Cinta Mirka, Sumber Hidup Federer
Banyak orang yang berperngaruh pada karier Roger Federer hingga menjadi legenda. Dengan peran istrinya, Mirka, kehidupan sehari-hari dalam keluarga bisa dipindahkan dalam kehidupan turnamen.
Bermain tenis hingga usia 41 tahun dengan 20 gelar Grand Slam dan sederet rekor lain, pencapaian Roger Federer itu tak lepas dari peran besar keluarga. Istrinya, Mirka, adalah sosok yang berpengaruh besar terhadap setiap jengkal kehidupan sang legenda.
Mirka, yang juga mantan petenis, adalah sapaan Miroslava Vavrinec, lahir di Slowakia tahun 1978, lalu pindah ke Swiss pada usia dua tahun. Pada usia sembilan tahun, dia bertemu Martina Navratilova ketika menonton turnamen tenis di Filderstadt, dekat Stuttgart, Jerman.
Pada momen itu, seperti diceritakan dalam buku Roger Federer The Greatest, Navratilova bertanya kepada Mirka apakah dia punya keinginan untuk bermain tenis. Mirka menjawab tidak, karena dia menyukai balet.
Meski demikian, Navratilova tetap memberikan nomor kontak orang-orang tenis di Swiss seandainya Mirka berubah pikiran. Navratilova menilai Mirka mempunya postur tubuh yang bagus untuk menjadi petenis. Mirka pada akhirnya menekuni tenis.
Lihat juga: Transformasi Roger Federer
Pertemuan dengan Federer terjadi pertama kali di Biel, Swiss, pada 1997, yaitu pada momen pembukaan Pusat Tenis Nasional Swiss di tempat baru. Saat itu, Federer belum menjadi siapa-siapa, hingga ketika keduanya membela tim tenis Swiss dalam Olimpiade Sydney 2000.
Di Olimpiade itulah, kisah cinta Federer dan Mirka mulai tumbuh. Federer, yang berusia sekitar 18 tahun, bermain ganda campuran bersama Mirka (22). Kehidupan dua pekan di asrama atlet, yang sebagian besar diisi atlet gulat Swiss, berakhir dengan ciuman Federer pada Mirka.
Diceritakan Federer, dalam Sunday Times pada 2020, salah satu atlet gulat menyuruh Federer untuk mencium Mirka. Awalnya, Federer enggan. Dia melakukannya karena dipaksa.
”Setelah ciuman itu, Mirka mengatakan bahwa saya terlalu muda. Saya katakan kepadanya, usia saya sudah lebih dari 18 tahun,” kata Federer.
Baca juga: Kini, Tenis Akan Kehilangan Roger Federer
Hubungan asmara mereka terjalin setelah momen itu secara rahasia. Baru pada kejuaraan beregu campuran Piala Hopman 2002 di Perth, Australia, publik mengetahui kisah cinta di antara keduanya.
Hubungan itu tampak nyata saat mereka diwawancara setelah tampil pada ganda campuran. Sayangnya, pada tahun itu, Mirka harus mengundurkan diri sebagai petenis karena cedera kaki. Dia berada pada peringkat 100 besar dunia saat pensiun.
Mereka akhirnya menikah pada 11 April 2009. Saat Federer tampil pada Grand Slam Perancis Terbuka, sebulan kemudian, Mirka dalam kondisi hamil 7-8 bulan.
Kebahagiaan akan memiliki anak kembar, yang dirahasiakan dari orang tua mereka, dilengkapi momen juara Perancis Terbuka. Federer pun melengkapi status juara dari tiga Grand Slam lain, yaitu Australia Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka.
Peran istri dan ibu
Mirka adalah segalanya bagi Federer. Dia adalah orang yang menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan profesi dan memberi ketenangan emosional bagi Federer. Pada media, Federer pernah mengatakan bahwa dia tak pernah bisa tidur jika Mirka tak ada di sisinya.
Baca juga: Ketika Lawan Menjadi Kawan
Federer pun tak pernah bosan mengatakan betapa pentingnya Mirka dalam kehidupannya. “Dia tak punya permintaan apapun pada saya, kecuali untuk selalu berada di samping saya. Dia selalu memikirkan minat saya dan yang terbaik untuk saya,” katanya.
Di mata Federer, Mirka adalah perempuan cerdas. Dia selalu mengingatkan agar suaminya itu tampil dengan kemampuan maksimal. Menurut Mirka, meniti jalan yang menjadi pilihan hati adalah hal terbaik.
