Portugal Kehilangan Kepercayaan kepada Fernando Santos
Ambisi Portugal meraih trofi kedua Liga Nasional Eropa pupus. Kekalahan dari Spanyol membuat Fernando Santos, sang pelatih, makin diragukan bisa menghadirkan prestasi di Piala Dunia 2022.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
AFP/MIGUEL RIOPA
Pemain Spanyol melakukan selebrasi setelah mengalahkan Portugal, 1-0, dalam pertandingan terakhir Grup A2 Liga Nasional Eropa antara Portugal dan Spanyol di Stadion Municipal de Braga, Portugal, Rabu (28/9/2022) dini hari WIB.
BRAGA, RABU - Kekalahan dari Spanyol 0-1 di laga pamungkas Grup A2 Liga Nasional Eropa 2022-2023, Rabu (28/9/2022) dini hari WIB, di Stadion Municipal de Braga, kian mengikis kepercayaan publik Portugal kepada pelatih tim nasional mereka, Fernando Santos. Juru taktik berusia 67 tahun itu gagal memenuhi ekspektasi untuk menghadirkan permainan ofensif bagi Portugal, lalu ia juga tidak mampu mengangkat moral anak asuhannya ketika menghadapi laga hidup-mati.
Dengan tumbang dari Spanyol, Portugal selalu gagal dalam dua edisi beruntun lolos ke babak empat besar Liga Nasional Eropa. Padahal, pada laga itu, Portugal yang memulai laga dengan keunggulan dua poin atas Spanyol hanya butuh hasil imbang untuk tampil di babak semifinal.
Tak ayal, hasil itu menambah daftar panjang kegagalan skuad “Selecao das Aquinas” ketika menghadapi laga penentu nasib di tiga ajang beruntun. Dua ajang lainnya ialah Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Liga Nasional Eropa 2020-2021.
Sebelumnya, Portugal juga mengalami kekalahan menyakitkan di laga pamungkas Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2022, 14 November 2021. Portugal yang menjamu Serbia di Lisabon hanya butuh hasil imbang untuk merebut tiket langsung ke Qatar.
Namun, Portugal justru kalah di kandang 1-2 dari Serbia. Hasil itu membuat Serbia mengungguli Portugal di Grup A, sehingga Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan harus melanjutkan perjuangan untuk lolos ke Qatar melalui ajangplay-off.
AP PHOTO/LUIS VIEIRA
Reaksi penyerang Portugal, Cristiano Ronaldo, setelah gagal mencetak gol dalam pertandingan terakhir Grup A2 Liga Nasional Eropa antara Portugal dan Spanyol di Stadion Municipal de Braga, Portugal, Rabu (28/9/2022) dini hari WIB.
Setahun sebelum kekalahan dari Serbia, Portugal juga menelan hasil minor menyakitkan lainnya ketika menjamu Perancis di Lisabon pada laga fase Grup A3 Liga Nasional Eropa musim lalu. Gol tunggal dari N’Golo Kante mengakibatkan Selecao das Aquinas harus merelakan tempat di semifinal kepada Perancis.
Oleh karena itu, gol tunggal Alvaro Morata, penyerang Spanyol, di menit ke-88 menghadirkan kesedihan dan membuat fans Portugal menunduk ketika meninggalkan stadion. Mereka merasa kehadiran deja vu kekecewaan untuk ketiga kalinya. Lebih ironis lagi, tiga kekalahan itu dirasakan di kandang sendiri.
Dengan hasil laga terakhir itu, Portugal hanya mengumpulkan 10 poin dan duduk di peringkat kedua. Spanyol melaju ke semifinal dengan torehan 11 poin.
Hasil itu membuat beberapa pendukung Portugal mencemooh tim mereka saat meninggalkan lapangan. Narasi tentang desakan Santos dipecat pun mengemuka di media sosial.
Meski didesak untuk meninggalkan kursi pelatih Portugal yang telah didudukinya sejak 2014, Santos tetap yakin bisa membawa timnya tampil lebih baik di Piala Dunia. Ia pun tidak berpikir untuk meninggalkan skuad Selecao das Aquinas di tahun ini.
