Petenis Indonesia, Aldila Sutjiadi, untuk pertama kalinya akan tampil pada babak ketiga Grand Slam. Dia pun sangat antusias bertemu petenis top dunia pada tahap itu di Australia Terbuka 2023.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY
Dokumentasi September 2022 ini memperlihatkan petenis Indonesia, Aldila Sutjiadi, saat tampil dalam turnamen Mandiri Tennis Open 2022 di Jakarta. Aldila kini tengah mengikuti ajang prestisius, Grand Slam Australia Terbuka 2023.
MELBOURNE, JUMAT — Bagi petenis Indonesia, tampil di turnamen Grand Slam adalah momen besar untuk mendapatkan pengalaman berhadapan dengan petenis top dunia. Aldila Sutjiadi meraih peluang itu dan antusias menantikannya.
Aldila, bersama partnernya, Miyu Kato (Jepang), berpeluang bertemu pemain papan atas dunia pada babak ketiga Australia Terbuka di Melbourne Park. Pada laga babak kedua ganda putri, Jumat (20/1/2023), mereka mengalahkan Camila Osorio/Marie Bouzkova (Kolombia/Ceko) 6-3, 6-7 (4), 6-3.
Pada tahap berikutnya, yang akan menjadi pengalaman pertama Aldila bermain dalam babak ketiga Grand Slam, Aldila/Kato bisa bertemu petenis yang menempati peringkat dunia dan unggulan sepuluh besar pada nomor tunggal serta unggulan kedua pada ganda putri. Mereka adalah duet petenis Amerika Serikat, Cori ”Coco” Gauff dan Jessica Pegula.
Namun, Coco/Pegula harus lebih dulu mengalahkan Moyuka Uchijima/Wang Xin Yu (Jepang/China) pada babak kedua ganda putri, Sabtu (21/1). Coco/Pegula memainkan laga babak kedua pada hari berbeda dengan Aldila/Kato karena kedua petenis top dunia itu juga tampil pada nomor tunggal.
AFP/PAUL CROCK
Petenis putri Amerika Serikat, Coco Gauff, memukul bola saat menghadapi kompatriotnya, Bernarda Pera, pada laga babak ketiga tunggal putri Australian Terbuka 2023 di Melbourne, Jumat (20/1/2023). Coco memenangi laga itu, 6-3, 6-2.
Pegula, unggulan ketiga di tunggal putri, mengalahkan M Kostyuk (Ukraina) 6-0, 6-2 pada babak ketiga, Jumat. Coco juga menang, yaitu atas sesama petenis AS, Bernarda Pera, 6-3, 6-2. ”Saya sangat ingin bertemu mereka (Coco/Pegula). Ini bisa menjadi pengalaman. Kami harus bermain tanpa beban karena mereka adalah unggulan kedua,” ujar Aldila.
Petenis Indonesia itu menjalani debut di Grand Slam pada Australia Terbuka 2022. Ketika itu, Aldila berpasangan dengan pemain Thailand, Peangtarn Plipuech, dan langsung tersingkir pada babak pertama. Lalu, sejak Perancis Terbuka pada tahun yang sama hingga saat ini, Aldila berpasangan dengan Kato, termasuk dalam beberapa turnamen WTA 250.
Mereka menembus babak kedua Perancis Terbuka dan AS Terbuka 2022. Di AS Terbuka, Aldila/Kato bahkan menundukkan petenis yang bereputasi juara Grand Slam, yaitu Latisha Chan/Samantha Stosur (Taiwan/Australia), pada babak pertama. Namun, Aldila/Kato lantas dihentikan Desirae Krawczyk/Demi Schuurs (AS/Belanda) pada babak kedua.
Aldila menyatakan kelegaannya bisa memenangi babak kedua. Apalagi, persaingan begitu ketat dengan momentum kendali permainan yang selalu berpindah di antara kedua pasangan.
Tahun ini, Aldila/Kato menjadi unggulan, yaitu ke-16, berkat poin ranking mereka. Aldila menempati peringkat ke-36 dunia ganda, sementara Kato ke-40. Posisi itu didapat, salah satunya, berkat gelar juara dari salah satu turnamen pemanasan Australia Terbuka tahun ini, yaitu WTA 250 Auckland, Selandia Baru, pada 2-8 Januari.
ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
Dokumentasi Februari 2022 ini memperlihatkan petenis Indonesia, Aldila Sutjiadi, saat tampil dalam final Mandiri Tennis Open 2022 di Jakarta. Aldila kini tengah mengikuti ajang prestisius, Grand Slam Australia Terbuka 2023.
Di final pada saat itu, mereka mengalahkan duet pemain muda dan senior, Leylah Fernandez/Bethanie Mattek-Sands (Kanada/AS). Fernandez adalah finalis tunggal putri AS Terbuka 2021, adapun Mattek-Sands petenis spesialis ganda. Dia meraih sembilan gelar juara Grand Slam dari ganda putri dan campuran. Petenis berusia 37 tahun itu juga meraih medali emas ganda campuran Olimpiade Rio de Janeiro 2016 saat berpasangan dengan Jack Sock.
