Dua wakil Indonesia memetik hasil berbeda dalam dwitarung internasional Festival Catur JAPFA 2022. IM Mohamad Ervan menang atas wakil Filipina. Adapun IM Medina Warna Aulia remis dengan wakil Singapura.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pecatur Indonesia, Master Internasional Mohamad Ervan (2.402), memetik kemenangan atas wakil Filipina, Grand Master Laylo Darwin (2.432), pada babak pertama dari enam babak dwitarung pada Festival Catur JAPFA 2022 di Jakarta, Sabtu (10/9/2022). Kemenangan itu menjadi modal berharga Ervan yang sedang mengumpulkan tambahan elo rating dan menargetkan bisa melengkapi tiga norma GM dalam dua tahun ke depan.
”Ini kesempatan saya untuk menambah elo rating karena yang saya lawan GM dan kemenangan dari dwitarung ini diakui FIDE (Federasi Catur Dunia Internasional). Apalagi saya sedang berusaha untuk melengkapi tiga norma GM yang realistisnya dua tahun lagi. Saya sendiri sudah dapat norma GM pertama di SEA Games 2021 di Vietnam,” ujar Ervan.
Pada babak pertama dwitarung dalam sistem catur klasik dengan kontrol waktu 90 menit + 30 detik itu, Ervan bermain dengan buah putih. Laga dimulai dengan pembukaan pertahanan Petrov oleh buah hitam. Awalnya, pertarungan berlangsung cukup seimbang.
Namun, Darwin ceroboh saat mengorbankan kuda e4 yang dimakan pion putih dari f3 pada langkah kesembilan. Pengorbanan itu justru membuka celah untuk Ervan menekan. Situasi semakin menguntungkan Ervan ketika taktik pengorbanan gajah d3 diterima oleh pion hitam dari e4 pada langkah ke-12.
Hal itu membuat Ervan leluasa mengoptimalkan gajah ke g5 untuk membantu menteri h6 pada langkah ke-13. Dalam posisi itu, kedua pecatur masih cenderung imbang secara materi, yakni Ervan dengan satu gajah, satu kuda, dua benteng, menteri, dan lima poin, sedangkan Darwin dengan dua gajah dua benteng, menteri, dan enam pion.
Hanya saja, Ervan unggul kualitas karena sejumlah perwiranya dalam posisi siap menyerang. Ervan terus menjaga keunggulan itu hingga dia mendominasi saat banteng f1 menghajar gajah hitam di f5. Seusai itu, Ervan seolah tinggal menunggu waktu untuk menang. Akhirnya, Darwin mengakui kekalahannya pada langkah ke-32.
Hasil ini menjadi kemenangan perdana Ervan atas Laylo. Sebelumnya, mereka bertemu dalam kejuaraan di Kuala Lumpur, Malaysia, beberapa tahun lalu dengan hasil imbang. ”Laylo ini pecatur yang berani bermain terbuka. Tetapi, tadi, dia sedikit ceroboh saat melakukan pengorbanan kuda,” kata Ervan.
Kendati menang di babak pertama, Ervan tidak mau lengah. Pecatur kelahiran Probolinggo, Jawa Timur, 5 Mei 1992, itu akan tetap serius mengantisipasi upaya Darwin untuk mengejar ketertinggalan. ”Pada babak kedua, saya dengan buah hitam. Saya akan siapkan pembukaan untuk melakukan serangan balik,” ungkap Ervan.
Medina remis
Pada dwitarung putri, wakil Indonesia, IM Medina Warda Aulia (2.374), ditahan remis oleh pecatur Singapura, Grand Master Putri Gong Qianyun (2.275). Medina yang memakai buah hitam memulai pertandingan dengan pembukaan Perancis. Laga berlangsung amat ketat.
WGM Gong adalah pemain yang sangat teliti dan ulet. Hal itu membuat Medina bermain sangat hati-hati. Secara materi dan kualitas, keduanya terus seimbang. Medina sempat mencoba unggul materi saat gajah b3 memakan pion putih di b4 pada langkah ke-31.
Laylo ini pecatur yang berani bermain terbuka. Tetapi, tadi, dia sedikit ceroboh saat melakukan pengorbanan kuda.
Akan tetapi, itu tidak membuat Medina bisa mendominasi. Gong yang kalah materi tetap sulit untuk ditaklukkan. Bahkan, dia tidak sedikit pun panik saat kontrol waktunya bersisa hitungan detik. Akhirnya, kedua pecatur sepakat remis pada langkah ke-53.
Itu adalah hasil remis kedua antara kedua pecatur setelah pertemuan pertama dalam kejuaraan daring tingkat Asia dua tahun lalu. ”Qianyun ini memang pecatur yang ulet. Tidak mudah mengalahkannya. Dalam pertandingan kali ini juga, saya susah unggul. Saya sempat unggul satu poin, tetapi raja saya tidak benar-benar aman. Jadi, di ending (akhir pemainan), saya tetap susah mencari celah menang,” kata Medina.
Pada babak kedua, Medina bermain dengan buah putih. Pecatur kelahiran Jakarta, 7 Juli 1997, itu lebih yakin untuk menang dalam babak tersebut. ”Bermain dengan buah putih, saya bisa lebih fleksibel untuk mengambil inisiatif menyerang. Saya harus mengoptimalkannya untuk meraih kemenangan,” ucapnya.
Panitia Festival Catur JAPFA 2022 sekaligus Ketua Komisi Catur Sekolah Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) Hendry Jamal mengatakan, jumlah peserta Festival Catur JAPFA 2022 mencapai 516 orang dari 27 provinsi. Peserta terbanyak di kategori terbuka. Namun, secara keseluruhan, hampir semua peserta adalah pecatur muda.
Tak hanya bermain di kelompok usia di bawah 10 tahun putra/putri, kelompok usia di bawah 14 tahun putra/putri, dan kelompok usia di bawah 18 tahun putra/putri, para pecatur muda pun bermain di kategori terbuka. ”Jumlah peserta kali ini jauh lebih besar dibandingkan dengan edisi terakhir pada 2018, yakni sekitar 390 orang. Tingginya antusiasme masyarakat itu mungkin karena lama tidak ada kejuaraan yang bisa menghasilkan norma master nasional selama pandemi Covid-19 dua tahun terakhir,” ungkap Hendry.