Rene Stauffer, wartawan Swiss yang mengikuti perjalanan Federer sejak memasuki persaingan profesional pada 1998, menyebut Mirka memiliki pengaruh besar ketika Federer kembali bermain setelah absen setengah musim pada 2016 karena cedera. Dia pun memiliki pengaruh atas keputusan suaminya untuk pensiun pada tahun ini.
Terima kasih untuk istri saya yang luar biasa, Mirka, yang telah mendampingi saya pada setiap menitnya. Dia menenangkan saya setiap saya akan menjalani final, menonton pertandingan saat hamil delapan bulan, dan tahan dengan sisi-sisi konyol saya bersama tim selama 20 tahun.
Federer akan mengakhiri kariernya di Piala Laver, London, Inggris, 23-25 September. Setelah itu, dia akan mendapat acara penghormatan dan perpisahan dalam turnamen ATP di tempat kelahirannya, Basel, pada 24-30 Oktober.
Federer mengumumkan akan pensiun melalui media sosial pada 15 September. Cedera lutut kanan, yang membuatnya dua kali dioperasi pada 2020, menghentikan karier profesionalnya selama 24 tahun.
Mirka bersama orang tua Federer, Robert dan Lynette, mendampingi saat Federer mengumumkan rencana pensiun pada dunia. Sehari setelah itu, Federer mengunggah fotonya bersama Mirka dan bersama orang tuanya.
Dalam pengumuman itu, Federer menyampaikan terima kasihnya secara khusus untuk Mirka. “Terima kasih untuk istri saya yang luar biasa, Mirka, yang telah mendampingi saya pada setiap menitnya. Dia menenangkan saya setiap saya akan menjalani final, menonton pertandingan saat hamil delapan bulan, dan tahan dengan sisi-sisi konyol saya bersama tim selama 20 tahun,” tutur Federer.
Dukungan besar yang diberikan pada suaminya saat masih aktif terjadi karena Mirka pernah memiliki profesi yang sama. Faktor itu sangat membantu saat mendampingi Federer.
Federer juga menyampaikan terima kasih pada empat anaknya. Myla Rose dan Charlene (kini 13 tahun) pertama kali muncul di lapangan ketika ayahnya menjuarai Wimbledon 2012. Lima tahun kemudian, ketika Federer meraih gelar juara Wimbledon untuk kedelapan kalinya, tribune tim makin ramai dengan kehadiran Leo dan Lenny yang berusia tiga tahun.
Lihat juga: Ucapan Pamit Roger Federer untuk Dunia Tenis
“Anak-anak perempuan saya sudah paham sedikit tentang tenis, sedangkan Leo dan Lenny tampaknya belum mengerti apa yang terjadi pada ayahnya. Mungkin mereka mengira lapangan ini adalah tempat bermain yang besar,” tutur Federer, yang tak pernah lepas dari canda, ketika diwawancara setelah juara Wimbledon 2017.
Meski di tengah turnamen, tugas sebagai ayah selalu dilakukan Federer. Suatu kali, dia bercerita bahwa salah satu di antara anak perempuannya sakit, sehari menjelang Federer menjalani final. “Pada malam itu, saya menjaganya. Dia meminta maaf karena merasa menyusahkan saya. Saya terharu mendengarnya dan saya katakan bahwa menjaga mereka adalah kewajiban saya,” tutur Federer.
Anak-anak menjadi salah satu motivasi Federer menjalani karier panjang. Dia selalu bercita-cita bisa bertanding dan juara di hadapan mereka. Maka, Federer pun menangis ketika untuk pertama kalinya melihat keempat anaknya hadir di tribun menjelang pemberian trofi juara Wimbledon 2017.
Enam bulan sebelumnya, saat menjuarai Australia Terbuka, Mirka menjadi orang pertama yang memeluknya. Itu adalah gelar Grand Slam pertama Federer dalam rentang lima tahun.
Baca juga: Penghormatan Para Legenda untuk Sang Legenda
“Saya sangat beruntung bisa melakukan perjalanan bersama keluarga. Anak-anak sangat pintar, lucu, dan menyukai perjalanan. Mereka antusias ketika naik pesawat, saat mengunjungi kebun binatang, atau ketika ikut bermain tenis bersama saya,” tutur Federer.
Memindahkan kehidupan sehari-sehari keluarga dalam perjalanan dari satu turnamen ke turnamen lain bukan pekerjaan mudah. Namun, Mirka sebagai “istri dan ibu super” selalu ada untuk suami dan keempat buah hatinya.