Novak Djokovic kini memimpin Tim Eropa dalam kejuaraan tenis beregu putra Piala Laver setelah Roger Federer dan Rafael Nadal tak bermain lagi. Tim Eropa unggul, tetapi peluang menang juga masih dimiliki Tim Dunia.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
LONDON, SABTU — Tanpa Roger Fedrer yang telah menjalani pertandingan terakhirnya dan Rafael Nadal yang kembali ke Spanyol, Tim Eropa dipimpin oleh Novak Djokovic dalam persaingan Piala Laver di London, Inggris. Dengan Federer yang tetap mendukung di belakang layar, Djokovic memimpin rekan-rekan mudanya dan membawa Tim Eropa unggul.
Petenis dengan 21 gelar juara Grand Slam itu memperlihatkan dedikasinya meski Piala Laver tak memperebutkan poin peringkat dunia. Dia tampil dalam dua pertandingan beruntun, pada tunggal dan ganda di O2 Arena, Sabtu (24/9/2022) malam waktu setempat atau Minggu dini hari waktu Indonesia, dan memenangi keduanya.
Dalam laga tunggal, Djokovic tampil dominan ketika berhadapan dengan petenis muda yang membela Tim Dunia, Frances Tiafoe. Meski tak bertanding selama dua bulan setelah menjuarai Wimbledon, Djokovic memperlihatkan kelas permainannya yang lebih tinggi dari rekan-rekan mudanya. Dia mengalahkan Tiafoe dengan skor 6-1, 6-3.
Setelah itu, Djokovic menyumbangkan kemenangan kedua saat berpasangan dengan finalis Wimbledon 2021, Matteo Berrettini. Mereka mengalahkan Alex De Minaur/Jack Sock, 7-5, 6-2.
Pada laga sesi siang, Berrettini juga menambah poin kemenangan bagi Tim Eropa ketika menang atas Felix Auger-Aliassime, 7-6 (13/11), 4-6, 10-7. Adapun Tim Dunia mendapat kemenangan dari Taylor Fritz yang mengalahkan Cameron Norrie, juga dalam tiga set, 6-1, 4-6, 10-8.
Dari hasil pertandingan pada Jumat dan Sabtu, Tim Eropa memimpin 8-4. Eropa membutuhkan dua kemenangan lagi untuk menjadi juara Piala Laver lima kali beruntun.
Kami tahu bahwa Piala Laver ini menjadi perpisahan emosional bagi Roger. Saya pikir, kita semua setuju ini adalah salah satu momen terindah yang pernah dialami siapa pun di lapangan tenis.
Piala Laver, yang digelar sejak 2017, mempertandingkan tiga partai tunggal dan satu ganda pada setiap harinya dalam tiga hari penyelenggaraan. Pada 2020, kejuaraan tak digelar karena pandemi Covid-19.
Setiap kemenangan pada hari pertama membuahkan satu poin. ”Taruhan” pada dua hari berikutnya lebih besar, yaitu dua poin pada hari kedua dan tiga poin pada hari ketiga. Tim pemenang adalah tim yang mencapai minimal 13 poin.
”Setelah tidak bermain selama dua bulan, saya senang bisa menang. Ini penampilan yang baik dari sisi saya,” kata Djokovic.
Djokovic, yang tak bermain pada Jumat, menyampaikan kesan dan penghormatan kepada Federer yang menjalani pertandingan terakhirnya di panggung tenis profesional melalui Piala Laver. Dia bermain ganda, berpasangan dengan Rafael Nadal.
”Kami tahu bahwa Piala Laver ini menjadi perpisahan emosional bagi Roger. Saya pikir, kita semua setuju ini adalah salah satu momen terindah yang pernah dialami siapa pun di lapangan tenis,” kata Djokovic.
Djokovic juga menyampaikan kesannya atas dukungan yang diberikan orang-orang terdekat Federer hingga bisa bertahan di arena tenis profesional selama 24 tahun. ”Maaf Roger, saya tak ingin membuatmu menangis lagi, tetapi saya pun merasakan pentingnya dukungan keluarga,” kata Djokovic.
Berrettini, yang menggantikan posisi Federer, menyampaikan rasa terima kasihnya karena bisa terlibat dalam Piala Laver yang tahun ini memiliki makna berbeda. ”Saya senang bisa menyumbangkan kemenangan, tetapi ada yang lebih besar pada akhir pekan ini di Piala Laver. Penyelenggaraan tahun ini adalah untuk Roger,” katanya.
Delapan hari sebelum kejuaraan berlangsung, Federer mengumumkan bahwa dirinya akan mengakhiri karier tenis porfesionalnya pada ajang yang digelar atas inisiatif dia dan tim manajemennya. Cedera lutut kanan, yang dialami sejak 2020, membuatnya tak bisa lagi bersaing pada level tinggi.
Maka, setelah Federer bermain bersama Nadal, Jumat malam, momen emosional tak terelakkan terjadi di lapangan. Semua menangis saat Federer berterima kasih kepada semua yang telah mendukung kariernya.
Meski tak bertanding lagi, Federer tetap berada di London. Kali ini, dia yang memberi dukungan untuk rekan-rekannya. Saat Djokovic bertanding, misalnya, dia membantu membawakan air minum untuk salah satu rivalnya dalam ”Big Three” itu.
Sementara Nadal harus kembali ke Spanyol untuk mendampingi istrinya yang sudah memasuki masa menjelang melahirkan. Apalagi, kehamilannya sempat bermasalah pada sebulan lalu. Walau demikian, dukungan, juga, tetap diberikan Nadal. Dia menyemangati dan memberi ucapan selamat melalui media sosial. (AP/AFP)