebut targetnya.
Final WTA yang disebut peraih medali emas ganda campuran Asian Games Jakarta Palembang 2018 bersama Christopher Rungkat itu, adalah turnamen pada pengujung musim. Turnamen yang tahun ini akan berlangsung di Shenzhen, China, pada Oktober tersebut diikuti delapan wakil terbaik dari nomor tunggal dan ganda putri berdasarkan prestasi sepanjang tahun.
Jika bisa meningkatkan performa, Aldila/Kato memiliki kesempatan untuk bersaing dalam ajang elite tersebut. Saat ini, mereka berada pada peringkat keenam dalam Daftar Ranking Menuju Final WTA.
Upaya berikutnya untuk menambah poin peringkat akan dilakukan pada turnamen besar di Amerika Serikat secara beruntun, yaitu turnamen gabungan putra dan putri, WTA/ATP Masters 1000 Indian Wells (8-19 Maret) dan Miami (22 Maret-2 April). Dalam debut pada turnamen level WTA 1000, yaitu di Dubai pada 19-25 Februari, Aldila/Kato dihentikan unggulan teratas, Cori Gauff/Jessica Pegula, pada babak kedua dalam laga ketat.
Saya ingin menembus peringkat 30 besar dunia pada akhir tahun dan bisa tampil dalam turnamen Final WTA.
Duet Aldila/Kato juga direncanakan tampil pada Grand Slam di lapangan tanah liat Roland Garros, Perancis Terbuka, 28 Mei-11 Juni. Di Perancis Terbuka 2022, duet itu bertahan hingga babak kedua. Berkaca pada Grand Slam Australia Terbuka, Januari, saat Aldila berperingkat ke-37 dan Kato ke-40, dan menjadi unggulan ke-16, mereka berpeluang kembali menjadi unggulan di Perancis Terbuka.
Tak ada Djokovic dan Nadal
Untuk tiga musim beruntun sejak 2021, Novak Djokovic tak akan tampil di Indian Wells Masters. Tunggal putra nomor satu dunia itu mundur sebelum undian digelar, Senin. Panitia turnamen tak menyebut alasan Djokovic mundur, tetapi kabar tersebut bukanlah kejutan.
Peluang Djokovic untuk tampil di Indian Wells (dan kemungkinan Miami) tipis karena dia tak pernah divaksinasi Covid-19, yang masih menjadi syarat pendatang internasional untuk masuk AS. Djokovic pun menyampaikan permintaan khusus pada Pemerintah AS untuk mengikuti Indian Wells dan Miami Masters walaupun tanpa vaksin.
Meski Asosiasi Tenis AS (USTA), Direktur Turnamen Indian Wells Masters Tommy Haas, dan politisi memberi dukungan pada Djokovic, Pemerintah AS tetap memberlakukan peraturan pada masa pandemi Covid-19 tersebut. Beberapa politisi bahkan mengirim surat pada Presiden AS Joe Biden.
Djokovic baru bisa memasuki AS pada 11 Mei ketika peraturan tersebut dicabut. Dengan demikian, turnamen level atas yang dan Grand Slam di AS yang masih bisa diikutinya adalah ATP Masters 1000 Cincinnati dan Grand Slam AS Terbuka.
Terkait dengan situasi pandemi Covid-19 pula, Djokovic tak tampil pada Indian Wells dan Miami Masters 2021 dan 2022. Adapun pada 2020, kedua turnamen tersebut tak digelar.
Persaingan tunggal putra di Indian Wells pun akan menjadi persaingan petenis berusia 20 tahunan seiring dengan absennya Djokovic dan rivalnya, Rafael Nadal. Nadal telah dipastikan absen di Indian Wells dan Miami karena masih dalam masa pemulihan cedera pinggul. Nadal pun absen di Miami sejak terakhir kali tampil pada 2017 dan mencapai final. (AP/REUTERS)