Bagi negara-negara besar, momen setelah Piala Dunia menjadi waktu terbaik untuk menyusun program prestasi empat tahun berikutnya.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AFP PHOTO / GIUSEPPE CACACE
Pelatih Argentina Jorge Sampaoli dalam jumpa pers Piala Dunia Rusia 2018 di Stadion St Petersburg, Saint Petersburg, Rusia, 25 Juni 2018. Hasil buruk Argentina di Rusia 2018 menyebabkan Sampaoli dipecat dan digantikan Lionel Scaloni, yang membawa Argentina juara Piala Dunia Qatar 2022.
Empat tahun lalu, setelah final Piala Dunia Rusia 2018, situasi tim nasional Argentina diselimuti ketidakpastian. Pelatih Jorge Sampaoli mengundurkan diri karena tim ”Tango” gagal total, hanya mencapai babak 16 besar. Ketika itu, tidak ada seorang pun berani bermimpi Argentina akan berprestasi empat tahun kemudian di Qatar.
Pelatih sekelas Sampaoli yang mengantar Chile dua kali juara Piala Amerika bahkan tidak kuat menanggung beban dari publik Argentina. Setiap pelatih Argentina dituntut menyudahi paceklik juara dunia sejak 1986 dan meraih kejayaan bersama sang megabintang Lionel Messi.
Bek sayap timnas Argentina Nicolas Tagliafico mengingat masa-masa itu sebagai periode kelam tim Tango. ”Banyak pelatih merasa ekspektasi juara yang ditanggung tidak sebanding dengan kualitas tim. ”Tidak ada yang mau melatih timnas saat itu,” kata Tagfliafico.
Lionel Scaloni, mantan asisten pelatih Argentina di Rusia, tiba-tiba ditunjuk sebagai pelatih sementara, kurang dari sebulan setelah Sampaoli hengkang. Legenda Argentina Diego Armando Maradona sempat mengkritik penunjukan itu. Kata Maradona, jangankan strategi di lapangan, Scaloni bahkan tidak akan mampu mengatur lalu lintas.
AFP/LUIS ROBAYO
Pelatih tim nasional Argentina Lionel Scaloni (kanan) didampingi kapten timnas Lionel Messi yang mengacungkan trofi Piala Dunia keluar dari pesawat di Bandara Internasional Ezeiza, Buenos Aires, Argentina, 20 Desember 2022, seusai menjadi juara Piala Dunia Qatar 2022.
Namun, Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) tidak punya pilihan lain. Mereka ingin segera menunjuk pelatih untuk mempersiapkan tim empat tahun ke depan. AFA belajar dari kesalahan karena menunjuk Sampaoli dengan waktu sangat mepet, hanya setahun sebelum Piala Dunia.
Sekitar empat tahun setelah itu, Messi dan rekan-rekan merayakan gelar juara dunia ketiga Argentina di Piala Dunia Qatar 2022. Scaloni yang diragukan sejak awal justru mengakhiri paceklik gelar selama 36 tahun. Sejarah indah itu bermula dari keputusan cepat yang banyak dipertanyakan.
Kisah manis tim Tango kembali relevan saat ini. Beberapa timnas raksasa mulai bergerak cepat menyusun rencana untuk Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Salah satunya adalah Portugal, yang sedang tidak punya pelatih setelah Fernando Santos dipecat.
Menurut The Atheltic, Sabtu (7/1/2023), mantan pelatih timnas Belgia, Roberto Martinez, telah mencapai kesepakatan verbal untuk menjadi suksesor Santos. Kontrak akan diselesaikan pekan depan. Martinez menyudahi kerja sama dengan Belgia seusai gagal lolos babak grup di Piala Dunia Qatar.
AFP/FADEL SENNA
Pelatih tim nasional Belgia saat itu, Roberto Martinez (kanan), memberi instruksi pada laga Grup F Piala Dunia Qatar 2022 antara Belgia dan Maroko di Stadion Al-Thumama, Doha, 27 November 2022. Selepas meninggalkan Belgia, Martinez dikabarkan dipinang oleh Portugal untuk menggantikan pelatih senior Fernando Santos.
Jika benar, penunjukan pelatih 49 tahun itu mengundang banyak tanda tanya. Martinez gagal memberikan satu trofi pun bersama generasi emas Belgia yang diisi bintang seperti Kevin De Bruyne dan Eden Hazard. Hasil di Qatar menjadi klimaks kegagalan Martinez. Prestasi terbaiknya hanya mengantar Belgia menempati posisi ketiga di Piala Dunia Rusia.