Selain berbicara antusiasme seandainya bertemu Coco/Pegula, Aldila menyatakan kelegaannya bisa memenangi babak kedua. Apalagi, persaingan begitu ketat dengan momentum kendali permainan yang selalu berpindah di antara kedua pasangan. Setelah berbagi dua set awal, mereka saling mematahkan servis pada gim pertama hingga keempat set ketiga.
Aldila/Kato akhirnya meraih kunci kemenangan saat mencuri servis Bouzkova pada gim keenam hingga unggul 4-2. Servis ini direbut setelah berjuang melewati enam kali deuce.
Dalam laga yang berlangsung di bawah teriknya matahari itu, kedua pasangan tampil solid. Mereka membuat winner yang lebih banyak ketimbang unforced error. Aldila/Kato membuat 41 winner dengan delapan unforced error, sementara Osorio/Bouzkova membuat 24 winner dan enam unforced error.
KOMPAS/KELVIN HIANUSA
Dokumentasi 2021 ini meperlihatkan Aldila Sutjiadi memeluk Priska Madelyn Nugroho pada final PON Papua 2021 di Arena Sian Soor, Kota Jayapura, Kamis (7/10/2021). Aldila, yang lebih senior, berhasil menaklukkan yuniornya, 6-4, 7-6.
Persaingan juara Grand Slam
Sementara tunggal putri nomor satu dunia, Iga Swiatek, mulai memperlihatkan potensinya menjadi juara Australia Terbuka untuk pertama kalinya. Setelah memenangi babak pertama dan kedua yang ketat, meski masing-masing berlangsung dua gim, Swiatek memperlihatkan dominasinya di babak ketiga. Ia menundukkan Cristina Bucsa (Spanyol), 6-0, 6-1, dalam waktu 55 menit.
Pada set pertama, Bucsa hanya memperoleh enam poin dari total 19 poin yang didapatnya. Swiatek bahkan tidak memberi kesempatan petenis yang lolos dari babak kualifikasi itu meraih poin pada gim pertama dan ketiga set awal. ”Saya tahu permainannya solid. Jadi, saya tak membiarkan performanya berkembang. Saya senang bisa fokus pada taktik dan disiplin,” kata Swiatek yang ditunggu Elena Rybakina pada babak keempat.
Rybakina menyingkirkan finalis Australia Terbuka 2022, Daniel Collins, 6-2, 5-7, 6-2, dan sangat menantikan pertemuan dengan Swiatek. Mereka pernah bertemu pada perempat final WTA Ostrava 2021 yang dimenangi Swiatek 7-6 (5), 6-2.
Pertemuan itu menjadi persaingan juara dua Grand Slam terakhir. Swiatek adalah juara AS Terbuka 2022, sementara Rybakina menjuarai Wimbledon pada tahun yang sama. ”Sudah pasti, Iga adalah petenis dengan fisik dan mental yang tangguh. Saya harus bermain solid dan agresif sejak awal. Saya akan memanfaatkan setiap kesempatan yang didapat,” kata Rybakina.
AFP/ANTHONY WALLACE
Petenis Kazakhstan, Elena Rybakina, melakukan servis bola saat menghadapi Danielle Collins (Amerika Serikat) pada babak ketiga tunggal putri Australia Terbuka 2023 di Melbourne, Jumat (20/1/2023). Laga itu dimenangi Rybakina.
Swiatek, Coco, dan Pegula menjadi bagian dari tunggal putri unggulan sepuluh besar yang masih bertahan. Unggulan lainnya telah tersingkir pada babak kedua, salah satunya Ons Jabeur (2). Finalis dua Grand Slam terakhir ini kalah dari Marketa Vondrousova, 1-6, 7-5, 1-6, pada babak kedua, Kamis.
Sementara tunggal putra peringkat tiga besar dunia tak lagi mewarnai persaingan di Melbourne Park. Setelah petenis ranking teratas, Carlos Alcaraz, absen karena cedera kaki dan Rafael Nadal (2) takluk pada babak kedua, Casper Ruud (3) tersingkir pada babak yang sama. Ruud, yang menjadi unggulan kedua di bawah Nadal, kalah dari Jenson Brooksby pada Kamis.
Favorit juara, Novak Djokovic, juga berada dalam kondisi tidak bugar karena cedera hamstring kiri sejak menjalani turnamen ATP 250 Adelaide, dua pekan sebelum Australia Terbuka. Dalam kondisi seperti itu, Djokovic akan menghadapi tantangan dari semifinalis Australia Terbuka 2017, Grigor Dimitrov, pada babak ketiga, Sabtu. (AP/AFP)