Dengan pertahanan Perancis, pecatur putri Indonesia IM Medina Warda Aulia berinisiatif unggul tempo atas wakil Singapura WGM Gong Qianyun. Namun, secara atraktif, Qianyun bisa membalikkan keadaan dan menang meyakinkan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam buku militer kuno China berjudul Seni Perang Sun Tzu dari tahun 400-320 sebelum masehi, petarung yang baik adalah yang menempatkan dirinya dalam kemungkinan kalah, lalu menunggu kesempatan untuk mengalahkan musuh. Seni perang itu yang diaplikasikan pecatur putri Singapura asal China, Grand Master Putri atau WGM Gong Qianyun, saat mengalahkan wakil Indonesia, Master Internasional atau IM Medina Warda Aulia, dalam babak kelima dwitarung Festival Catur JAPFA 2022, di Jakarta, Selasa (13/9/2022).
Dengan sabar dan cermat, Qianyun yang hijrah ke Singapura sejak 2009 itu membalikkan keadaan dari kalah satu pion di langkah ke-16 menjadi menang meyakinkan dengan unggul kualitas dan posisi pada langkah ke-40. Pecatur berusia 37 tahun itu mengobrak-abrik pertahanan Perancis andalan Medina.
Kita satu karakter sebenarnya, sama-sama defender (pemain bertahan). Pas main, sama-sama kuat defense (pertahanan). Cuma tadi, saya mainnya agak blank (kosong). Ga tahu kenapa yah.
”Kita satu karakter sebenarnya, sama-sama defender (pemain bertahan). Pas main, sama-sama kuat defense (pertahanan). Cuma tadi, saya mainnya agak blank (kosong). Ga tahu kenapa, yah. Kayak babak pertama, seharusnya bisa menang jadinya malah draw (remis). Kemarin juga, semestinya tidak ada kalah jadinya kalah (di babak keempat),” ujar Medina meluapkan kekecewaannya.
Dalam laga babak kelima kategori putri itu, Medina bermain dengan buah hitam. Dia kembali membangun pertahanan Perancis yang membawanya menang di babak ketiga. Mungkin karena itu pula, kali ini, dirinya tampil lebih percaya diri.
Buah hitam yang sejatinya kalah tempo disulap oleh Medina bak buah putih yang unggul inisiatif serangan. Terbukti, tanpa banyak menghabiskan waktu berpikir, Medina langsung unggul materi saat pion hitam c6 menghujam pion putih d4 di langkah keenam.
Tetap tenang
Sebaliknya, Qianyun tetap tenang. Dia tidak terpancing untuk buru-buru menyerang balik. Dirinya memilih melakukan rokade pendek di langkah ketujuh. Dirinya seperti menjalankan pepatah bahwa lebih baik mundur satu langkah untuk maju seribu langkah.
Adapun Medina, pecatur kelahiran Jakarta itu, kian menjadi-jadi ketika menambah keunggulan materi saat pion hitam d4 melumat pion putih c3 di langkah ke-10. Kemudian di langkah ke-11, dikomandoi menteri hitam b6 dan gajah hitam d7 yang siap siaga, dia melepas kuda ke a5.
Medina ingin terus menjaga keunggulan tempo dan berambisi untuk membombardir pertahanan sayap menteri lawan. Namun, pecatur berusia 25 tahun itu lupa untuk memperkuat pertahanannya. Dia tidak melakukan rokade dan membiarkan raja tanpa perlindungan berarti.
Terang saja, dengan mengoptimalkan waktu berpikir, Qianyun membiarkan sejumlah pionnya menjadi korban. Akan tetapi, pelan-pelan, dia membangun serangan dalam senyap melalui sayap rajanya. Menteri putih bergerak ke g4 di langkah ke-18 untuk membantu kuda putih d4 dan gajah putih d3 yang siap menusuk pertahanan lawan.
