”Speed” Andalan Tim Panjat Tebing Indonesia Rebut Tiket Olimpiade 2024
Tim panjat tebing Indonesia memprioritaskan kualifikasi Olimpiade 2024 sepanjang tahun ini. Meski demikian, persiapan menuju Asian Games tak dapat dikesampingkan.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim nasional panjat tebing Indonesia fokus berburu tiket Olimpiade Paris 2024. Berbagai upaya dan target dicanangkan sepanjang tahun ini guna memenuhi kuota yang tersedia.
Nomor kecepatan (speed)jadi andalan tim Indonesia untuk merebut peluang menuju Olimpiade Paris 2024. Nomor itu pula yang selama ini kerap mengukir prestasi bagi tim Indonesia.
Untuk saat ini, kami fokus pada nomor pertandingan yang Indonesia bisa punya peluang lolos di Olimpiade, yaitu nomor speed. Kami bentuk tim sembilan.
”Untuk saat ini, kami fokus pada nomor pertandingan yang Indonesia bisa punya peluang lolos di Olimpiade, yaitu nomor speed. Kami bentuk tim sembilan,” ujar pelatih tim panjat tebing Indonesia, Hendra Basir, saat dihubungi dari Jakarta, Senin (9/1/2023).
Tim sembilan itu terdiri dari enam putra dan tiga putri. Mereka akan mengikuti seluruh babak kualifikasi Olimpiade pada 2023. Perhelatan itu akan berlangsung di Bern, Swiss, pada 1-12 Agustus 2023.
Sebelum itu, tim panjat tebing Indonesia akan mengikuti seri rangkaian kejuaraan dunia sejak April yang bermula di Seoul, Korea Selatan. Mereka terus berkompetisi di enam negara secara bergulir, yakni Indonesia, Amerika Serikat, Swiss, Perancis, dan China.
Hendra mengatakan, 32 peringkat terbaik dari seluruh seri ini, baik putra maupun putri, akan berhak mengikuti babak seri kualifikasi terakhir pada Maret-Juni 2024. Selain itu, tim panjat tebing Indonesia akan menghadapi babak kualifikasi pada zona kontinental.
Speed sebagai nomor andalan akan meloloskan 12 atlet masing-masing putra dan putri yang berhak ikut Olimpiade. ”Jadi, mereka wajib mengikuti semua seri ini, tetapi kalau sudah lolos seri pertama, ya, kami sudah enggak wajib mengikuti kualifikasi berikutnya,” kata Hendra.
Dari 12 atlet yang lolos, ada tambahan kuota untuk tuan rumah dan atlet yang dinilai berkompetensi (wildcard). Alhasil, 14 atlet masing-masing putra dan putri untuk speed, sedangkan kombinasi (gabungan lead dan bouldering) akan memberi kuota 20 atlet.
”Cuma memang peluang kami untuk kategori combine masih jauh karena kami sedang mempersiapkan tim yunior ini untuk 2028. Jadi, kami fokus untuk kategori speed,” kata Hendra.
Meski demikian, Indonesia akan mengikuti kategori lead dan bouldering, tetapi tidak sebanyak dalam seri. Skala prioritas jadi pertimbangan pelatih untuk memutuskan hal tersebut sehingga saat ini fokus pada kategori dengan peluang besar. Kategori lain akan difokuskan untuk perhelatan Olimpiade 2028.
Prioritas lain
Penasihat Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sapto Hardiono menyebut, 2023 merupakan tahun kualifikasi sekaligus kompetisi bagi panjat tebing. Selain berburu tiket ”emas” Olimpiade Paris 2024, tim nasional juga mempersiapkan diri untuk Asian Games tahun ini.
”Hal ini tidak bisa kami kesampingkan karena di Asian Games 2018, kami juara umum. Jadi, kami berharap tradisi ini masih bertahan untuk Asian Games di China,” kata Sapto.
Asian Games tahun ini akan dilaksanakan di Hangzhou, China, pada 23 September-8 Oktober 2023. Setidaknya ada 40 cabang olahraga dan 61 disiplin yang dilombakan.
Kualifikasi menuju Olimpiade 2024 dan Asian Games 2023 jadi fokus utama tim panjat tebing Indonesia. Pelatih perlu menjaga performa atlet agar tetap terjaga.
”Kami enggak lepas Asian Games dan Olimpiade. Tim pelatih sekarang sedang putar-putar otak untuk mempersiapkan,” ujar Sapto.
Sementara itu, Hendra optimistis atlet Indonesia dapat meraih empat medali emas kategori speed dari total enam emas yang diperebutkan. Peluang untuk mendapatkannya tinggi walau bersaing dengan tuan rumah dan negara-negara Asia lainnya.
”Ya, pesaing terberat, kan, tuan rumah, apalagi mereka main di sana. Jadi, kami fokus saja dengan kapasitas kami,” ujar Hendra.
Ia tak menampik bahwa China mendominasi peta kekuatan panjat tebing di skala Asia dan global. Selain itu, tingkat Asia masih ada Kazakhstan dan Korea Selatan untuk dipertimbangkan, serta Rusia juga Perancis pada tingkat global.