Josh Tiesto Tetap Bangga Meski Kalah dari Atlet Malaysia
Josh Tiesto Tanto harus mengakui keunggulan atlet Malaysia Bryan Ti Kai Jei dengan perbedaan nilai yang sangat tipis 0,10 poin. Kini, Josh langsung menatap SEA Games 2023 di Kamboja.
Oleh
Stephanus Aranditio
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS - Atlet wushu putra Indonesia, Josh Tiesto Tanto (16) harus puas meraih medali perak pada kategori taolu nomor nangun dengan nilai total 9,17 pada hari ketiga Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022 di Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten pada Kamis (8/12/2022). Josh kalah 0,10 poin dari atlet wushu putra Malaysia, Bryan Ti Kai Jei (18) yang mendapatkan emas.
Dengan mengenakan taichi atau seragam wushu berwarna hitam dengan motif naga ungu, Josh yang tampil pada urutan kesembilan tampak tegang saat ia berbaris sebelum memasuki arena. Ketegangan itu berubah menjadi rasa percaya diri saat namanya dipanggil untuk bermain. Tatapan mata tajam dan pegangan tongkat yang mantap memulai langkahnya saat memasuki matras.
Setiap gerakan mulai dari tinjuan, salto, tendangan, hingga melompat dilakukannya dengan baik. Dia juga tanpa keraguan saat membanting tongkatnya dalam setiap gerakan. Sesekali ia berteriak untuk mempertegas setiap gerakannya. Sepanjang pertandingan, teriakan dari pononton di tribune juga terus bergema mendukung atlet dari klub wushu Rajawali Sakti, Jakarta ini.
Pelatih taolu Indonesia, David Hendrawan menilai, Josh sudah bermain baik sama seperti Bryan dari Malaysia, tetapi persoalan menang dan kalah sangat bergantung pada penilaian subjektif juri. Menurut David, Josh akan diproyeksikan untuk bergabung ke tim nasional wushu senior Indonesia menuju SEA Games 2023 di Kamboja.
"Josh sudah bagus banget hari ini, di luar dugaan dia bisa bermain lepas walau sempat tegang sebelum main. Cuma memang ini nilainya kan beda tipis. Saya tidak menyangka Malaysia yang juara, kalau di mata pelatih seharusnya Josh yang mendapatkan emas, tetapi penilaian di mata pelatih dan juri pasti beda," kata David.
Josh juga tidak menyangka nilainya kalah dari Bryan sebab dia merasa sudah tampil maksimal di hadapan juri. Namun, dia tetap merasa bangga dengan medali perak, terlebih usianya masih 16 tahun yang lebih muda dibandingkan peserta lain yang naik ke podium. Peringkat ketiga ditempati Shahin Banitalebi (18) dari Iran dan Kin Sing Kinson Ting (18) dari Hong Kong dengan nilai sama 9,15.
"Saya puas dan bangga dengan diri sendiri karena hari ini menurut saya permainan saya lebih bagus. Saya tadinya percaya diri bisa mendapatkan emas, tetapi jurinya lebih suka Malaysia. Jadi dapatnya perak. Saya tetap bangga demi Indonesia," kata Josh yang menggemari atlet senior wushu Indonesia, Egdar Xavier Marvelo ini.
Sementara itu, peraih emas kategori taolu putra nomor nangun dari Malaysia, Bryan Ti Kai Jei menilai dirinya pantas menjadi juara karena sudah banyak berlatih dan pernah mengikuti kejuaraan wushu internasional. Bryan pernah meraih emas dalam Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2018 di Brasil dan emas dalam Kejuaraan Asian Wushu Yunior 2019.
Saya tadinya percaya diri bisa mendapatkan emas, tetapi jurinya lebih suka Malaysia. Jadi dapatnya perak. Saya tetap bangga demi Indonesia.
"Saya sangat gembira, ini hasil dari latihan saya selama ini. Pelatih saya melatih saya dengan keras, tetapi tetap menganggap saya sebagai anaknya. Josh bermain sangat baik hari ini. Ini pertama kali saya bertemu dia, tetapi mungkin dia belum memiliki banyak pengalaman di turnamen besar karena masih muda," ucap Bryan.
Pada hari ketiga Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022, Indonesia berhasil menambah satu medali emas dari kategori taolu putri nomor changquan melalui Anasera Zahraa Haryoso, dua medali perak dari Josh Tiesto Tanto pada kategori taolu putra nomor nangun dan Ivana Beatrice pada kategori taolu putri nomor gunshu, serta satu medali perunggu dari Billie Karina The pada kategori taolu putri nomor changquan.
Sejauh ini, Indonesia berada di posisi teratas dalam klasemen sementara raihan medali dengan total 11 medali yang terdiri dari 7 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Raihan ini sudah melampaui target Pengurus Besar Wushu Indonesia yakni 4 emas dari 35 nomor yang diikuti Indonesia. Posisi Indonesia terus ditempel oleh China (6 emas dan 1 perunggu) di peringkat kedua dan Malaysia (3 emas, 5 perak, 4 perunggu) di peringkat ketiga.