Target medali emas dapat memengaruhi performa olahragawan, seperti yang dialami atlet wushu Indonesia, Kylie Suyoto Kwok.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Performa Kylie Suyoto Kwok, atlet wushu Indonesia, menurun sebab merasa terbebani target medali dalam Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022. Hal ini tampak dari pendaratannya yang meleset setelah melakukan suatu lompatan di hari keempat kejuaraan di Tangerang, Banten, Jumat (9/12/2022).
Kylie mewakili Indonesia dalam kelompok A (15-17 tahun) putri pada kategori taolu. Dalam nomor qiangshu(tombak), ia mengumpulkan 9,040 poin yang menempatkannya di posisi empat dari 10 pemain.
Pemenang nomor qiangshu itu berasal dari Makau, Weng Ian Wong, yang mengumpulkan 9,163 poin. Posisi selanjutnya ditempati Kohana Kida (Jepang) dan Edith Lam (Hong Kong) dengan 9,140 poin serta 9,106 poin secara berturut-turut.
”Agak merasa beban karena kemarin sudah dapat (medali) emas. Orang-orang berharap aku dapat emas lagi,” kata Kylie yang sudah mengantongi dua medali emas dari nomor changquan (tangan kosong) dan jianshu(pedang) dalam Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022.
Kylie mengakui performanya tak sebaik laga sebelumnya karena sempat meleset dalam pendaratannya setelah melompat. Selain itu, penggunaan tombak merupakan penampilan tersulitnya dibandingkan dengan nomor-nomor perlombaan lain. Ukurannya yang panjang menambah tingkat kesulitan penggunaan alat peraga itu.
Secara keseluruhan, Kylie tampil dengan tatapan mata fokus, lengkap dengan mimik muka serius. Ia tampak erat memegang tombak, lihai dan cepat dalam menggerakkannya ke kanan-kiri serta atas-bawah.
Perempuan berusia 16 tahun itu melengkapi performanya dengan lompatan tornado, diakhiri dengan split sembari memegang tombak. Meski sempat sedikit terpeleset saat mendarat dari lompatannya, Kylie tetap mengakhiri permainannya dengan apik.
Pelatih taolu, David Hendrawan, mengatakan, tim pengajar tak pernah membebani dengan target medali. Mereka sadar bahwa kewajiban memenuhi target dapat menurunkan performa para atlet.
”Hal yang terpenting, para atlet bisa main maksimal saja,” ujar David.
Adanya informasi berseliweran tentang target medali mendorong pihaknya menghindari untuk menyebut atlet-atlet unggulan yang dijagokan mendapat medali. Para pelatih fokus mempersiapkan program latihan yang baik dan mentalitas yang kuat bagi para atlet.
Sebagai mantan atlet wushu, David mencoba memosisikan dirinya sebagai kawan, tak hanya sebagai pelatih. Hal ini membantunya untuk lebih mengenal anak-anak didiknya sehingga ia pun bisa mengetahui keluh kesah serta memberi dukungan dengan menekan ”jarak” antarpelatih-murid.
Pelatih perlu menjadi sosok yang dapat menenangkan anak didiknya, apalagi menjelang pertandingan. Motivasi tak hanya diberikan sebelum berlaga, tetapi juga setelah pertandingan tetap perlu disampaikan guna menjaga mental atlet.
”Para atlet ini generasi penerus wushu Indonesia. Kalau karena kekalahan di satu pertandingan mentalnya jatuh, kan rugi,” ujar David yang juga pemain film aksi ini.
Para atlet wushu asal Indonesia memberikan dukungan dalam Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022 di Indonesia Convention Exhibition BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (8/12/2022). Perolehan emas Indonesia menurun di hari ketiga Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022. Setelah meraih dua emas di hari pertama dan tiga emas di hari ketiga, Indonesia hanya mampu membawa pulang satu emas di hari ketiga pada kategori taolu nomor changquan.
Pada hari keempat Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022, tim wushu Indonesia kembali mempersembahkan tiga medali. Satu emas disumbang Anasera Zahraa Haryoso (11) dalam nomor qiangshu(tombak). Emas lain diberikan Rainer Reinaldy Ferdiansyah (17) dari nomor taijiquan atau yang kerap dikenal tai chi. Bradley Jason (10) memberikan satu perunggu bernomor gunshu(tongkat).
Perjuangan para atlet wushu Indonesia berhasil mempertahankan posisi di puncak klasemen dengan total 15 medali. Mereka mempersembahkan 9 medali emas, 2 medali perak, dan 4 perunggu.