Qianyun akhirnya dapat momentum membalikkan kedudukan saat kuda putih d2 menghunjam benteng hitam c4 di langkah ke-27. Memang konsekuensinya kuda hitam c4 dihantam gajah dari b5, tetapi itu sudah cukup untuk membawa Qianyun unggul kualitas.
Memang, Qianyun kalah dua pion, tetapi dirinya memiliki satu menteri ditambah satu kuda dan dua benteng yang aktif. Adapun Medina hanya punya satu menteri dan satu gajah aktif, sedangkan sisanya satu kuda dan satu benteng yang pasif.
Puncaknya, pertahanan Medina porak-poranda. Di langkah ke-40, raja hitam d6 diserbu oleh menteri putih e7 dan benteng putih f7, serta benteng putih a1 yang siap meluncur. Kuda hitam d7, gajah hitam d5, dan menteri hitam d2 tidak berdaya untuk melindungi tuannya. Medina pun mengaku kalah pada langkah tersebut. ”Seharusnya, tadi saya makan kuda d4 (di langkah ke-18). Mungkin, kalau begitu, hasil akhirnya bisa draw (remis),” kata Medina.
Kekalahan itu membuat Medina tertinggal dengan skor 2-3. Dalam babak keenam atau babak terakhir, Rabu (14/9), Medina yang bermain dengan buah putih patut tampil habis-habisan untuk meraih kemenangan guna memaksakan partai sudden death.
Kreativitas tinggi
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kristianus Liem mengatakan, dalam laga itu, Qianyun mempertontonkan seni menyerang yang luar biasa. Sebab, di awal permainan, dia terlihat ditekan. Pergerakan buahnya pun tampak abstrak. Dia membiarkan beberapa pion menjadi korban. Akan tetapi, di balik itu, dirinya membangun taktik serangan balik yang mengerikan.
Qianyun menunjukkan, dia adalah WGM yang berisi atau bukan kosongan. Qianyun pun membuktikan bahwa elo rating hanya angka belaka. Walau kalah elo rating, yakni Qianyun dengan 2.275 dan Medina dengan 2.374, Qianyun memiliki pemahaman bermain yang cenderung lebih baik dibandingkan Medina.
”Qianyun memang pernah menjadi pecatur cukup bagus (elo rating tertinggi mencapai 2.381 pada Februari 2019). Dia itu tipekal pecatur yang fokus kepada kemenangan. Dia merancang betul-betul langkah menuju target tersebut. Maka itu, dia sering terlihat banyak menghabiskan waktu untuk memikirkan secara matang banyak kemungkinan untuk langkah-langkah berikutnya,” kata Kristianus.
Dalam babak kelima kategori putra, pecatur Indonesia IM Mohammad Ervan (2.402) yang bermain dengan buah putih menerima tawaran remis dari wakil Filipina GM Laylo Darwin (2.432) di langkah ke-17. Hasil itu cukup menguntungkan Ervan karena tetap memimpin dengan skor 3-2.
Ervan mendapatkan modal berharga menang dalam babak pertama dan terus remis di babak-babak selanjutnya. Remis itu selalu ditawarkan oleh Darwin, terutama saat dirinya bermain dengan buah hitam. ”Bagi saya, tidak masalah dengan hasil remis beruntun tersebut. Sebab, secara keseluruhan, saya tetap memimpin,” ujar Ervan.
Dalam babak keenam, Ervan gantian bermain dengan buah hitam. Pecatur asal Probolinggo, Jawa Timur, itu wajib waspada. Sebab, di babak keempat, dia yang bermain dengan buah hitam nyaris kalah dari Darwin yang membangun pembukaan Inggris. Pada laga pamungkas, kemungkinan besar, Darwin akan kembali membangun pembukaan Inggris.
”Kemarin, bisa dibilang saya beruntung tidak kalah. Besok, Darwin mungkin mencoba lagi strategi pembukaan Inggris. Saya mesti menyiapkan variasi pertahanan yang lebih kuat. Saya tidak mau kalah dan terjadi partai sudden death,” tutur pecatur berusia 30 tahun tersebut.