AFP/PATRICIA DE MELO MOREIRA
Pelatih Portugal Fernando Santos dalam pertandingan terakhir Grup A2 Liga Nasional Eropa antara Portugal dan Spanyol di Stadion Municipal de Braga, Portugal, Rabu (28/9/2022) dini hari WIB. Spanyol mengalahkan Portugal, 1-0.
Saya masih memiliki kontrak hingga 2024. Sepak bola terkadang menghadirkan momen mengecewakan seperti ini. Tetapi, hal itu tidak membuat tim ini kehilangan potensi dan kemampuan terbaiknya.
“Saya masih memiliki kontrak hingga 2024. Sepak bola terkadang menghadirkan momen mengecewakan seperti ini. Tetapi, hal itu tidak membuat tim ini kehilangan potensi dan kemampuan terbaiknya,” ujar Santos dilansir A Bola.
Memasuki tahun kedelapan bersama Portugal, Santos tak bisa dipungkiri adalah pelatih terbaik Selecao das Aquinas dalam sejarah. Ia telah mempersembahkan trofi Piala Eropa 2016 dan Liga Nasional Eropa edisi perdana 2018-2019.
Di luar dua gelar regional itu, Portugal gagal tampil gemilang di ajang resmi lainnya. Mereka gugur di babak 16 besar pada Piala Dunia 2018 dan Piala Eropa 2020.
Santos sukses memberikan dua trofi juara untuk Portugal dengan gaya permainan pragmatis. Hasil akhir lebih diutamakan pelatih kelahiran Lisabon itu dibandingkan menyajikan permainan menyerang dan menghibur.
Gaya permainan itu sudah dianggap usang karena tidak lagi memberikan tuah positif bagi Selecao das Aquinas. Kehadiran pemain-pemain bertalenta besar, seperti Bernardo Silva, Joao Cancelo, dan Bruno Fernandes, membuat Santos dituntut untuk lebih berani menghadirkan permainan ofensif dan menghibur bagi Portugal.
AFP/MIGUEL RIOPA
Bek Portugal Ruben Dias (tengah) mencoba menyundul bola dalam pertandingan terakhir Grup A2 Liga Nasional Eropa antara Portugal dan Spanyol di Stadion Municipal de Braga, Portugal, Rabu (28/9/2022) dini hari WIB.
Harapan itu hanya bertepuk sebelah tangan. Di Liga Nasional Eropa musim ini, misalnya, Portugal hanya mencatatkan rerata 51 persen penguasaan bola per laga.
Pada laga melawan Spanyol, Portugal hanya menghasilkan 32 persen penguasaan bola. Padahal, Portugal berambisi mengalahkan Spanyol, tetapi justru mereka yang tampil lebih banyak bertahan di hadapan suporter sendiri.
Ruben Dias, bek tengah Portugal, mengatakan, kekecewaan yang hadir seusai laga kontra Spanyol harus menjadi intropeksi bagi semua elemen tim Selecao das Aquinas. Ia menyayangkan timnya tampil kurang agresif pada sebagian besar durasi pertandingan itu.
“Kami menciptakan beberapa peluang yang sayangnya gagal menghasilkan gol yang kami harapkan. Kami kalah karena dalam beberapa momen kami terlalu pasif. Kami harus lebih agresif untuk menghadapi laga-laga penting,” ujar Dias kepada Sport TV.
Sementara itu, gelandang Portugal, Bruno Fernandes, menilai, kegagalan di Liga Nasional Eropa tidak akan memengaruhi ambisi timnya di Piala Dunia 2022. “Piala Dunia adalah kompetisi yang sangat berbeda. Kami tahu apa yang harus kami lakukan di kompetisi itu, terutama untuk selalu menampilkan performa terbaik,” ucapnya. (AFP)
TANGKAPAN LAYAR UEFA.COM
Tangkapan layar statistik pertandingan Liga Nasional Eropa antara Portugal dan Spanyol.