Kehadiran Gabriel Jesus menciptakan gelombang optimisme di antara skuad dan pendukung Arsenal jelang musim baru. Arsenal punya sosok yang bisa mengangkat level tim muda mereka.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LONDON, KAMIS — Arsenal tidak pernah mendatangkan penyerang kelas dunia yang berada di fase awal usia emas sejak era Stadion Emirates, 2006. Hingga akhirnya, bintang Brasil, Gabriel Jesus (25), didatangkan pada jendela transfer teranyar. Jesus pun dipercaya akan menuntun skuad muda ”Si Meriam” berjaya pada musim baru.
Arsenal akan membuka Liga Inggris musim 2022-2023 saat bertamu ke markas Crystal Palace, Stadion Selhurst Park, pada Sabtu (6/8/2022) dini hari WIB. Skuad asuhan manajer Mikel Arteta datang dengan segudang optimisme bersama Jesus yang tampil impresif selama pramusim.
Jesus memperlihatkan naluri predatornya lewat catatan 7 gol dalam 5 pertandingan pramusim. Penyerang yang didatangkan dari Manchester City ini menciptakan satu gol setiap 38 menit. Istimewanya lagi, dia mencetak hattrick dalam laga terakhir lawan Sevilla di Stadion Emirates.
Gelandang Arsenal, Emile Smith Rowe (22), menjadi salah satu yang paling kagum dengan sosok Jesus. Sang striker tidak hanya menambah kualitas di lini depan tim. Sosok cerianya juga mampu menghadirkan atmosfer positif di ruang ganti. ”Semua orang di tim ini jadi bersemangat menyambut musim baru. Seharusnya penonton juga merasakan hal yang sama,” ucapnya.
Jesus adalah sosok pemain yang paling dicari ”Si Meriam” musim lalu. Sosok pembunuh di depan gawang itu tidak ada dalam diri Alexandre Lacazette yang memimpin lini serang tim nyaris sepanjang musim. Akibat kekosongan itu, mereka harus merelakan peringkat ke-4 pada pengujung musim lalu.
Penyerang dengan daya jelajah tinggi itu juga punya pengalaman juara yang bisa menutupi kenaifan skuad muda Arsenal. Mayoritas tim asuhan Arteta berusia di bawah 25 tahun dan belum pernah merasakan juara liga. Jesus telah memenangi empat gelar liga bersama City.
Sosok seperti Jesus, striker kelas dunia yang masih dalam fase awal usia emas, baru pertama kali didatangkan Arsenal di era Emirates. Penyerang bintang sebelum Jesus, Pierre Emerick Aubameyang, datang di fase akhir usia emas. Tidak pelak, kehadiran Jesus sukses menciptakan gelombang optimisme di dalam skuad hingga pendukung.
Martin butuh seorang yang punya kecepatan lari di depannya. Jesus tampak terkoneksi dengan baik bersamanya.
Arteta menilai, Jesus mampu membuat pemain lain tampil lebih baik. Salah satunya adalah gelandang kreatif yang juga kapten tim, Martin Odegaard. ”Martin butuh seorang yang punya kecepatan lari di depannya. Jesus tampak terkoneksi dengan baik bersamanya,” tuturnya.
Sang manajer juga menyukai kemampuan Jesus saat Arsenal kehilangan bola. Seperti yang disampaikan Manajer City Josep Guardiola sebelumnya, Jesus merupakan pemainnya yang paling ngotot ketika menekan lawan. Sikap ngotot itu cocok dengan gaya main ”Si Meriam” yang selalu menekan lawan sejak dari pertahanan.
Selama pramusim, Jesus dipercaya bermain di posisi penyerang tengah. Namun, saat laga berlangsung, dia sering bertukar ke posisi sayap yang semula ditempati Gabriel Martinelli dan Bukayo Saka. Fleksibilitas tiga pemain di lini depan itu akan menyulitkan lawan mereka musim ini.
Di antara seluruh euforia itu, yang paling terpenting adalah kebahagiaan Jesus. Baginya, pindah dari City ke Arsenal merupakan salah satu keputusan terbaik dalam kariernya. Dia menyadari itu ketika berbicara dengan ibunya. ”Ibu saya melihat salah satu laga kami. Dia menelepon dan berkata, saya sudah berbeda. Saya kembali bermain dengan rasa bahagia,” kata penyerang tim nasional Brasil itu.
Keyakinan terhadap Jesus bahkan dirasakan juga oleh pendukung tim lain. Dia dipilih masuk tim oleh sebanyak 72,5 persen akun dalam permainan simulasi Fantasy Premier League. Angka itu memecahkan rekor jumlah terbanyak di permainan daring tersebut.
Arsenal juga membawa pemain baru lain ke Selhurst Park, selain Jesus. Bek kiri Oleksandr Zinchenko yang didatangkan dari City kemungkinan akan mengisi posisi Kieran Tierney yang masih dalam pemulihan cedera. Bek tengah William Saliba yang dipinjamkan ke klub Perancis selama dua musim terakhir, hampir pasti akan dipercaya memimpin lini belakang tim.
Klub asal London Utara itu tampak ambisius musim ini. Mereka menjadi tim Liga Inggris dengan pembelian terbanyak hingga saat ini, berkisar 132 juta euro (Rp 2 triliun). Mereka melampaui tim yang punya tradisi belanja besar setiap musim, seperti Manchester City dan Chelsea.
Meskipun menang dalam seluruh laga di tur pramusim, Arteta tidak ingin para pemainnya terlalu percaya diri. Apalagi, lawan mereka adalah Palace. Mereka dipermalukan tiga gol tanpa balas terakhir kali bertandang ke Selhurst Park.
Skuad asuhan manajer Patrick Vieira itu selalu bisa membuat Arsenal kesulitan dengan tekanan intens hingga lini pertahanan. Dengan keunggulan fisik para pemain, Crystal Palace tidak membiarkan Arsenal untuk membangun serangan dari bawah dengan mudah.
Gaya bermain Palace berubah total di bawah Vieira. Mantan gelandang Arsenal itu menerapkan permainan dengan penguasaan bola. Setiap serangan dimulai dengan umpan-umpan pendek dari bawah. Tidak ada lagi Palace yang hanya mengandalkan serangan balik seperti di era Roy Hodgson.
Tim tuan rumah yang juga punya barisan pemain muda berbakat, siap mengadu energi dengan Arsenal. Mereka punya pemain bertalenta seperti Marc Guehi (21) dan Odsonne Edouard (23). Sayangnya, musim ini mereka kehilangan gelandang berbakat, Conor Gallagher, yang harus kembali ke Chelsea setelah masa peminjaman semusim. (AP/REUTERS)