Tanda tanya muncul di skuad Madrid setelah Benzema dipastikan cedera tiga pekan. Hazard yang akan menjadi pengganti sementara belum terbukti bisa menopang ”El Real”.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
MADRID, SABTU — Mimpi buruk yang sudah lama membayangi Real Madrid akhirnya terjadi juga. Penyerang andalan Karim Benzema cedera saat mereka tidak punya pelapis di posisi itu. Kreativitas pelatih Carlo Ancelotti pun diuji untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Benzema.
Benzema harus menepi sekitar tiga pekan akibat cedera otot quadricep paha kanan yang terjadi di partai Liga Champions lawan Celtic, Rabu (7/9/2022). Dia terbilang beruntung karena cedera itu tidak parah seperti perkiraan awal. ”Saya tidak akan mengeluh. Saya hanya ingin kembali lebih kuat,” ungkapnya.
Akibat itu, ”El Real” akan bertarung tanpa ujung tombaknya saat menjamu Mallorca di Santiago Bernabeu, Madrid, pada Minggu (11/9/2022) malam WIB. Sang kapten tim juga dipastikan absen dalam derbi Madrid dan laga Liga Champions lawan RB Leipzig pada pekan depan.
Kehilangan satu pemain dalam kesebelasan mungkin tidak berpengaruh besar. Namun, tidak begitu dengan Madrid tanpa Benzema. Kandidat terkuat peraih Ballon d’Or tahun ini tersebut bagai mata anak panah yang diandalkan untuk membunuh para lawan.
Catatan statistik sang penyerang asal Perancis membuktikan betapa penting dirinya. Sejak musim lalu hingga musim ini, di Liga Spanyol dan Liga Champions, dia sudah menyumbang 45 gol dan 15 asis. Jumlah itu berkontribusi terhadap 48,7 persen seluruh gol Madrid.
Benzema adalah pemberi kehidupan di lini serang dalam formasi 4-3-3 El Real. Tidak hanya mencetak gol, dia juga bertugas membuka ruang untuk dua sayap Vinicius Junior dan Federico Valverde lewat pergerakan tanpa bola. Kehilangan terbesar Madrid adalah duet mautnya dengan Vinicius.
Masalah terbesarnya, Madrid tidak punya pengganti sepadan. El Real gagal mendatangkan pemain yang diincar pada jendela transfer musim panas, seperti Gabriel Jesus dan Kylian Mbappe. Mereka tidak belajar dari musim lalu. Ketika Benzema cedera, Madrid hanya menang satu kali dari empat laga.
Kami tidak memiliki penggantinya yang serupa karena dia adalah striker terbaik di dunia. Tetapi, dia bisa diganti dengan pemain lain dengan karakteristik berbeda.
”Kami tidak memiliki penggantinya yang serupa karena dia adalah striker terbaik di dunia. Tetapi, dia bisa diganti dengan pemain lain dengan karakteristik berbeda. Kami memiliki banyak kualitas di depan seperti Vinicius, Rodrygo, (Eden Hazard), ataupun Mariano Diaz,” ujar Ancelotti kepada Marca.
Ancelotti tidak akan mengubah sistem bermain Madrid. Dia hanya mengganti Benzema dengan Hazard. Hazard yang berposisi asli penyerang sayap akan ditempatkan di tengah. Cara itu terbukti berhasil ketika El Real menang 3-0 atas Celtic. Hazard bermain setelah Benzema cedera pada menit ke-30.
Hazard yang menyudahi laga dengan sumbangan satu gol tampak nyaman bermain sebagai penyerang tengah. Dia mendapatkan peran untuk bergerak bebas. Pergerakan dinamis tersebut berhasil memecahkan konsentrasi pertahanan lawan.
”Hazard mungkin tidak mencetak gol beruntun seperti yang dimiliki Karim karena sudah lama tidak bermain. Saya tidak memintanya untuk mencetak gol, tetapi bermain seperti lawan Celtic dan terus menyerang. Semoga penampilan bagus di lini serang bisa terulang di laga besok,” ujar Ancelotti.
Bagi Hazard, tidak ada waktu yang lebih tepat untuk membuktikan diri ketimbang saat ini. Sejak didatangkan dari Chelsea pada 2019, pemain kebanggaan publik Belgia itu lebih banyak berkutat dengan cedera. Dia hanya bermain 66 kali dan menyumbang 6 gol dan 10 asis dalam tiga musim terakhir.
Menariknya, Hazard sudah berkomitmen untuk bangkit musim ini. ”Saya berjanji akan memberikan segalanya. Tiga musim pertama saya tidak berjalan dengan baik. Saya ingin menunjukkan apa yang saya miliki. Bermain untuk Madrid rasanya seperti mimpi. Perasaan itu masih terjaga sampai sekarang,” katanya sebelum musim dimulai, seperti dikutip AS.
Di sisi lain, ujian besar juga berlaku untuk Vinicius. Penyerang 22 tahun ini akan ditantang untuk mengambil tanggung jawab lebih besar. Selama ini, dia masih berada dalam bayang-bayang Benzema. Pemain tim nasional Brasil itu menjadi top scorer sementara Madrid di liga, bersama Benzema, dengan tiga gol.
Ketajaman Madrid akan diuji dalam laga lawan Mallorca. Tim asuhan pelatih Javier Aguirre itu merupakan salah satu yang paling bergaya defensif di liga dengan formasi 5-3-2. Mereka yang lebih banyak menunggu hanya menguasai bola sebanyak 42,3 persen. Mereka sebagai tim dengan jumlah kartu kuning terbanyak (20) juga suka bermain keras.
Di sisi lain, anak asuh Ancelotti merupakan tim paling ofensif pada awal musim ini. Madrid mencatatkan jumlah tendangan terbanyak, rerata 21,5 kali, meskipun hanya menguasai bola sebanyak 57,3 persen (urutan ke-6). Ancelotti lebih mengutamakan percobaan tembakan, ketimbang penguasaan bola. (AP/REUTERS)