Langkah Tanpa Cela Arsenal
Tak ada lagi nestapa bagi Arsenal di awal musim ini. Tiga kemenanan beruntun menegaskan permulaan terbaik di Liga Inggris sejak musim 2004-2005. Peran Gabriel Jesus dan William Saliba makin vital bagi "Si Meriam".
BOURNEMOUTH, SABTU – Untuk pertama kali dalam 18 tahun atau tepatnya sejak musim 2004-2005, Arsenal memulai tiga laga awal Liga Inggris dengan rekor 100 persen kemenangan. Raihan tiga poin usai melibas Bournemouth 3-0, Sabtu (20/8/2022), di Stadion Vitality, mengukuhkan “Si Meriam” di puncak klasemen sementara.
Hasil yang ditorehkan Martin Odegaard dan kawan-kawan di awal musim 2022-2023 amat kontras dibandingkan perjalanan mereka tahun lalu. Pada permulaan kompetisi 2021-2022, Arsenal melangkah tertatih dengan menelan tiga kekalahan beruntun dan gagal mencetak satu pun gol, sehingga duduk di dasar klasemen.
Baca juga : Arsenal Coba Menjaga Konsistensi Awal Musim
Kini, Manajer Arsenal Mikel Arteta bisa memutar nasib klubnya 180 derajat. Itu tidak lepas dari komposisi skuad idaman yang akhirnya bisa dimiliki Arteta sejak memegang kendali skuad Arsenal, Desember 2019.
Di tiga laga awal musim ini, ia tidak pernah mengubah susunan pemain pada formasi 4-2-3-1. 11 pemain inti yang sama selalu diturunkan juru taktik asal Spanyol itu.
Para pemain utama itu pun menjawab kepercayaan Arteta. Mereka tampil apik untuk meraih tiga kemenangan beruntun yang sudah lama tidak dirasakan Si Meriam.
“Kemenangan membuat hidup amat berbeda. Atmosfer (tim) baik. Persatuan pemain luar biasa,” kata Arteta terkait susunan pemain utama yang tak tergantikan di awal musim ini dilansir BBC.
Baca juga: Berpegang Pada Gabriel Jesus
Dalam hidup, pengalaman sulit membuat Anda lebih kuat dan membuat Anda belajar lebih banyak dari momen yang baik. Momen (buruk) itu menyakitkan dan kami tidak ingin mengalami itu lagi.
Lebih lanjut, Arteta mengatakan, pengalaman pahit di musim lalu, salah satunya kegagalan menyegel tiket Liga Champions, memberikan pelajaran besar bagi timnya di musim ini. “Dalam hidup, pengalaman sulit membuat Anda lebih kuat dan membuat Anda belajar lebih banyak dari momen yang baik. Momen (buruk) itu menyakitkan dan kami tidak ingin mengalami itu lagi,” ucapnya.
Meski bangga dengan performa timnya, Arteta mengingatkan tiga kemenangan awal ini belum bisa menggaransi hasil apapun di musim 2022-2023. Ia ingin anak asuhannya terus berproses dan kian meningkatkan performa untuk laga-laga selanjutnya.
“Tiga kemenangan ini belum berarti apa-apa. Kami harus lebih baik lagi dalam beberapa aspek permainan dan Fulham telah menjadi fokus kami,” ujar Arteta yang berusia 40 tahun.
Baca juga: Keserbagunaan yang Memikat Arteta
Andil Jesus dan Saliba
Tak bisa dipungkiri kehadiran dua pemain baru yang tidak ada di skuad musim lalu, yaitu Gabriel Jesus dan William Saliba memberikan suntikan kualitas yang pesat bagi Si Meriam. Itu tidak lepas dari kemampuan cepat adaptasi keduanya untuk menutup celah-celah kelemahan Arsenal di musim lalu.
Jesus, misalnya, menjadi sosok penyerang sekaligus pembuka ruang yang tidak dimiliki Arsenal sebelumnya. Saliba adalah bek ideal yang selama ini dibutuhkan Arteta terkait pemain belakang yang tampil apik dalam tugas-tugas bertahan sekaligus piawai menguasai bola untuk memulai build-up serangan.