Keputusan Federasi Sepak Bola Portugal cukup unik. Biasanya mereka lebih memilih pelatih dalam negeri, seperti Santos yang memimpin selama 8 tahun terakhir, atau dari negara berbahasa Portugal. Martinez akan menjadi pelatih pertama dari Spanyol. Dua pelatih asing yang pernah memimpin Portugal berasal dari Brasil, yaitu Otto Gloria dan Luiz Felipe Scolari.
Banyak pelatih merasa ekspektasi juara yang ditanggung tidak sebanding dengan kualitas tim. Tidak ada yang mau melatih timnas saat itu.
Di sisi lain, penunjukan Martinez cukup masuk akal. Portugal ingin secepat mungkin mempersiapkan tim masa depan yang diisi sejumlah bintang muda, seperti penyerang Rafael Leao (23) dan Joao Felix (23). Martinez dinilai sebagai sosok paling tepat di antara kandidat pelatih yang tersedia sebab punya pengalaman segudang di turnamen besar.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pelatih tim nasional Perancis Didier Deschamps mengamati para pemain berlatih di Stadion Al Sadd Sport Club, Doha, Qatar, Sabtu (17/12/2022). Federasi Sepak Bola Perancis (FFF) memperpanjang kontrak Deschamps hingga 2026.
Belajar dari Argentina, Scaloni bisa segera membentuk tim suksesnya setelah ditunjuk. Dia langsung merekrut asisten pelatih yang juga sesama mantan pemain timnas Argentina, yaitu Pablo Aimar, Walter Samuel, dan Roberto Ayala. Penunjukan cepat itu sangat membantu transisi kepemimpinan Scaloni.
Reuni Deschamps
Keputusan cepat juga diambil Federasi Sepak Bola Perancis (FFF). Hanya tiga pekan setelah kalah dari Argentina di final Piala Dunia, Perancis memperpanjang kontrak Didier Deschamps hingga 2026. Pelatih yang sudah bersama ”Si Biru” sejak 2012 itu habis kontrak seusai Piala Dunia Qatar.
Sebelumnya, Deschamps dikabarkan tidak akan kembali lagi ke timnas Perancis. Salah satu alasannya karena sang pelatih tidak bisa memfasilitasi penyerang bintang Karim Bezema. Sesama legenda Si Biru, Zinedine Zidane, pun sempat menjadi kandidat terdepan untuk menggantikan Deschamps.
Namun, FFF agaknya tidak mau mengambil risiko. Deschamps sudah terbukti pelatih terbaik untuk Perancis. Dia masih mampu mengantar Perancis lolos ke final dengan skuad terbatas akibat badai cedera yang menerpa pemain bintang, melewati target semifinal dari FFF.
AFP/GEOFFROY VAN DER HASSELT
Pelatih tim nasional Perancis Dider Deschamps (kanan) dan penjaga gawang Hugo Lloris (kiri) mengapit penyerang Kylian Mbappe saat menyapa suporter Perancis di Hotel de Crillon, Place de la Concorde, Perancis, 19 Desember 2022, seusai dikalahkan Argentina pada final Piala Dunia Qatar 2022, sehari sebelumnya.
Wajar jika FFF tidak ingin berjudi. Skuad Perancis saat ini dipenuhi banyak pemain muda berbakat. Penyerang andalan Kylian Mbappe akan memasuki usia emas, 27 tahun, pada Piala Dunia 2026. Dia akan didukung pemain muda, seperti gelandang Aurelien Tchouameni (21) dan bek William Saliba (21).
Kata mantan pemain timnas Perancis, Patrice Evra, tidak ada pelatih selain Deschamps yang lebih mengerti soal kemenangan di turnamen besar. ”Dia adalah pelatih terhebat dalam sejarah Perancis. Di timnas, kami menyebutnya sebagai jimat keberuntungan,” tuturnya.
Kehebatan Deschamps tecermin dalam prestasi Si Biru sejak 2012. Perancis menjuarai Piala Dunia 2018 dan Liga Nasional Eropa 2021. Mereka juga menjadi runner-up Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2022. Tidak ada pelatih yang menyamai prestasi pelatih 54 tahun itu dalam satu dekade terakhir.
Bukan tanpa alasan Portugal dan Perancis terburu-buru menentukan pelatih. Mereka percaya keputusan cepat dalam beberapa pekan ini bisa berpengaruh pada nasib empat tahun ke depan. Argentina telah membuktikannya, persiapan berbanding lurus dengan prestasi. (AP/REUTERS)