Tiga Medali Atlet Wushu Putri Pertahankan Indonesia di Posisi Puncak
Indonesia memuncaki klasemen sementara perolehan medali dalam Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022. Para atlet wushu tanah air menyumbang tujuh emas, dua perak, dan dua perunggu hingga hari ketiga.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·4 menit baca
TANGERANG, KOMPAS – Atlet wushu putri Indonesia memborong medali pada kategori taolu dalam hari ketiga Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022 di Tangerang, Banten, Kamis (8/12/2022). Ivana Beatrice Liestio (16) mengantongi medali perak dalam nomor gunshu (tongkat panjang). Atlet muda lainnya, Anasera Zahraa Haryoso (11) dan Billie Karina The (11) meraih medali emas dan perunggu pada nomor changquan (tangan kosong).
Dalam perhelatan hari ketiga ini, atlet wushu putri Indonesia, Ivana Beatrice Liestio mengawali dengan nomor gunshu. Dia mengumpulkan 9,236 poin dan berhak meraih medali perak. Medali emas pada nomor itu direbut oleh Xue Ling Kassandra Ong dari Singapura, yang unggul 0,017 poin dibandingkan Ivana.
“Tadi sepertinya kurang maksimal karena hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Target awal (medali) emas, tetapi tetap senang bisa dapat medali,” ujar Ivana di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kamis (8/12/2022).
Ivana mengaku merasa gugup saat berlaga sehingga ia bertengger di posisi kedua. Walau demikian, atlet wushu kelas A (15-17 tahun) itu menilai tidak ada kesalahan dalam menerapkan teknik-teknik jurusnya.
Ivana mengawali permainan dengan tenang dan tegas. Dengan tongkat panjang yang dibawanya, dia berhasil menunjukkan performa terbaiknya tanpa meleset, bahkan ketika bersalto. Tak hanya itu, Ivana juga menyempurnakan permainan dengan lompatan tornado dan mengakhiri bagian pertama dengan split.
Atlet wushu putri ini selalu mendarat dengan rapi dan apik ditandai dengan kuda-kudanya yang kuat dalam tiap lompatan di atas matras. Tangan Ivana tampak lincah memainkan tongkat ke kiri dan kanan hingga bagian terakhir permainan yang dilakukan dengan tuntas.
“Hal ini memang sesuai prediksi bahwa kemenangan akan diperebutkan oleh Singapura, Indonesia, dan Malaysia. Namun, tadi Ivana bermain dengan bersih, meski memang Singapura bisa bergerak dengan cepat,” tutur Manajer Taolu Indonesia Herman Wijaya.
Medali perak kali ini merupakan sumbangan kedua Ivana untuk Indonesia. Sehari sebelumnya, dia berhasil meraih medali emas dari nomor daoshu (golok). Atlet Sasana Rajawali Sakti Jakarta ini berhasil merebut kemenangan dari Xue Ling (Singapura) dan Kai Xin Wang (Malaysia), pesaing utama Ivana di nomor gunshu.
Hal ini memang sesuai prediksi bahwa kemenangan akan diperebutkan oleh Singapura, Indonesia, dan Malaysia.
Kekuatan kuda-kuda
Perolehan medali atlet wushu putri Indonesia tidak berhenti pada Ivana. Dua medali nomor changquan kelas C (di bawah 12 tahun) berhasil diraih Anasera dan Billie.
Anasera berada di posisi teratas dengan 9,136 poin, sehingga menambah perolehan medali emas bagi Indonesia. Sementara, Billie bertengger di peringkat ketiga dengan 9,076 poin yang membawa pulang medali perunggu. Di antara keduanya terdapat Hui en Tan dari Singapura yang mengantongi 9,083 poin, sehingga memperoleh medali perak.
“Saya sudah merasa maksimal, tidak ada kesulitan. Hanya tegang saja tadi sebelum bermain,” kata Anasera.
Atlet yang duduk di kelas enam sekolah dasar ini menambahkan, medali bukanlah target utamanya dalam kejuaraan dunia kali ini. Alasannya, ia ingin fokus untuk menunjukkan performa terbaiknya.
Serupa dengan Ivana, Anasera dan Billie turut menunjukkan performa terbaiknya. Dalam nomor tangan kosong ini, atlet dituntut menunjukkan kuda-kudanya. Fokus pemain jadi modal utama guna bermain maksimal.
Anasera bermain dengan tatapan fokus. Tiap gerakannya sangat kuat dan tegas, tanpa meleset. Rambut yang disanggul makin memperjelas kelincahannya, dengan gerakan ayunan tangan dan kaki yang seirama.
Berbeda dengan rekan senegaranya, Billie mengenakan pakaian hitam dengan rambut terikat. Walau demikian, ia bermain dengan lebih tenang dan lembut.
“Tadi sudah bermain maksimal, merasa ‘lepas’ banget waktu bermain. Sebelumnya menargetkan emas. Jadi perolehan perunggu belum sesuai target,” kata Billie.
Pelatih taolu, David Hendrawan mengatakan, sedari awal Anasera dan Billie mengutamakan kekuatan kuda-kuda. Sejak pemanasan hingga penampilan, keduanya dapat bermain stabil sehingga layak mendapatkan medali emas dan perunggu.
Berdasarkan data terakhir, Indonesia memimpin klasemen sementara perolehan medali. Para atlet Tanah Air berhasil mengumpulkan tujuh medali emas, dua medali perak, dan dua perunggu. Empat medali di antaranya didapat hari ini, yakni tiga dari atlet wushu putri nomor changquan dan gunshu. Josh Tiesto Tanto memberi satu medali perak nomor nangun (tongkat) dengan 9,176 poin. Pencapaian ini sudah melampaui target Pengurus Besar Wushu Indonesia yakni empat emas dari 35 nomor yang diikuti Indonesia.
China menyusul dengan raihan sebanyak enam medali emas serta satu perunggu. Malaysia di posisi tiga dengan mempunyai tiga emas, lima perak, dan empat perunggu.