Sambutan meriah tetap akan diberikan pendukung Bayern Muenchen kepada Robert Lewandowski ketika datang dengan seragam Barcelona, Rabu WIB. Meski begitu, ia kembali ke Jerman untuk menghapus ”kutukan” Barca.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MUENCHEN, SENIN — Lakon palagan dua raksasa Eropa antara Bayern Muenchen dan Barcelona pada laga kedua Grup C Liga Champions di Arena Allianz, Muenchen, Jerman, Rabu (14/9/2022) pukul 02.00 WIB, akan menyajikan dua wajah dari Robert Lewandowski. Penyerang asal Polandia ini pernah menjadi pemain Bayern yang paling dipuja selama delapan musim, sedangkan kini ia menjelma sebagai idola baru bagi pendukung Barca dan siap menjadi mimpi buruk bagi ”Die Roten”.
Lewandowski adalah striker terbaik Bayern di milenium baru sekaligus satu-satunya penyerang yang bisa menyaingi kemasyhuran prestasi Gerd Mueller, ujung tombak Die Roten periode 1964 hingga 1979. Salah satu rekor Mueller yang dipecahkan Lewandowski adalah catatan 40 gol dalam satu musim Liga Jerman.
Selain itu, rekor Mueller dengan 50 gol dalam satu musim dari 48 laga dari tiga kompetisi edisi 1971-1972 juga telah dilampaui Lewandowski pada musim 2019-2020. Ia mencetak 55 gol dari 47 penampilan yang berbuah treble winner, yaitu gelar Liga Jerman, Piala Liga Jerman, dan Liga Champions.
Laga kedua fase grup Liga Champions di Arena Allianz itu hanya berjarak 129 hari dari pertandingan terakhir Lewandowski berseragam Bayern di akhir musim lalu. Penyerang berusia 34 tahun itu menjalani laga terakhir di stadion modern dan futuristik milik Bayern ketika bermain imbang 2-2 kontra VfB Stuttgart, 8 Mei lalu.
Setelah kehilangan Lewandowski, Bayern berusaha memulai kehidupan baru dengan bergantung kepada Sadio Mane sebagai bomber baru. Dari tujuh laga, termasuk enam pertandingan di liga, Bayern memang belum terkalahkan, tetapi mereka gagal menang di tiga duel terakhir di kancah domestik.
Imbang dengan Borussia Moenchengladbach, Union Berlin, dan Stuttgart mengakibatkan Bayern mencatatkan permulaan musim terburuk sejak edisi 2010-2011. Meski begitu, Pelatih Bayern Julian Nagelsmann tidak khawatir dengan langkah lambat skuadnya di Liga Jerman musim ini.
Menurut dia, itu didasari perubahan skema permainan yang masih memerlukan adaptasi oleh semua pemain. Setelah kehilangan Lewandowski, yang menyumbang 50 gol atau 35 persen dari total 143 gol yang dihasilkan Die Roten di musim lalu, Nagelsmann menerapkan taktik kolektif untuk mencetak gol.
Mane memang diplot sebagai ujung tombak tunggal, tetapi peran gol dibagi rata dengan pemain lain. Sebanyak 21 gol yang telah dicetak Bayern di Liga Jerman dan Liga Champions musim ini berasal dari 10 pemain berbeda. Bahkan, gelandang remaja, Jamal Musiala, menjadi pencetak gol terbanyak Bayern dengan torehan empat gol.
Kami telah berlatih dan menyiapkan rencana permainan sebaik mungkin untuk menghadapi Barcelona. Kami harus meningkatkan diri dalam seluruh aspek permainan untuk dapatkan hasil terbaik.
”Kami telah berlatih dan menyiapkan rencana permainan sebaik mungkin untuk menghadapi Barcelona. Kami harus meningkatkan diri dalam seluruh aspek permainan untuk dapatkan hasil terbaik,” ucap Nagelsmann dilansir laman klub, Senin (12/9/2022).
Terkait Lewandowski, Nagelsmann mengaku telah menyiapkan taktik khusus untuk meredam pemain yang mencetak 344 gol selama berseragam Bayern itu. Namun, juru taktik berusia 35 tahun itu juga akan mewaspadai pemain Barca lainnya yang berkualitas tinggi.
Dalam lima duel terakhir melawan Barca di kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa itu, Lewandowski adalah salah satu pemain paling rutin menciptakan gol. Ia menghasilkan empat gol dari lima pertemuan itu yang empat di antaranya dimenangi Die Roten.
Menyamai Real Madrid
Serge Gnabry, penyerang sayap Bayern, juga sudah tidak sabar berjumpa lagi dengan Lewandwoski. Meski begitu, ia amat fokus untuk memberikan luka kepada mantan rekannya itu yang hijrah ke Barca atas keinginan sendiri.
”Saya berharap kami bisa menampilkan salah satu performa terbaik di awal musim ini untuk memenangi laga kedua di Liga Champions. Kami tidak bisa mengendurkan pedal gas yang telah kami injak di pertandingan pertama,” kata Gnabry.
Secara khusus, skuad Bayern punya misi khusus jelang menjamu Barca. Mereka ingin menyamai rekor Real Madrid yang tak terkalahkan di fase grup Liga Champions dalam 30 laga. Rekor itu tercipta pada 2012 hingga 2017.
Di edisi 2021-2022, Bayern juga memasuki musim kelima tak menerima hasil negatif di babak penyisihan Liga Champions. Jika bisa meraih poin pada laga versus Barca, mereka akan sejajar dengan ”Los Blancos” dalam rekor bersejarah itu.
Sementara itu, Pelatih Barcelona Xavi Hernandez bertekad mengakhiri mimpi buruk setiap bertandang di markas Bayern. Sejak berjumpa di semifinal Piala UEFA 1995-1996, ”Blaugrana” belum pernah membawa pulang kemenangan dari lawatan ke Jerman.
Dari enam kali kesempatan duel, Barca hanya dua kali bermain imbang dan empat laga lainnya berakhir kekalahan. Secara total, dalam 13 pertarungan menghadapi Bayern, Barca hanya meraih dua kemenangan yang dihasilkan di Stadion Camp Nou, lalu dua imbang dan sembilan kali tumbang.
Oleh karena itu, Xavi melakukan rotasi pada skuadnya di laga Liga Spanyol kontra Cadiz, akhir pekan lalu. Lewandowski, misalnya, baru masuk di menit ke-57 untuk menggantikan Memphis Depay.
Kondisi fit Lewandowski amat dibutuhkan Xavi untuk mengakhiri ”kutukan” di Muenchen. Apalagi, penyerang bernomor punggung sembilan itu telah mengenal baik permainan mantan rekan setimnya di Bayern.
Optimisme Xavi bahwa Lewandowski bisa memberikan luka bagi pendukung Bayern didasari modal sembilan gol dan dua asis dari enam laga perdana berseragam Blaugrana.
”Kami fokus untuk mengejar hasil positif dari laga ke laga. Tim ini punya bekal baik untuk mendapat hasil positif berkat kehadiran pemain berpengalaman, seperti Lewandowski, dan beberapa pemain muda yang punya motivasi dan telah menyatu dengan tim,” kata Xavi dilansir Mundo Deportivo. (AFP)