Jesus dan Saliba adalah bintang kemenangan Arsenal dalam lawatan ke markas Bournemouth. Jesus memang tidak mencatatkan namanya di papan skor, tetapi ia memberikan sebuah asis untuk gol kedua Odegaard yang tercipta di menit ke-11.
Pemain tim nasional Brasil itu pun membantu Odegaard membuka keunggulan Arsenal di menit ke-5. Tembakan keras kaki kirinya bisa ditepis Mark Travers, kiper Bournemouth, bola liar itu hanya perlu disontek Odegaard untuk mengubah arah bola masuk ke dalam gawang tim tuan rumah.
Baca juga: Giliran Arsenal Cuci Gudang
Secara total di awal musim ini, Jesus telah berkontribusi bagi lima dari sembilan gol Arsenal. Itu termasuk catatan dua golnya ke gawang Leicester City, pekan lalu.
Pada laga di Stadion Vitality, Jesus menjadi pemain dengan catatan dribel dan kemenangan duel terbanyak. Catatan statistik itu kian menegaskan peran besarnya di lini depan Si Meriam.
“Semua yang telah dilakukannya sejak bergabung (dengan Arsenal) sangat luar biasa. Ia hanya tidak beruntung tidak mencetak gol, tetapi performanya pantas diganjar pemain terbaik pada laga ini,” ujar pengamat Sky Sport, Alan Smith.
Sementara itu, Saliba kembali menunjukkan buah kesabarannya yang harus menunggu tiga musim untuk tampil di tim utama Arsenal. Selain mencetak gol ketiga, yang menjadi gol debutnya untuk Arsenal, melalui sepakan kaki kiri di menit ke-54, Saliba tampil sempurna di lini belakang.
Baca juga : Gabriel Jesus Merunut Jejak Idolanya, Thierry Henry
Ia mencatatkan 100 persen operan sukses dengan total 76 operan. Belum ada bek Arsenal dalam dua dekade terakhir yang mencatatkan tingkat akurasi operan sempurna di atas 70 operan.
Performa itu dilengkapi dengan lima kali memenangi penguasaan bola, dua sapuan, dua intersep, dua tekel, dan dua kemenangan duel. Alhasil, Saliba, yang berusia 21 tahun itu, semakin mantap mengisi satu posisi bek tengah Arsenal bersama Gabriel Magalhaes.
“Sejujurnya, (gol) adalah hal terakhir yang saya harapkan darinya (Saliba). Kredit saya berikan atas caranya bermain mengenai penampilan dan gol yang ia cetak,” kata Arteta mengenai pengaruh Saliba bagi Si Meriam.
Jamie Redknapp, mantan gelandang tim nasional Inggris, mengibaratkan performa Saliba sebagai mobil mewah, Rolls-Royce. Saliba, tambahnya, adalah sosok penyempurna lini belakang Arsenal.
Baca juga : Mengapa Arsenal Butuh Gabriel Jesus?
“Ia menunjukkan hasil belajarnya di (liga) Perancis pada musim lalu. Pengalaman itu memberinya banyak kekuatan dan kepercayaan diri. Ia memiliki aura yang mengagumkan, sehingga membuat penampilan defensif Arsenal jauh lebih baik,” kata Redknapp.
Tiga poin dari Bournemouth mengukuhkan Arsenal di puncak klasemen dengan sembilan poin. Hanya Manchester City yang bisa mengudeta posisi Si Meriam di pekan ketiga ini. Syaratnya, City harus unggul lebih dari dua gol ketika bertandang ke markas Newcastle United, Minggu (21/8) malam.
Adapun Bournemouth menelan kekalahan kedua beruntun di musim ini. Pada pekan kedua, mereka dibenamkan City 0-4 di Stadion Etihad.
Anak asuhan Scott Parker itu tertahan di peringkat ke-14 dengan koleksi tiga poin. Mereka bisa turun ke posisi ke-15, jika Liverpool meraih poin ketika menghadapi Manchester United, Selasa (23/8) pukul 02.00, di Stadion Old Trafford. (AP)